Cerita Ilmuwan yang Pernah Masuk Lubang Bawah Laut yang Mengerikan
Banyak hal yang mereka temui di kedalaman lubang itu.
Banyak hal yang mereka temui di kedalam sana.
Cerita Ilmuwan yang Pernah Masuk Lubang Bawah Laut yang Mengerikan
Lautan adalah rumah bagi segala macam misteri, mulai dari isu alien hingga bangkai kapal kuno. Maka, ketika miliarder Richard Branson dan tim ilmuwan membawa kapal selam ke dasar Lubang Biru Raksasa Belize yang ikonis, mereka bersiap untuk pemandangan yang benar-benar luar biasa. Sayangnya, hingga ekspedisi yang dilakukan Branson pada 2018, kedalaman Blue Hole belum sepenuhnya dieksplorasi. Blue Hole adalah lubang runtuhan terbesar di dunia, berukuran lebar 300m (984 kaki) dan kedalaman sekitar 125m (410 kaki).
-
Apa yang ditemukan penyelam di bawah laut? Sisa-sisa kota ini ditemukan penyelam di bawah laut.
-
Bagaimana monster laut ini berburu mangsanya? Rahangnya yang kuat memungkinkan untuk menyerang mangsa yang sangat besar, termasuk hiu dan hewan reptil laut lainnya.
-
Apa yang ditemukan di dasar laut lepas pantai Kumluca? Sejak 2019, proyek penggalian yang dipimpin Profesor Hakan Öniz dari Fakultas Seni Rupa Universitas Akdeniz menjelajahi dasar laut di lepas pantai Kumluca di provinsi selatan Turki, Antalya. Dilansir Heritage Daily, proyek penggalian ini menemukan bangkai kapal di kedalaman 50 meter, yang membawa muatan batangan bantal tembaga yang diyakini berasal dari Pegunungan Troodos di Siprus.
-
Kapan endapan bawah laut tersebut diperkirakan terbentuk? Ilmuan meyakini megabed terbentuk sekitar 18.000 ribu tahun yang lalu akibat dari letusan dahsyat Camp Flegrei Neapolitan Yellow Tuff.
-
Kenapa berang-berang laut hampir punah? Sayangnya, berang-berang laut pernah diburu sampai hampir punah dan populasinya belum sepenuhnya pulih. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah.
-
Kapan air laut mulai terasa asam? Keasaman laut telah meningkat dalam 250 tahun terakhir.
Miliarder Inggris itu bergabung dalam perjalanan eksplorasinya bersama Fabien Cousteau – cucu dari perintis penjelajah bawah laut Jacques Cousteau, dan ahli kelautan Erika Bergman.
Misi mereka adalah membuat peta 3D interior Blue Hole, tetapi ketika mereka mencapai dasar, mereka bertemu dengan beberapa penemuan yang mengganggu.
Hal pertama yang mereka temui saat menyusuri lubang adalah dinding stalaktit raksasa, yang "sangat indah", menurut Branson. Kemudian, sekitar 300 kaki, mereka menembus lapisan tebal hidrogen sulfida beracun, menjerumuskan mereka ke dalam kegelapan dan menghilangkan oksigen dari air di sekitar mereka. Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Bergman menjelaskan bahwa begitu menembus lapisan itu dapat merasakan kehilangan semua sinar matahari dan berubah menjadi hitam sepenuhnya. Kondisi ini begitu mengerikan."Kami tidak menyangka akan melihat makhluk apa pun di bawah. Tetapi ketika kami sampai di dasar, kami dapat melihat kepiting, kerang, dan makhluk lain yang jatuh ke dalam lubang hingga ke dasar, kemudian kehabisan oksigen dan mati,"
Miliarder Richard Branson.
Saat tim terus melakukan perjalanan lebih jauh ke dalam jurang, mereka dihadapkan pada sisa-sisa tragedi.
Ketika zat tersebut diinkubasi pada suhu 10°C, prosesnya dipercepat sekitar 100 kali lipat. Suhunya dikatakan mirip dengan dasar laut di tepi benua.
Dalam sebuah wawancara dengan Business Insider pada Juli 2020, Bergman mengungkapkan bahwa mereka menemukan mayat dua orang yang hilang di Blue Hole
“Kami menemukan tempat peristirahatan beberapa orang. Dan kami dengan sangat hormat memberi tahu pemerintah Belize di mana kami menemukan mereka,” jelas Bergman.
- Penyelam Temukan Gua Bawah Laut Menakjubkan, Berisi Sisa-Sisa Artefak Suku Maya dan Fosil Mengejutkan Berusia Ribuan Tahun
- Pemburu Temukan Fosil Monster Laut Berusia 80 Juta Tahun, Panjangnya 6 Meter dan Deretan Giginya Bisa Hancurkan Cangkang
- Ada Lubang Hitam di Luar Angkasa yang Besarnya Melebihi Matahari
- Sedang Melakukan Penelitian Pengeboran Minyak, Ilmuwan ini Kaget Temukan Ular “Keramat” Panjangnya 7 Meter
Saat mereka mencapai dasar, tim menemukan sesuatu yang tidak terduga, dan sangat tidak diinginkan: sampah manusia. Kebanyakan sampah itu berbentuk botol minuman soda 2 liter dan GoPro yang hilang berisi beberapa foto liburan. “Mudah-mudahan dengan perjalanan ini kami telah meningkatkan kesadaran akan perlunya melindungi laut dan mengatasi perubahan iklim sekarang sebelum terlambat,” kata dia.