Gara-gara Kasus Judi Online, Komdigi Mau Audit Mesin Pengendali Konten Negatif
Langkah ini dilakukan demi mencegah kasus penyalahgunaan wewenang dalam memblokir situs judi online.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria mengatakan pihaknya akan melakukan audit pada sistem dan tata kelola pengendalian konten negatif. Langkah ini dilakukan demi mencegah kasus penyalahgunaan wewenang dalam memblokir situs judi online.
"Kita mengambil langkah-langkah internal setelah peristiwa yang terjadi kemarin itu, kita segera melakukan audit, audit sistem teknologi yang kita miliki dan juga tata kelola dalam mengendalikan konten-konten negatif ini," jelas Nezar dalam keterangan persnya, Rabu (6/11).
- Pengelola Situs Judi Online Harus Bayar Rp24 Juta Perbulan Agar Aman dari Blokir Komdigi
- Menteri Komdigi Audit Semua SOP Tenaga Ahli, Termasuk yang Lama
- Tak Lolos Seleksi Pegawai Komdigi, Ternyata Ini Celah Tersangka AK Bisa jadi Tim Pemblokir Judi Online
- Tersangka AK Ternyata Tak Lolos Seleksi Pegawai, tapi Tetap Kerja di Komdigi & Kendalikan Situs Judi Online
Nezar tak memungkiri, bila saat ini secara sistem pengendalian konten negatif bisa disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, agar lebih andal diperlukan audit untuk mencegah kejadian pemblokiran situs judi online secara berulang-ulang.
"Beberapa orang ataupun oknum itu bisa menggunakan akses yang semestinya yang dipercayakan kepada mereka ditangani sebaik-baiknya, tapi malah dipakai untuk membiarkan judi online ini beroperasi," ungkap dia.
Sementara itu di sisi lain, ia juga mengakui betapa besarnya materi yang diberikan bandar judi online untuk menyuap oknum pegawai Komdigi. Yang pada akhirnya, mau melakukan aktivitas yang terlarang.
"Semua orang bisa saja terseret dalam bisnis judi online yang cukup menggiurkan ini ya," ujarnya.
Oleh karena itu, Kementerian Komdigi juga terus bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan serta Otoritas Jasa Keuangan dalam pemberantasan judi online. Salah satunya dengan mengawasi transaksi mencurigakan yang melibatkan pegawai Kementerian Komdigi.
Lebih dari itu, Nezar Patria berharap kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komdigi ini dapat menjadi jalan pembuka untuk mengungkap pemain besar dalam jaringan judi online di Indonesia.
"Kita berharap langkah ini bisa ditindaklanjuti dengan membongkar pemain-pemain yang lebih besar," jelas Nezar.