Tumpukan Sampah di Mars Kian Menggunung Meski Belum Dihuni, Isinya Benda-benda Ini
Ironis, meski manusia belum menghuni Planet Mars, namun jejak sampah sudah ada.
Ironis, meski manusia belum menghuni Planet Mars, namun jejak sampah sudah ada.
Tumpukan Sampah di Mars Kian Menggunung Meski Belum Dihuni, Isinya Benda-benda Ini
Sekalipun manusia belum ada yang tinggal di planet Mars, namun tumpukan sampah sudah ada di sana.
Sampah yang memenuhi planet mars terdiri dari benda buatan manusia yang dikirim ke planet tersebut selama lima dekade terakhir.
Dalam laman Earth, Rabu, (6/9), menurut Cagri Kilic, peneliti pasca doktoral Robotika, West Virginia University, jenis sampah yang menumpuk pada planet Mars berisikan puing-puing keras, pesawat ruang angkasa yang tidak aktif, dan pesawat ruang angkasa yang jatuh.
Lalu, mengapa demikian?
-
Apa yang ditemukan di Planet Mars? Apakah ada kehidupan di Mars? Sangat mungkin, menurut para ilmuwan. Faktanya, pencarian kehidupan di Planet Merah telah mencapai titik yang menggembirakan. Para ahli mengklaim bahwa kunci adanya kehidupan di Mars mungkin telah ditemukan di bawah permukaan.
-
Apa yang ditemukan di planet Mars? Penemuan air dalam bentuk es, serta indikasi adanya air cair di bawah permukaan Mars, telah meningkatkan harapan bahwa planet tersebut mungkin bisa mendukung kehidupan, setidaknya dalam bentuk mikroba.
-
Apa yang ditemukan di Mars? Salah satu penemuan dalam misi ini adalah sejumlah kecil senyawa organik yang mengandung klorin.
-
Apa yang NASA temukan di Mars? Schulze-Makuch menyampaikan, setelah mendarat di Mars pada tahun 1976, pendarat Viking NASA mungkin telah mengambil sampel bentuk kehidupan kecil yang tahan terhadap kekeringan yang bersembunyi di dalam batuan Mars.
-
Apa yang ditemukan NASA di Mars? Para peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan tempat yang paling memungkinkan untuk keberadaan kehidupan di Mars.
Dalam setiap misi pengiriman ke Mars, pesawat ruang angkasa selalu menyiapkan pelindung panas yang menahan atmosfer panas, parasut serta perangkat keras lainnya yang melindungi astronot.
Namun, ketika sudah mendarat seluruh barang-barang tersebut dibuang begitu saja oleh pesawat dan tersebar ke lokasi lainnya dalam bentuk pecahan.
Hal tersebut kerap dilakukan hingga barang tersebut jatuh ke daratan Mars dan pecah menjadi potongan-potongan kecil yang berserakan.
Selama bertahun-tahun hal tersebut terjadi dan terakumulasi, terlebih terdapat potongan besar yang berasal dari sembilan pesawat ruang angkasa yang sudah tidak aktif.
Kumpulan sampah puing ini kemudian menjadi perhatian bagi para peneliti. Sebab, semakin banyak puing sampah yang menumpuk pada planet Mars takan berdampak buruk bagi keberlangsungan planet tersebut dan juga berdampak pada misi planet merah yang telah direncanakan.
Sejumlah sampah yang tersebar di planet Mars ini dikhawatirkan menimbulkan resiko bagi misi Perseverance.Para insinyur NASA yang menyiapkan misi ini seketika khawatir, sebab tumpukan sampah ini ditakutkan menghalangi atau mencemari sampel yang dikumpulkan oleh robot penjelajah.
Terlebih ada ketakutan bahwa puing-puing ini akan menyangkut pada satelit Perseverance.
Kabar baiknya, setelah meneliti hasil dokumentasi dari puing-puing yang ditemukan ternyata resiko tersangkutnya satelit Perseverance ini rendah dan misi tersebut dapat berjalan. Walau demikian, ternyata sampah-sampah tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan astronom.
Sebab, pada satu sisi hal ini termasuk ke dalam artefak sejarah karena merangkum perkembangan eksplorasi Mars sebagai planet hunian baru ataukah menjadi perdebatan karena kotornya planet tersebut yang disebabkan oleh manusia.