Bukan legenda, ini 7 pedang yang ditempa dari batu luar angkasa!
Salah satu senjata berbahan meteor ini ada di Indonesia
Benda-benda yang berasal dari luar angkasa kerap dianggap menjadi objek yang tak ternilai, bahkan mengandung kekuatan tersembunyi. Salah satunya adalah meteorit, atau batu meteor yang berhasil mencapai permukaan planet kita.
Berdasarkan legenda, pedang Excalibur milik Raja Arthur dari Inggris pun terbuat dari batu meteor. Kisah ini bahkan menginspirasi munculnya novel seperti "The Sword of Avalon". Pedang Excalibur sendiri menurut legenda memiliki kekuatan ajaib yang memberinya hak untuk berkuasa di Inggris.
-
Bagaimana meteoroid bisa 'jatuh' ke Bumi? Saat meteorid menghantam satu sama lain di angkasa, serpihannya masuk ke Bumi. Serpihan tersebut, tersebar di langit dan jatuh di dataran Bumi.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang meteor yang ditemukan di dasar Samudra Pasifik? Profesor sains asal Universitas Harvard itu percaya bahwa meteor seukuran bola basket yang jatuh di lepas pantai Papua Nugini berasal dari luar tata surya.
-
Mengapa meteor menarik perhatian dunia sains dan public? Insiden semacam itu termasuk langka tapi selalu memicu ketertarikan dunia sains dan public.
Ternyata, selain Excalibur masih ada beberapa senjata lain yang ditempa menggunakan batu meteor. Bahkan, salah satunya adalah milik Raja Mesir kuno atau Firaun. Berikut ulasan lengkapnya.
Tentetsutou (Pedang Surga)
Tentetsutou adalah sebuah pedang tradisional Jepang jenis Katana yang dibuat oleh ahli pedang legendaris Yoshindo Yoshiwara.
Katana yang indah ini ditempa dari besi yang terdapat di batu meteorit raksasa Gibeon. Meteorit ini jatuh di Naminia di masa prasejarah dan diperkirakan berumur 4 miliar tahun!
Saat ini Tentetsutou disimpan di Institut Teknologi Chiba, tepatnya di Menara Tokyo Skytree, bersama dengan sisa meteorit Gibeon. Menurut Institut Chiba, pedang Tentetsutou melambangkan keharmonisan hubungan antara teknologi manusia dan luar angkasa.
Foto: Chiba University
Pedang Sokka
Apabila Anda adalah penggemar film serial kartun "Avatar: The Last Airbender" tentu tahu bila Sokka, salah satu karakter utama di film itu, mempunyai sebuah pedang yang ditempa dari batu meteor.
Nah, Tony Swatton, seorang pembuat pedang terkemuka memutuskan untuk membuat versi nyata pedang itu. Tony memanfaatkan sebuah meteorit berbahan besi dan nikel yang jatuh di Campo del Cielo, Argentina.
Hasilnya tercipta sebuah pedang yang sangat mirip dengan pedang Sokka di film Avatar. Bedanya, warna pedang ini tidak hitam, melainkan perak dengan aksen garis-garis indah dari campuran besi klorida.
Belati Raja Jahangir
Raja kerajaan Mughal di India, Jahangir, yang memerintah dari tahun 1605-1627 memiliki sebuah belati yang terbuat dari batu meteorit.
Kisah bermula saat sebuah meteorit jatuh di kawasan Punjab bulan April 1621. Dari catatan kuno soal meteorit tadi, salah satu petugas kerajaan memerintahkan warga untuk menggali tanah bekas jatuhnya meteor. Semakin dalam menggali, semakin panas tanah, hingga mereka sampai ke sebuah besi membara bak baru keluar dari tungku pemanggang.
Batu meteorit ini kemudian oleh raja Jahangir dianggap sebagai pemberian dari Tuhan, sama halnya seperti kekuasaan yang kini dibebankan padanya. Raja Jahangir lantas menyuruh seorang pembuat pedang untuk menempa batu meteorit tadi menjadi dua buah pedang dan sebilah belati.
