China Deteksi Ada Gelembung Plasma di Atas Piramida Mesir
Radar LARID China mendeteksi gelembung plasma di atas Piramida Mesir dan Pulau Midway, menunjukkan kemampuan memantau fenomena ionosfer secara real-time.
Ilmuwan China menggunakan radar LARID untuk mendeteksi gelembung plasma yang muncul di atas Piramida Mesir dan Pulau Midway hampir bersamaan.
Fenomena ini, yang dikenal sebagai gelembung plasma ekuator, disebabkan oleh hilangnya partikel bermuatan di ionosfer, lapisan atmosfer atas bumi.
-
Bagaimana radar China mendeteksi gelembung plasma di atas piramida Giza? Cara kerja LARID mirip seperti transmisi radio yang dapat dikirim ke seluruh dunia dengan memantulkannya ke plasma ionosfer, sehingga radar dapat terkirim. Kemampuan LARID terletak pada penerimaan sinyal kembali dan penafsirannya sebagai variasi yang disebabkan oleh gelembung plasma ini.
-
Apa yang dideteksi oleh radar China di atas piramida Giza? Radar navigasi luar angkasa milik China mendeteksi ada gelembung plasma muncul di atas langit Mesir tepatnya di atas piramida Giza.
-
Bagaimana sistem radar yang menggunakan satelit Starlink dapat mendeteksi pesawat siluman? Penelitian ini menegaskan bahwa dengan menggunakan sinyal satelit Starlink yang kuat dan universal, kemampuan radar untuk mendeteksi pesawat siluman tidak akan terpengaruh oleh bentuk tiga dimensi atau bahan permukaan target.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Di mana gelembung plasma ini terdeteksi? Radar navigasi luar angkasa milik China mendeteksi ada gelembung plasma muncul di atas langit Mesir tepatnya di atas piramida Giza.
-
Siapa yang terkenal karena menembak jatuh pesawat musuh dengan bantuan radar AI? Foto: Flickr user US National Archives Bot Pilot malam RAF, John Cunningham, yang terkenal dengan julukan "Mata Kucing," adalah yang pertama kali menembak jatuh pesawat musuh menggunakan radar AI.
Gelembung ini bisa mengganggu sinyal GPS dan komunikasi satelit dengan diameter mencapai ratusan kilometer.
Mengutip South China Morning Post via Interesting Engineering, Senin (9/9), radar LARID, yang dibangun di Pulau Hainan pada tahun lalu, memiliki jangkauan deteksi hingga 9.600 km, memungkinkan China menjadi negara pertama yang mampu mendeteksi gelembung plasma menggunakan radar.
Pada 27 Agustus, Institut Geologi dan Geofisika dari Akademi Ilmu Pengetahuan China merilis hasil deteksi gelembung plasma terbesar yang pernah tercatat. Data radar dari 4-6 November tahun lalu menunjukkan bahwa gelembung plasma yang dipicu oleh badai matahari terlihat jelas di layar radar, dengan sinyal terjauh berasal dari Afrika Utara dan Pasifik Tengah.
LARID menggunakan gelombang elektromagnetik berdaya tinggi yang memantul antara ionosfer dan tanah, memungkinkan deteksi jarak jauh meskipun ada kurvatur bumi. Radar ini bekerja di frekuensi 8-22MHz dengan dua subsistem radar yang menghadap ke timur dan barat, masing-masing dengan 24 antena transceiver.
Sistem array fase digital penuh memungkinkan penyesuaian real-time untuk frekuensi, jangkauan deteksi, area pemindaian, dan pengaturan radar lainnya. Dalam enam bulan, jangkauan deteksi radar meningkat tiga kali lipat dari 3.000 km menjadi 9.600 km.
- China Punya Teknologi Canggih Deteksi Kapal Selam Lebih Hebat dari AS
- Radar China Tangkap Ada Fenomena Anomali di Atas Piramida Giza Mesir, Bisa Ganggu GPS dan Komunikasi Satelit
- Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Siap Pasang Radar Buatan Eropa
- Pesawat Luar Angkasa Rahasia China Melontarkan Objek Misterius ke Orbit
Ilmuwan China berencana membangun tiga hingga empat radar serupa di berbagai wilayah rendah-latitude di seluruh dunia untuk menciptakan jaringan pemantauan kontinu gelembung plasma ekuator.
Meski LARID tidak cocok untuk mendeteksi target militer, teknologi radar ini telah berhasil mendeteksi pesawat siluman seperti F-22, menunjukkan potensi penggunaan militer yang lebih luas.
Dengan kemajuan ini, China menunjukkan kemampuan baru dalam memahami fenomena ionosfer dan meningkatkan infrastruktur pemantauan global mereka.