Ini Cara NASA Kirim Jenazah Astronot yang Meninggal dari Luar Angkasa ke Bumi
NASA punya beragam cara mengirim jenazah dari luar angkasa ke Bumi.
NASA punya beragam cara mengirim jenazah dari luar angkasa ke Bumi.
Ini Cara NASA Kirim Jenazah Astronot yang Meninggal dari Luar Angkasa ke Bumi
Sejak eksplorasi ruang angkasa manusia dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu, 20 orang telah meninggal. 14 dalam tragedi pesawat ulang-alik NASA pada 1986 dan 2003, tiga kosmonot selama misi Soyuz 11 pada 1971, dan tiga astronot di landasan peluncuran Apollo 1 pada 1967. Terlebih NASA berencana mengirim astronot ke Bulan pada 2025 dan Planet Mars pada dekade selanjutnya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana jika astronot tiba-tiba meninggal di luar angkasa? Apa yang harus dilakukan?
-
Bagaimana astronot mencapai luar angkasa? Penerbangan operasional pertama Program Pesawat Ulang-alik pada tahun 1980an membawa gelombang manusia baru ke luar angkasa.
-
Bagaimana astronot bisa mencium bau luar angkasa? Namun demikian, kenyataannya adalah setelah kembali dari perjalanan di luar stasiun luar angkasa, astronot secara teratur mencium aroma unik saat melepaskan helm mereka.
-
Apa saja yang dilakukan astronot di luar angkasa? Mayoritas astronot yang dikirim ke luar angkasa, 86 persen, menyelesaikan perjalanan dengan setidaknya satu kali orbit mengelilingi Bumi.
-
Apa yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa? Astronot wajib memiliki keahlian: - Memberikan keputusan - Mengemudikan pesawat luar angkasa - Memelihara pesawat luar angkasa - Memberikan layanan medis dan darurat - Berjalan di luar angkasa - Mengoperasikan stasiun luar angkasa - Mengontrol lengan dan mesin robot
-
Bagaimana astronot berbuka puasa di luar angkasa? “Sebenarnya kita bisa berbuka puasa, tapi itu tidak wajib,” ungkapnya dikutip CNN pada 2023.
-
Apa yang terjadi pada astronot saat mereka berada di luar angkasa? Kepergian astronot ke luar angkasa dapat menyebabkan pengaruh buruk pada tubuh astronot tersebut, yang salah satunya adalah sakit kepala.
Menurut Emmanuel Urquieta, Professor of Space Medicine and Emergency Medicine dari Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS), tentunya ia beserta tim semaksimal mungkin mengecek kesehatan dan kebugaran penjelajah luar angkasa. Namun lain hal jika itu sudah takdir.
Kata Emmanuel, jika salah seorang kru meninggal dalam misi orbit rendah Bumi seperti di stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), kru lain dapat mengembalikan tubuh rekan yang meninggal ke Bumi dalam sebuah kapsul. Dalam hitungan jam kapsul itu akan meluncur ke Bumi.
Jika itu terjadi di Bulan, kru meninggal bisa dipulangkan dengan waktu beberapa hari. NASA sudah memiliki protokol terperinci untuk kasus semacam ini. Karena pengembalian ke Bumi yang cepat, kemungkinan pengawetan tubuh tidak akan menjadi perhatian utama NASA.
Keadaan akan berbeda jika seorang astronot meninggal dalam perjalanan 300 juta mil ke Mars. Dalam skenario itu, kru mungkin tidak akan bisa berbalik dan kembali.
Sebaliknya, tubuh kemungkinan besar akan kembali ke Bumi bersama dengan kru di akhir misi, yang akan terjadi beberapa tahun kemudian.
Awak pesawat akan mengawetkan jenazah di ruang terpisah atau kantong jenazah khusus. Suhu dan kelembapan yang stabil di dalam kendaraan luar angkasa secara teoritis akan membantu mengawetkan tubuh.
- Komet Tiga Kali Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekati Bumi Bikin Ilmuwan Deg-degan
- Mengenal Bennu: Asteroid Seukuran Gunung, Bisa Picu Kiamat dan Ungkap Asal Usul Bumi
- Ilmuwan Jelaskan Alasan Mengapa Astronot Tak Boleh Terlalu Lama di Luar Angkasa, Ini Risikonya
- Peristiwa Menyeramkannya Asteroid Besar Hantam Bumi yang Tercatat Sejarah