Ilmuwan Klaim Cara Ini akan Jadi Syarat Utama jika Manusia Ingin Berkomunikasi dengan Alien
Cara ini dapat membuka jalan bagi percakapan dengan alien suatu hari nanti, menurut ilmuwan.
Cara ini dapat membuka jalan bagi percakapan dengan alien suatu hari nanti, menurut ilmuwan.
Ilmuwan Klaim Cara Ini akan Jadi Syarat Utama jika Manusia Ingin Berkomunikasi dengan Alien
Penelitian baru menunjukkan bahwa berbicara dengan paus bungkuk dapat membantu manusia mempelajari cara berkomunikasi dengan alien
Apakah memungkinkan? Para ilmuwan meyakininya suatu saat nanti hal ini akan terjadi.
-
Apa yang sedang dipelajari para peneliti dari paus bungkuk untuk membantu dalam berkomunikasi dengan alien? Peneliti kini tengah mempelajari sistem komunikasi paus bungkuk untuk mempelajari bagaimana mendeteksi dan mengartikan sinyal pesan dari luar angkasa.
-
Mengapa para peneliti percaya bahwa mempelajari komunikasi paus bungkuk bisa membantu berkomunikasi dengan alien? Karena itu, bekerja sama dengan paus ungkuk memberikan kesempatan untuk mempelajari komunikasi cerdas dari makhluk yang bukan manusia.
-
Bagaimana alien bisa bepergian ke luar angkasa? Mengutip Indy100, Rabu (27/3), artikel penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of British Interplanetary Society menginvestigasi berbagai faktor yang mungkin dihadapi oleh peradaban asing di berbagai objek astronomi.
-
Dimana alien mungkin tinggal? Meskipun konsep tentang UFO dan piring terbang sering diidentikkan dengan fiksi ilmiah, realitasnya mungkin jauh berbeda.
-
Warna apa yang diprediksi para ilmuwan akan dimiliki alien? Mengutip Live Science, Selasa (11/6), penelitian menunjukkan bahwa alien mungkin memiliki warna merah, biru, atau hijau untuk melindungi diri dari sinar ultraviolet yang ekstrem. Mereka mungkin memiliki pigmen atau protein yang menyerap sinar UV, sehingga membuat mereka bersinar dalam warna yang aman.
-
Mengapa sekte Universe People percaya bahwa alien dapat berkomunikasi dengan manusia? Universe People percaya jika alien bisa berkomunikasi dengan berbagai benda. Salah satunya lewat telepati.
Para ilmuwan dari SETI Institute, University of California Davis, dan Alaska Whale Foundation telah melakukan percakapan dengan seekor paus bungkuk bernama Twain.
Terlebih lagi, Twain mencocokkan kesenjangan waktu antara sinyal-sinyal dalam panggilan pemutaran selama sekitar dua puluh menit.
Brenda McCowan, penulis utama studi dari U.C. Davis, menyatakan, “Kami percaya ini adalah pertukaran komunikatif pertama antara manusia dan paus bungkuk dalam ‘bahasa’ bungkuk.”
Mirip dengan cara tim astronot mempraktikkan misi ke Mars atau bulan di Bumi, tim Whale-SETI mempelajari cara paus bungkuk berkomunikasi untuk meningkatkan kemampuan mengenali dan memahami sinyal dari luar angkasa.
Dari penemuannya itu, para peneliti ingin menggunakan penemuan tersebut demi membuat filter yang dapat digunakan untuk menerima sinyal apa pun dari luar angkasa.
Laurance Doyle, salah satu penulis studi dari SETI Institute, menyebutkan, karena keterbatasan teknologi saat ini, asumsi penting dalam pencarian kecerdasan luar angkasa adalah bahwa makhluk luar angkasa akan tertarik untuk melakukan kontak dan dengan demikian menargetkan manusia sebagai penerimanya.
“Berkolaborasi dengan paus bungkuk memberikan kesempatan khusus untuk mengeksplorasi cara kerja komunikasi pada spesies non-manusia atau alien,” ujar dia.
Tim berencana menggunakan prinsip teori informasi untuk membuat filter yang dapat membantu menganalisis sinyal dari luar angkasa dan di luar Bumi.