Bisakah Hewan Memprediksi Terjadinya Gempa Bumi melalui Perilakunya?
Ada yang percaya bahwa binatang bisa jadi tanda adanya kejadian alam seperti gempa. Tetapi, perlu dilakukan kajian secara ilmiah.
Tidak sedikit orang yang mengaitkan kejadian atau fenomena alam dengan perilaku hewan saat peristiwa terjadi. Misalnya terjadinya gempa Bumi atau Megathrust. Sebagian orang yakin bahwa perilaku hewan dapat menjadi petunjuk terjadinya sesuatu yang bakal terjadi. Tapi apakah itu benar?
Sebelumnya, mengutip U.S Geological Survey (USGS), Jumat (16/8), referensi paling awal yang dimiliki mengenai perilaku hewan yang tidak biasa sebelum terjadinya gempa bumi besar berasal dari Yunani pada tahun 373 SM.
-
Apa itu megathrust? Belakangan ini, isu megathrust kembali mencuat. Padahal megathrust merupakan sebuah fakta yang tak terbantahkan di mana keberadaannya telah menyebabkan sejumlah bencana gempa dan tsunami mulai dari Aceh tahun 2004, Pulau Nias tahun 2005, dan Pangandaran tahun 2007.
-
Dimana saja lokasi megathrust di Indonesia? Keberadaannya tersebar mulai dari sepanjang pantai barat pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara di selatan, lalu ada yang di utara Pulau Sulawesi, utara Kepulauan Maluku, dan kawasan Laut Banda.
-
Kapan megathrust mungkin terjadi? Namun ia mengatakan bahwa tak ada yang tahu kapan peristiwa itu terjadi.
-
Bagaimana masyarakat Bantul bersiap menghadapi megathrust? Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya gempa dan tsunami megathrust, BPBD Bantul sudah beberapa kali melakukan simulasi bencana. Selain itu, pihaknya bersama BMKG dan masyarakat membentuk program kelurahan siaga tsunami.
-
Kenapa megathrust bisa menyebabkan tsunami? Jadi kalau itu terjadi gempa, walaupun dengan magnitude sama, tetapi dampaknya bisa lebih besar yang di darat. Hanya saja kalau megathrust itu punya dampak lain yaitu tsunami," kata Agus.
Saat itu diceritakan binatang seperti tikus, musang, ular, dan kelabang dilaporkan meninggalkan habitatnya dan mencari tempat yang aman. Mereka melakukan itu beberapa hari sebelum gempa bumi dahsyat terjadi.
Tak hanya binatang-binatang itu saja. Namun bukti lain juga berlimpah mengenai hewan, ikan, burung, reptil, dan serangga yang menunjukkan perilaku aneh mulai dari beberapa minggu hingga detik sebelum gempa bumi.
Tetapi berdasarkan USGS, perilaku seperti itu sebelum kejadian seismik, serta mekanisme yang menjelaskan cara kerjanya secara ilmu pengetahuan, masih belum bisa diketahui. Beberapa ilmuwan dari China dan Jepang mencoba mempelajari misteri itu.
Pernah suatu ketika pada dekade yang lalu, China melakukan prakiraan gempa bumi. Mereka menganalis berdasarkan gempa kecil dan aktivitas hewan yang tidak biasa. Banyak orang memilih untuk tidur di luar rumah sehingga terhindar ketika gempa bumi.
Hal itu benar-benar terjadi dan menyebabkan kerusakan yang luas. Namun, biasanya tidak ada gempa bumi besar yang terjadi setelah aktivitas seismik semacam ini.
- Ilmuwan Bingung Mengapa Daerah Ini Diguncang Gempa Dahsyat Setiap 500 Tahun, Penyebabnya Penuh Misteri
- Analisa Ahli Penyebab Gempa Beruntun di Tuban
- Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya, Penting Dipelajari
- Sempat Diguncang 3 Kali, Ini Rentetan Fakta Gempa di Kabupaten Sumedang saat Malam Tahun Baru
Dan sayangnya, banyak gempa bumi yang tidak didahului oleh peristiwa awal apa pun. Kemudian, kejadian gempa besar di China berikutnya tidak diketahui tanda-tanda perilaku hewan. Akhirnya, membuat ribuan orang tewas.