Ilmuwan Temukan Adanya Bukti Kehidupan di Planet Venus tetapi Masih Misteri
Selain Mars, Venus telah memesona para ilmuwan selama bertahun-tahun karena kesamaannya yang relatif dengan Bumi. Tetapi hal itu masih menjadi misteri.
Selain Mars, Venus telah memesona para ilmuwan selama bertahun-tahun karena kesamaannya yang relatif dengan Bumi.
Bahkan terlepas dari atmosfernya yang disebut-sebut beracun, kondisi awan di Venus menunjukan adanya tanda kehidupan. Hal itu ditulis dalam sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Astrobiology.
-
Bagaimana cara ilmuwan mempelajari pola visual di awan Venus? Penelitian ini menunjukkan bahwa bercak dan garis aneh yang hanya terlihat dalam cahaya ultraviolet mungkin disebabkan oleh senyawa besi-belerang.
-
Dimana para ilmuwan menemukan bukti kemungkinan adanya kehidupan di Venus? Para astronom menunjukkan bukti baru ini dalam pertemuan di Universitas Hull, Inggris, pada Rabu pekan lalu, seperti dikutip dari Greek Reporter, Senin (22/7).
-
Bagaimana kehidupan bisa bertahan di Venus? "Bisa jadi jika Venus mengalami fase hangat dan basah di masa lalu, maka ketika pemanasan global yang tak terkendali mulai terjadi, (kehidupan) akan berevolusi untuk bertahan hidup di satu-satunya tempat yang tersisa—awan," jelas Dave Clements, pakar astrofisika di Imperial College London dalam pertemuan tersebut.
-
Di mana di Venus bisa dijumpai kondisi yang mendukung air cair? “Makalah [ini] dengan sangat jelas membahas kondisi di awan, pada ketinggian 48-68 km (30-42 mil) di mana suhunya tepat untuk air cair bisa berbentuk tetesan.”
-
Mengapa keberadaan gas phosphine dan amonia di Venus menarik minat para ilmuwan? Gas-gas ini, yang dikenal sebagai gas biosignature, tidak membuktikan adanya kehidupan di Venus. Namun, deteksi terkait keberadaan gas-gas ini dapat meningkatkan minat terhadap planet ini.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
Dilansir dari laman Indy100 dan The New York Times, Jumat (23/6), para ilmuwan menemukan keberadaan biosignature gas phosphineyang sering diidentifikasi sebagai tanda kehidupan.
Ini juga sekaligus memberikan penemuan baru bahwa bentuk kehidupan potensial di planet Venus dapat menggunakan asam sulfat, senada dengan cara kehidupan di Bumi menggunakan air.
"Meskipun kami menganggap prospek untuk menemukan kehidupan di Venus bersifat spekulatif, tetapi bukannya tidak bisa. Kami menyimpulkan bahwa biosfer udara Venus pasti jauh lebih kecil daripada biosfer Bumi,” tulis penelitian itu.
Sebelumnya, para ilmuwan di MIT, Universitas Cardiff, dan di tempat lain telah mengamati kemungkinan tanda-tanda kehidupan di Venus melalui awan. Sama hal dengan penelitian di atas. Meskipun mereka belum menemukan bukti langsung dari organisme hidup di sana.
"Ini adalah penemuan yang mencengangkan dan 'tiba-tiba'. Ini pasti akan memicu lebih banyak penelitian tentang kemungkinan kehidupan di atmosfer Venus," kata Sara Seager, seorang ilmuwan planet dari MIT kepada The New York Times pada 2021 lalu.
Sementara, Sarah Stewart Johnson, seorang ilmuwan planet dari Universitas Georgetown mengatakan, banyak desas-desus tentang fosfin sebagai gas biosignature untuk planet ekstrasurya. Namun menariknya ditemukan gas biosignature yang justru ada pada planet tata surya ini.
"Betapa keren menemukannya di Venus. Venus telah diabaikan oleh NASA begitu lama. Sungguh memalukan," kata Sarah.