'Big Bang' diklaim tak pernah ada, ilmuwan sebut alam semesta abadi
Teori Big Bang mempunyai kelemahan besar yang justru menghancurkannya dari dalam
Menurut teori fisikawan terkenal, Albert Einstein, alam semesta lahir sekitar 13,8 miliar tahun silam setelah terjadi ledakan besar atau 'Big Bang'. Namun, ketidakmampuan ilmuwan modern menjelaskan fenomena Big Bang membuat teori ini tenggelam.
Meskipun banyak orang percaya akan adanya 'Big Bang', termasuk Paus Fransiskus, tetapi ilmuwan sampai saat ini belum ada yang sanggup menjelaskan apa yang terjadi saat Big Bang berlangsung atau apa yang terjadi sebelum Big Bang.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Mengapa AI ini dianggap sebagai "perubahan besar" dalam penelitian astronomi? Ed Lu, Direktur Eksekutif dari Asteroid Institute, mengatakan bahwa penemuan ini merupakan “sebuah perubahan besar” mengenai cara penelitian astronomi.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Apa penemuan utama Al-Battani yang membantu kemajuan Astronomi? Perhitungannya yang sangat akurat mengenai panjang tahun ini merupakan inovasi asli yang memajukan dan menerangi ilmu astronomi.
Oleh sebab itu, beberapa ilmuwan, salah satunya Profesor Saurya Das dari Universitas Lethbridge (Kanada), mengatakan bila teori Big Bang tidak benar.
"Teori Big Bang hancur karena adanya ketidakjelasan terkait kapan atau bagaimana Big Bang terjadi. Faktor 'tak terbatas' inilah yang membuat teori Big Bang hancur dengan sendirinya," ujar Profesor Das, Daily Mail (10/02).
Dengan menggabungkan teori relativitas milik Einstein dan teori mekanika kuantum, Profesor Das menemukan bukti bila alam semesta sejatinya tidak mempunyai titik awal ataupun akhir.
"Sama seperti partikel kuantum, alam semesta tidak mengarah ke masa depan atau masa lalu. Sejauh kami melihat, jagad raya tidak pernah dilahirkan, karena memang saat-saat kemunculannya tidak pernah ada. Alam semesta pun abadi, tidak mempunyai akhir," lanjut Profesor Das.
Lalu, benarkah alam semesta ini benar-benar tidak akan berakhir?
Baca juga:
Ilmuwan gagal ungkap misteri 'Tangan Tuhan' yang coba makan bintang
Di samping bintang raksasa ini, Matahari tampak seperti kutu!
Lucu atau seram? Galaksi ini tertangkap kamera sedang tersenyum
Ilmuwan: Kiamat sudah dimulai!
6 Fakta salah kaprah tentang luar angkasa yang sesatkan manusia