Hanya di Negara Ini, Burung Punya Perilaku Aneh Tabrakan Diri ke Kaca Jendela
Chicago Bird Collision Monitors merupakan badan di kota tersebut yang selama ini memperhatikan perilaku aneh burung yang menabrak jendela kaca.
Burung migran sering kali mengalami kecelakaan dengan menabrak jendela kaca di Chicago. Jumlah burung yang terlibat dalam insiden ini bukan hanya belasan, tetapi bisa mencapai puluhan bahkan ratusan.
Chicago Bird Collision Monitors, sebuah organisasi nirlaba, sangat memperhatikan fenomena ini. Setiap musim gugur dan musim semi, anggota organisasi tersebut dikerahkan untuk menyelamatkan burung-burung yang terluka akibat tabrakan dengan jendela kaca.
-
Bagaimana Burung Paruh Kodok berburu mangsanya? Meski tak jago terbang, paruh yang lebar memudahkan mereka untuk menangkap serangga sebagai mangsa utamanya.
-
Kapan burung kedasih membuang telur burung lain? Saat kedasih menemukan sarang yang cocok untuk menitipkan telurnya, ia dengan cerdik mengintai sarang tersebut, melihat apakah ada telur yang sudah ada di dalamnya.
-
Bagaimana burung unta bergerak? Alih-alih terbang menggunakan sayapnya, mereka bergerak dengan cara berjalan, melompat, atau berlari.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Apa yang membuat burung hantu ahli dalam berburu? Burung hantu menggunakan indera pendengaran luar biasanya untuk berburu, sehingga mampu mendeteksi mangsa dari jarak lebih dari 100 yard dalam kegelapan total.
-
Kapan Burung Enggang Gading dinyatakan punah? Burung Kuau Bergaris Ganda, bagian dari genus Argusianus, dikenal hanya melalui beberapa bulu yang ditemukan dan dikirim ke London untuk diteliti. Hingga kini, keberadaan burung ini tidak pernah terungkap di alam liar. Berdasarkan hasil penelitian, burung ini dinyatakan punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), menambah daftar panjang spesies Indonesia yang telah lenyap.
Menurut Direktur Chicago Bird Collision Monitors, Annette Prince, sekitar 70 persen dari burung yang ditemukan mengalami kematian, sedangkan 30 persen lainnya terluka.
Dari jumlah yang terluka, 30 persen dapat diselamatkan sebelum mengalami kerusakan yang lebih parah. Pemerintah Chicago pun mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini dengan mewajibkan bangunan tinggi, terutama yang terkenal, untuk melakukan perbaikan demi keselamatan burung.
Bangunan dengan dinding atau jendela kaca diwajibkan untuk mengurangi pencahayaan dan menambahkan titik-titik pada setiap jendela kaca untuk mengurangi risiko tabrakan.
Salah satu bangunan yang paling berbahaya bagi burung di Chicago adalah McCormick Place. Doug Stotz, seorang ahli ekologi konservasi senior di Field Museum yang berlokasi dekat bangunan tersebut, mengonfirmasi bahwa McCormick Place telah menjadi lokasi yang sangat berbahaya bagi burung.
"Dahulu, McCormick Place dikenal sebagai bangunan yang sangat berisiko karena letaknya yang berdekatan dengan tepi danau. Ada satu malam di mana sekitar 1.000 burung menabrak gedung ini. Jumlah tersebut sebenarnya setara dengan jumlah rata-rata burung yang tewas akibat tabrakan dengan kaca dalam satu tahun, tetapi semua itu terjadi hanya dalam satu malam," ungkap Stotz.
- Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini Risiko Kesehatan yang Mungkin Menunggu!
- Awas! Benturan di Kepala Ternyata Mempengaruhi Kecerdasan Seseorang
- Kejadian Pertusis atau Batuk Rejan di Indonesia Meningkat Pesat, Begini Saran IDAI untuk Mencegah Anak Tertular
- Menegangkan, Begini Detik-Detik Mobil Pikap Nekat Terobos Jembatan Kayu yang Tak Layak hingga Akibatkan Tragedi
Proyek Bernilai USD 1,2 Juta
Musim gugur ini, McCormick Place telah memasang film kaca baru di salah satu dinding kacanya yang menghadap langsung ke Danau Michigan.
Selain itu, mereka juga menginvestasikan USD 1,2 juta untuk menghias dinding-dinding kacanya dengan titik-titik kecil. Titik-titik tersebut, yang biasanya terlihat buram atau seperti goresan, berfungsi sebagai tanda visual yang mengingatkan burung agar tidak menabrak kaca.
Burung-burung yang mati akibat tabrakan dengan kaca sering digunakan untuk penelitian ilmiah di Field Museum, sementara burung yang berhasil diselamatkan akan dibawa ke pusat rehabilitasi satwa liar, termasuk Pusat Konservasi Margasatwa DuPage yang terletak di pinggiran Chicago.
Sarah Reich, seorang dokter hewan di pusat tersebut, menjelaskan, "Burung-burung itu akan menjalani pemeriksaan fisik menyeluruh oleh tim dokter hewan kami. Mereka mendapatkan pengobatan yang berbeda, disesuaikan dengan cedera yang dialami."
Pusat ini merawat sekitar 10.000 hewan setiap tahunnya, dengan 65 persen di antaranya merupakan burung, sebagian besar adalah korban dari insiden tabrak kaca.