Bumi Bakal Dihujani Meteor Berkecepatan Tinggi, Catat Tanggalnya
Berikut tanggal pasti hujan meteor terjadi di Bumi.
Berikut tanggal pasti hujan meteor terjadi di Bumi.
Bumi Bakal Dihujani Meteor Berkecepatan Tinggi, Catat Tanggalnya
Fenomena tahunan hujan meteor Leonid, diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.
Mengutip laporan MLive dan ScienceAlert, Jumat (17/11) hujan meteor ini terjadi setiap tahunnya pada bulan November dan pada tahun ini puncaknya akan terjadi selama dua hari berturut-turut, yaitu dari dini hari Jumat, 17 November hingga fajar, 18 November.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Bagaimana proses terjadinya hujan meteor? Meteor terjadi ketika objek angkasa, seperti debu dan partikel lainnya, memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat objek tersebut memasuki atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan panas dan tekanan pada objek tersebut.
-
Kapan puncak hujan meteor Geminid terjadi? Pada tahun ini, puncak hujan meteor geminid diperkirakan terjadi pada tanggal 14 hingga 15 Desember 2023.
-
Apa itu hujan meteor Perseid? Hujan meteor Perseid adalah fenomena astronomis yang terjadi ketika Bumi melewati jejak debu komet Swift-Tuttle.
-
Apa itu hujan meteor Geminid? Hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor terbesar yang terjadi setiap tahun pada pertengahan Desember.Fenomena ini berasal dari sisa debu dan puing-puing dari objek bernama 3200 Phaethon yang menjadi asal usul hujan meteor ini. Phaethon sendiri dianggap sebagai "asteroid hampir" atau "komet berkarang".
Jadi, waktu paling baik untuk melihat pertunjukan ini dimulai dari sekitar pukul 02.00 WIB hingga fajar.
Meteor adalah garis cahaya di langit yang tercipta ketika pecahan asteroid atau komet bersentuhan dengan atmosfer Bumi.
Ketika lintasan tahunan Bumi melalui jalur komet 55p/Tempel-Tuttle, meteor Leonid ini tercipta.
Karena logam yang berada pada pecahan asteroid ini beragam macamnya, seringkali fenomena hujan meteor Leonid memiliki warna yang beragam pula.
Meteor yang bergerak melalui konstelasi Leo ini juga sangat cepat, dan dapat memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 70 kilometer per detik.
Tahun ini, fenomena yang terjadi hanyalah hujan meteor, yaitu sekitar 10 sampai 15 meteor per jam pada malam puncaknya.
Namun fenomena ini dapat berubah menjadi badai meteor setiap kira-kira 33 tahun sekali, dengan setidaknya 1.000 meteor yang melintasi Bumi per jamnya.
Badai meteor Leonid yang paling terkenal terjadi pada tahun 1833, ketika sebanyak 150.000 meteor per jam melintasi Bumi.
Badai meteor Leonid selanjutnya dilaporkan terjadi pada tahun 1866, 1966, 1999, dan 2001 dengan kekuatan yang berbeda-beda. Badai meteor ini diperkirakan tidak akan terjadi lagi hingga tahun 2032.
Bagaimana Melihatnya?
Sesuai namanya, meteor Leonid berasal dari bagian langit yang merupakan rumah bagi rasi bintang Leo.
Namun, para pengamat dapat melihat fenomena ini dari bagian Bumi mana saja.
Yang paling penting adalah mencari tempat yang sesuai untuk melihat hujan meteor ini.
- Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi
- Sedang Berladang, Seorang Petani Temukan Dua Batu Meteor Berusia 4.567 Miliar Tahun
- Ini Dugaan Lokasi Jatuhnya Meteor yang Melintasi Pulau Jawa
- Detik-detik Meteor Terekam Tabrak Bulan, Pernah Kejadian Dihantam Seberat 400 Kg
Tepi pantai atau bukit di pedesaan adalah pilihan sempurna untuk melihat fenomena ini, karena tidak banyak polusi cahaya yang ditimbulkan. Langit malam akan menjadi semakin jelas.
Namun jangan harap dapat langsung melihat meteor ketika Anda melihat ke langit. Berikan waktu agar mata Anda bisa beradaptasi dengan kegelapan, kemudian mulailah menonton fenomena tahunan yang indah ini.