Ilmuwan Temukan Bukti Baru yang Bisa Memecahkan Misteri Penerbangan MH370
Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Sudah lebih dari 10 tahun sejak pesawat Malaysian Airlines penerbangan MH370 menghilang dengan 239 orang di dalamnya.
Meskipun telah dilakukan pencarian yang sangat intensif selama bertahun-tahun, tempat peristirahatan terakhir pesawat tersebut masih belum diketahui – menjadikannya salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan.
Namun, para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini, berkat rekaman audio selama enam detik.
Tim tersebut baru saja mempublikasikan penelitian di jurnal Nature Scientific Reports yang mengemukakan bahwa sinyal akustik bawah air yang dihasilkan oleh jatuhnya pesawat bisa, akhirnya, mengungkapkan di mana pesawat tersebut sekarang berada.
Mengutip Indy100, Sabtu (6/7), penerbangan MH370 sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing ketika menghilang dari layar radar.
Penyelidikan resmi menyarankan bahwa pesawat tersebut menyimpang dari rute yang direncanakan, dan akhirnya menuju ke barat daya di atas Samudra Hindia.
Namun demikian, upaya pencarian multinasional yang ekstensif tidak membuahkan hasil.
Yang paling banyak ditemukan dari reruntuhan adalah beberapa potongan puing yang terdampar di pantai pulau-pulau di Samudra Hindia bagian barat.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
-
Di mana pesawat Merpati MZ-171 dibajak? Pesawat ini lepas landas dari Bandara Sam Ratulangi Manado. Saat berada di atas langit Pekalongan, sang pembajak ini memaksa untuk masuk ke ruang kemudi setelah berhasil mengancam sang kapten yaitu Soleh Sukarnapradja.
-
Siapa yang membajak pesawat Merpati MZ-171? D ibalik kisah pembajakan tersebut, terdapat seorang polisi muda yang melakukan aksi heroik demi menyelamatkan seluruh penumpang pesawat dan awak kabin. Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM "Merauke" ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.
Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
“Teknologi semacam itu menunjukkan potensi dalam mendeteksi sinyal tekanan dari berbagai peristiwa, termasuk jatuhnya pesawat. Jenis sinyal ini dapat melakukan perjalanan ribuan kilometer, menjadikan hidrofon alat yang berharga untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan peristiwa di lingkungan laut,” tulis Usama Kadri, yang memimpin penelitian tersebut, dalam sebuah artikel di Conversation.
Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
Singkatnya, Kadri menunjukan bahwa memang ada sebuah pesawat seberat 200 ton yang jatuh dengan kecepatan 200 meter per detik.
Saat dikecepatan itu, ia akan melepaskan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil” dan akan “cukup besar untuk direkam oleh hidrofon yang berjarak ribuan kilometer.”
Dia menyimpulkan: “Jadi, meskipun penelitian kami tidak menunjukkan lokasi pasti jatuhnya MH370, ini menyoroti potensi teknologi hidroakustik dalam memecahkan misteri penerbangan ini.
“Dengan menyempurnakan metode kami dan melakukan eksperimen lebih lanjut, kami bisa memberikan wawasan baru tentang nasib MH370 dan meningkatkan respons kami terhadap insiden maritim di masa depan.”