Foto: Smithsonian Museum
Pedang James Sowerby
James Sowerby adalah seorang seniman sekaligus ahli sejarah kolektor batu meteor, ingin membuat sebilah pedang bagi penguasa Rusia, Alexander I. Alexander I dianggap berjasa setelah mengalahkan Napoleon Bonaparte di tahun 1814, dan membawa kedamaian di Inggris, negara Sowerby.
Besi bahan pedang itu diambil dari batu meteorit yang jatuh di Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Di pedang tersebut tertulis," Besi ini, yang jatuh dari Surga saat kunjungannya ke Inggris, diserahkan kepada Tuanku Alexander, Penguasa dari semua orang Rusia yang telah ikut dalam perang untuk memberi kedamaian di seluruh Eropa, dari James Sowerby F.L.S G.S. Anggota dary Physical Society Gottingen, Juni 1814."
Meski diberikan tahun 1814, pedang ini baru sampai ke tangan Alexander I di tahun 1819. Semua akibat rumitnya birokrasi untuk memberi hadiah pada Alexander I.
Foto: Notes & Records of the Royal Society/The State Hermitage Museum/Konstantin Sinyavsky
Keris Kanjeng Kyai Pamor
Tidak hanya pedang-pedang dari luar negeri saja, Indonesia juga memiliki senjata yang terbuat dari batu meteor, yakni keris. Keris yang dimaksud adalah keris Kanjeng Kyai Pamor yang dibuat di era Paku Buwana III, Jawa Tengah.
Ketika itu di tahun 1749 ada sebuah meteorit yang jatuh di Prambanan. Alkisah pecahan meteorit ini lantas diserahkan ke empu Brojoguna untuk dijadikan keris. Keris ini terlihat sangat indah berkat motif pamor dari campuran besi dan cairan asam khusus.
Selain indah, keris berbahan meteor ini juga dianggap mempunyai kekuatan magis dan karakter tersendiri. Alhasil, keris meteor ini disebut memiliki nilai yang sangat tinggi.
Pedang Sir Terry Pratchett
Saat Pratchett, penulis novel fantasi legendaris Inggris, mendapat gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth, dia memutuskan untuk membuat sebuah pedang spesial berbahan meteor.
Untuk mendapatkan meteor, Pratchett melakukan penggalian di sekitar rumahnya di Wiltshire, Inggris. Dia lantas menemukan 81 kilogram besi dan beberapa kepingan meteorit. Pratchett kemudian membawa bahan-bahan tadi ke pandai besi untuk diubah jadi pedang. Pedang ini bahkan diketahui dilapisi perak untuk meningkatkan nilainya.
Menurut Pratchett, pedang ini memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya yang sering berkutat dengan kisah-kisah fiksi.
"Separuh lebih hidupku dihabiskan dengan membuat karya-karya di luar nalar, sehingga menjadi sebuah keberhasilan tersendiri saat aku bisa membuat sebuah karya yang benar-benar nyata," ujar Pratchett.
Foto: Discworld News
Belati Firaun Mesir
Sudah seratus tahun arkeolog menemukan makam Raja Mesir (Firaun) Tutankhamun. Namun baru beberapa waktu lalu ilmuwan sadar bila salah satu benda yang ditemukan di makam Tutankhamun berasal dari luar angkasa.
Benda itu adalah sebuah belati indah yang memiliki gagang dan sarung dari emas. Berdasarkan penelitian sinar-X, terungkap bila besi dari belati itu adalah bagian meteorit Kharga. Meteor ini diketahui jatuh di Maras Matruh, 150 mil dari Alexandria di tahun 2000.
Belati dengan panjang 34,2 sentimeter ini ditemukan tepat di sebelah mumi Raja Tutankhamun. Belati ini juga diyakini dibuat tahun 1400 sebelum masehi atau tepat sebelum Raja Tutankhamun berkuasa.
Foto: Pisa University
Sumber: Daily Mail, Smithsonian Museum, CNET