Dua Astronot yang Terjebak di Stasiun Ruang Angkasa Terancam Dipulangkan Awal Tahun Depan
Ada kemungkinan dua astronot yakni Sunita Williams dan Butch Wilmor akan pulang ke Bumi pada awal 2025.
Pesawat ruang angkasa Boeing Starliner yang belum mendarat ke Bumi mengakibatkan misi Crew-9 yang direncanakan SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) ikut tertunda. Sehingga dua astronot Sunita Williams dan Butch Wilmore dibatalkan kepulangannya.
Mengutip IFLScience, Kamis (8/8), NASA mempertimbangkan untuk membatalkan penerbangan kembali pesawat ruang angkasa tersebut ke Bumi karena lebih banyak detail kerusakan Starliner yang baru terungkap. Penundaan ini memindahkan peluncuran misi Crew-9 dari 18 Agustus ke paling cepat 24 September.
- Foto Memprihatinkan Sunita Williams Astronot NASA Sebelum dan Sesudah Terjebak di Stasiun Luar Angkasa, Kurus Makan Seadanya
- Astronot NASA Dengar Suara Aneh di Luar Angkasa, Mirip Suara Denyut
- Cara Astronot “Membunuh” Rasa Bosan dan Kerinduan dengan Keluarga di Bumi
- VIDEO: Ketika Astronot Berdiri di Atas Bumi
Namun, masih belum ada tanggal kembali untuk pesawat ruang angkasa Boeing atau para astronotnya. Mereka sudah berada di ISS selama berbulan-bulan lebih lama dari yang diperkirakan. Para insinyur di NASA sekarang memperdebatkan apakah mereka harus mengirim Starliner ke Bumi tanpa awak dan membawa para astronot pulang dengan kendaraan SpaceX pada awal 2025.
"Saya akan mengatakan bahwa peluang kami untuk pengembalian Starliner tanpa awak meningkat sedikit berdasarkan perkembangan selama satu atau dua minggu terakhir, dan itulah mengapa kami melihat opsi tersebut lebih dekat," kata Ken Bowersox, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa NASA, pada konferensi pers Rabu (7 Agustus).
"Namun sekali lagi, data baru masuk, dan analisis baru dilakukan,” jelasnya.
Wilmore dan Williams dijadwalkan untuk tinggal selama seminggu di orbit, tetapi selama penerbangan, Starliner mengalami serangkaian masalah, termasuk lima kebocoran helium dan lima kegagalan sistem pendorong kontrol reaksinya.
Hal ini memaksa para insinyur NASA untuk menyelesaikan masalah di darat dan memperpanjang masa tinggal kedua astronot di ISS dari yang direncanakan seminggu menjadi dua bulan dan terus bertambah.
Para insinyur NASA mengatakan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengumpulkan data tentang kelayakan terbang Starliner dan untuk memperbaiki kerusakannya.