Ini Hitung-hitungan Newton Kapan Dunia akan Kiamat
Selain ilmuwan, ia juga tertarik dengan alkimia dan teologi. Berikut catatan Newton tentang akhir dunia.
Selain ilmuwan, ia juga tertarik dengan alkimia dan teologi. Berikut catatan Newton tentang akhir dunia.
Ini Hitung-hitungan Newton Kapan Dunia akan Kiamat
Selain karya ilmiah dan matematisnya yang fenomenal, Sir Isaac memiliki minat yang mendalam pada alkimia dan teologi.
Hal tersebut bersama dengan keyakinannya yang kuat dalam agama kristen dan interpretasi Alkitab, membawanya untuk meramalkan akhir dunia pada tahun 2060.
-
Kapan Isaac Newton meninggal? Nama Isaac Newton memang sangat tersohor di dunia. Sosoknya begitu dihormati sehingga ketika dia meninggal di Inggris pada 31 Maret 1727, ia dimakamkan dengan penghormatan yang begitu tinggi, bak seorang raja.
-
Bagaimana Isaac Newton menulis catatannya? Newton menulis banyak judul-judul dan subjek serta penjelasan singkat di pinggiran halaman yang sedang dia kerjakan dalam bahasa Latin. Sementara analisis mengenai subjek itu sendiri ditulis dalam teks Yunani yang singkat. Teks itu ditulis dengan baik dalam huruf kecil dengan tanda diakritik yang diperlukan.
-
Siapa yang mencatat kepribadian Isaac Newton? Voltaire, seorang penulis dan filsuf, pernah menulis mengenai kepribadian Newton yang cenderung menyendiri.
-
Kapan Isaac Newton dilahirkan? Ia lahir pada 25 Desember 1642, beberapa bulan setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Bagaimana pelangi terbentuk menurut Isaac Newton? Hal ini terjadi karena cahaya masuk dan keluar dari medium dengan indeks bias yang berbeda, seperti air atau prisma. Secara umum, semakin pendek panjang gelombangnya, semakin besar indeks biasnya. Oleh karena itu, warna-warna yang dilihat dalam pelangi dipengaruhi oleh bias cahaya saat melewati tetesan air di atmosfer. Cahaya matahari yang menyinari tetesan air di atmosfer akan mengalami pembiasan ketika masuk dan keluar dari tetesan air tersebut.
-
Bagaimana prosesi pemakaman Isaac Newton? Dia dijaga dalam kondisi lay in state selama seminggu sebelum akhirnya dikuburkan. Kondisi lay in state sendiri biasanya dilakukan kepada tokoh penting atau anggota kerajaan yang telah meninggal. Kerajaan menempatkan jenazah dalam keadaan terbuka untuk umum agar masyarakat dapat melakukan penghormatan terakhir sebelum pemakaman resminya dilakukan. Selama prosesi pemakaman pun, jenazahnya diiringi oleh para bangsawan dan tokoh terkemuka, yang di antara termasuk tiga orang earl, dua orang duke, dan Lord Chancellor yang membawa jenazahnya.
Menurut Direktur Proyek Newton di Kanada, Stephen Snobelen, Newton percaya bahwa nubuat dalam Alkitab merupakan prakiraan masa depan yang akan terjadi.
Namun, ia juga menyadari bahwa teks-teks tersebut memerlukan interpretasi simbolis. Dan Newton merasa dirinya cocok untuk melakukan interpretasi tersebut.
Dengan menggunakan serangkaian perhitungan matematis sederhana, Newton mencoba menentukan tanggal pasti kapan dunia akan berakhir.Mengutip Indy100, Selasa (27/02), menurut Newton, supremasi Paus dimulai pada tahun 800 M dan setelah itu dia menetapkan bahwa "kerusakan" gereja akan berlangsung selama 1.260 tahun.
Dengan menambahkan 1.260 tahun ke tahun 800 M, Newton menyimpulkan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2060.
Akan tetapi, Newton tidak melihat akhir dunia sebagai malapetaka semata. Baginya, tahun 2060 akan menjadi awal dari sebuah era baru.
Ia percaya bahwa setelah jatuhnya Gereja Katolik yang korup, Kristus akan datang kembali dan mendirikan Kerajaan Allah yang akan berlangsung 1.000 tahun di bumi.
Hal tersebut merupakan prospek yang menarik bagi orang-orang beriman seperti Newton, karena dipercayai bahwa kerajaan ini akan membawa kedamaian dan kemakmuran bagi umat manusia.
Newton juga menyadari bahwa menekankan tanggal-tanggal tertentu dapat membawa risiko. Ia menganggap serius ayat-ayat Alkitab yang menyatakan bahwa hanya Tuhan yang mengetahui akhir zaman.Newton khawatir jika prediksinya salah, hal tersebut dapat merusak reputasi Alkitab.
Meskipun sekarang hanya memiliki waktu 36 tahun lagi untuk melihat apakah prediksi Newton benar, kita tetap harus mempertimbangkan pesannya dengan bijak, bahwa di luar segala perhitungan manusia, hanya Tuhan yang mengetahui akhir dari segalanya.