Cara Astronot “Membunuh” Rasa Bosan dan Kerinduan dengan Keluarga di Bumi
Kejenuhan dan rasa rindu kepada keluarga jadi "hantu" bagi astronot saat di stasiun ruang angkasa.
Tidak bisa dimungkiri, kejenuhan di stasiun ruang angkasa (ISS) menjadi tantangan bagi astronot. Terlebih waktu yang dihabiskan di ruang terbatas itu begitu panjang. Bisa berbulan-bulan. Lantas, bagaimana cara astronot membunuh rasa kebosanan?
Mengutip Space & TechRadar, Rabu (21/8), penelitian dari NASA menunjukkan bahwa dukungan sosial antarsesama kru adalah hal paling efektif. Jika ada konflik di dalam pesawat, percakapan dengan kru lainnya akan membantu. Namun jika seseorang merindukan anak atau pasangannya, hal yang paling menenangkan adalah bisa berbicara langsung dengannya.
-
Bagaimana orang yang mudah bosan mengatasi kebosanan? Ketika seseorang bosan, mereka mungkin mencari cara untuk mengatasi kebosanan tersebut, yang bisa mendorong mereka untuk berpikir secara kreatif dan mencoba hal-hal baru. Ini bisa menjadi dorongan untuk inovasi dan eksplorasi.
-
Apa itu kesepian kronis? Kesepian kronis adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan sepi yang berkepanjangan dan mendalam, tidak hanya sebagai reaksi sementara terhadap situasi tertentu, tetapi sebagai gaya hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
-
Bagaimana mengatasi kesepian? Jika Anda merasa terdampak oleh kesepian secara signifikan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari psikoterapis atau profesional kesehatan lain yang dapat dipercaya.
-
Bagaimana cara mengatasi kesepian? Membangun hubungan yang kuat dan memiliki koneksi yang berarti dengan orang lain bisa membantu mengurangi risiko-risiko tersebut. Untuk mengatasi masalah kesepian ini, terdapat sejumlah hal yang bisa kita terapkan dilansir dari Psychology Today: Terlibat dalam Kegiatan Sosial yang Berarti Ikutlah dalam kegiatan komunitas, klub hobi, atau sukarelawan.
-
Kenapa tempat sunyi di bumi bisa membuat orang stres? Di ruangan ini, seseorang yang berada di dalamnya dapat mengalami disorientasi atau stress karena keheningan yang intens dan memekakan telinga, hingga kini, tidak ada seorang pun yang mampu bertahan lebih dari satu jam di ruangan tersebut karena kehampaan suara.
-
Siapa yang merasakan kesepian? Klien yang mengeluhkan masalah yang pada awalnya tidak terkait dengan kesepian, seperti peningkatan konsumsi alkohol atau stres yang luar biasa, sering kali kemudian membuka diri dan mengungkapkan bahwa mereka telah merasa sangat kesepian tanpa menyadarinya.
Untungnya, di dalam ISS, telepon protokol internet (IP) digunakan secara teratur untuk menghubungkan astronot dengan teman dan keluarga mereka. Mereka bisa bercerita tentang kondisinya saat ini dan pengalamannya di ISS. Banyak astronot juga berpendapat bahwa berbagi video, melakukan eksperimen, dan membuat video musik di luar angkasa untuk media sosial juga dapat melawan perasaan terisolasi.
Ketika penerbangan menjadi lebih lama, kesepian dan kerinduan akan “kampung halaman” kemungkinan akan menjadi masalah yang lebih besar – terutama karena adanya penundaan yang lebih lama antara komunikasi dari Bumi, yang bisa memakan waktu 45 menit atau lebih dari satu jam. Salah satu pilihannya adalah menggunakan realitas virtual untuk membantu astronot merasa tenang dan lebih terhubung dengan kehidupan di kampung halaman.
Program Penelitian Manusia (HRP) NASA menyarankan untuk menambahkan “jendela virtual ke jendela sebenarnya untuk menggantikan pandangan Bumi yang hilang” atau menggunakan teknologi VR untuk menciptakan lingkungan, bersama dengan tanaman sebenarnya, agar astronot dapat melihat pemandangan alam yang familier.
Virtual Reality
VR Mental Care, sebuah investigasi dari Badan Antariksa Eropa (ESA), menggunakan teknologi realitas virtual bagi astronot untuk melakukan simulasi berada di lingkungan yang berbeda. Lingkungan 360 derajat mencakup video dan suara, dan ditindaklanjuti dengan kuesioner untuk menilai bagaimana perasaan para astronot saat menggunakan teknologi tersebut.
“Selain membantu astronot, alat ini bisa digunakan untuk mengatasi masalah psikologis seperti stres, kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma di Bumi,” tulis perwakilan NASA.
Astronot ESA Andreas Mogensen, salah satu peserta penelitian, sebelumnya mengatakan kepada Space.com betapa dia menikmati penggunaan VR untuk aplikasi seperti olahraga, pada sepeda stasioner.
“Ini benar-benar membuat perbedaan. Ada sesuatu ketika Anda melihat diri Anda bersepeda mendaki bukit dengan headset realitas virtual; Anda hanya memiliki motivasi lebih untuk mengayuh sedikit lebih keras,” kata Mogensen.