Ilmuwan Ungkap Kehidupan di Mars Sebenarnya telah Ditemukan 50 Tahun Lalu tetapi Hilang Gara-gara Ini
Tanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Tanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Ilmuwan Ungkap Kehidupan di Mars Sebenarnya telah Ditemukan 50 Tahun Lalu tetapi Hilang Gara-gara Ini
Manusia telah berusaha berpuluh-puluh tahun lamanya dalam mencari kehidupan-kehidupan lain di luar Bumi. Namun, hingga saat ini belum pernah menemukannya.
Tetapi, seorang professor astrobiologi mengklaim bahwa kehidupan di Mars telah ditemukan 50 tahun yang lalu tetapi secara cepat dihancurkan.
Dirk Schulze-Makuch, seorang profesor di Pusat Astronomi dan Astrofisika dari Universitas Teknik Berlin, Jerman, yang membuat klaim sensasional ini.
Klaim ini dibuatnya berdasarkan dikirimnya program Viking oleh NASA pada tahun 1970-an.
Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Apa yang ditemukan NASA di Planet Mars? Wahana antariksa NASA Perseverance di Planet Mars menemukan bukti adanya danau purba di lapisan sedimen Kawah Jezero.
-
Di mana NASA melakukan eksplorasi untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Mars? Kawah Jezero menjadi fokus para ilmuwan NASA saat ini karena diyakini lokasi tersebut merupakan lokasi sebuah danau yang pernah bergabung dengan sungai.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Kapan gambar 'wajah' di Mars ditangkap oleh NASA? Sebuah gambar yang ditangkap NASA pada 1976 telah menimbulkan berbagai teori konspirasi dan mitos akan keberadaan kehidupan di Mars.
-
Siapa yang memenangkan persaingan untuk mengantarkan muatan NASA ke Mars? Pemilik perusahaan Blue Origin Jeff Bezos tampaknya telah berhasil menjadi pemenang dari persaingan penguasaan luar angkasanya dengan Elon Musk.
Saat itu, NASA mengirim dua lander ke permukaan Mars dan berhasil memberikan pandangan pertama kepada manusia tentang permukaan Mars.
Misi ini juga melakukan analisis biologis tanahnya dengan tujuan utama untuk menemukan petunjuk kehidupan.
Dilansir dari WION, Rabu (30/8), salah satu penemuan dalam misi ini adalah sejumlah kecil senyawa organik yang mengandung klorin. Pada awalnya, para ilmuwan menduga bahwa senyawa organik ini merupakan kontaminasi dari Bumi. Namun misi Mars yang selanjutnya mengkonfirmasi bahwa senyawa itu merupakan senyawa organik asli dari Mars, bukan Bumi.
Kemudian dilakukanlah beberapa eksperimen pada senyawa ini, yaitu penambahan air ke sampel tanah. Air yang ditambahkan ini sudah diinfuskan dengan nutrisi dan karbon radioaktif (karbon-14).
Dari eksperimen inilah Schulze-Makuch menduga bahwa manusia mungkin telah menghancurkan kehidupan di luar Bumi ini dengan menghadirkan terlalu banyak air. Perilaku itulah diduga menjadi penyebab kematian mikroba di Mars.
Dalam sebuah kolom di Big Think, dia menulis; “Banyak eksperimen Viking melibatkan pemberian air pada sampel tanah, yang mungkin menjelaskan hasil yang membingungkan itu. Mungkin mikroba Mars yang diduga terkumpul untuk eksperimen pelepasan berlabel tidak bisa mengatasi jumlah air tersebut dan mati setelah beberapa saat.”
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa eksperimen itu setara seperti ketika alien menemukan manusia yang hampir mati di tengah gurun pasir dan memutuskan untuk menceburkannya ke laut. Sama saja, tidak akan ada hasil yang bagus dari eksperimen itu.
Saat ini, manusia masih terus mencari kehidupan di luar Bumi. Mars telah lama dianggap sebagai calon potensial di mana kehidupan luar Bumi bisa bermula.
Sekarang, kendaraan khusus tanpa awak di Mars sedang menjelajahi medan yang kasar di Planet Merah itu. Nantinya pada 2028, NASA berencana mengambil sampel yang dikumpulkan kendaraan khusus itu untuk di bawa ke Bumi.