Jari-Jari Galileo Bisa Dilihat di Sebuah Museum
Jempol, telunjuk, dan gigi Galileo disimpan dalam sebuah wadah yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam sebuah keluarga.
Galileo Galilei merupakan salah seorang ilmuwan paling penting yang pernah hidup di dunia.
Ia mempergunakan teleskop secara besar-besaran untuk melakukan berbagai pengamatan saintifik sehingga menjadi orang pertama yang melihat kawah dan gunung di Bulan, fase-fase dari Venus, bulan-bulan dari Jupiter, hingga cincin-cincin dari Saturnus.
Dengan berbagai kehebatannya itu, tak heran bahwa Galileo memiliki banyak penggemar setia. Bahkan, mengutip The Guardian, NASA, dan Atlas Obscura, Jumat (21/6), setelah ia meninggal, para pengagumnya itu mencabut tiga jari, sebuah gigi, dan sebuah tulang belakang dari tubuh Galileo.
Kini jari-jari dan gigi tersebut disimpan di Museo Galileo, Italia, sementara tulang belakangnya disimpan di Universitas Padua, Italia.
Galileo meninggal dunia pada 8 Januari 1642 ketika berusia 77 tahun. 95 tahun setelah kematiannya, pada tahun 1737, jenazah Galileo dipindahkan dari sebuah kotak di bawah menara lonceng Basilika di Santa Croce, Firenze ke dalam sebuah makam di dalam basilika yang sama.
Sebuah tim ditugaskan untuk melakukan pemindahan itu. Kelompok tersebut terdiri dari Giovanni Targioni Tozzetti (ahli botani dan sejarah alami), Antonio Cocchi (dokter dan ahli sejarah alami), Giovanni Vincenzo Capponi (penyair dan cendekiawan), Anton Francesco Gori (ahli antikuarianisme), dan Giovanni Piombanti (notaris).
-
Apa yang dipertaruhkan oleh Galileo? Ilmuwan Galileo Galilei pernah mempertaruhkan nyawa dan kebebasannya ketika dia mendukung teori Copernicus empat abad yang lalu.
-
Kapan Galileo dihukum? Di tanggal 12 April 1633 itu, inquisitor utama memerintahkan Galileo untuk dimulai persidangan.
-
Mengapa jari-jari Galileo dicuri? Kabarnya, jari-jari ini dicuri ketika jenazah Galileo dipindahkan dari satu makam ke makam lainnya pada tahun 1737.
-
Bagaimana hukuman yang diterima Galileo? Ilmuwan itu dijatuhi status sebagai tahanan rumah seumur hidupnya sampai dia meninggal dunia karena sakit pada 8 Januari 1642.
-
Siapa yang mengadili Galileo? Galileo menerima inkuisisi dari Vincenzo Maculano, yang ditunjuk langsung oleh Paus Urban VIII.
-
Kenapa surat Galileo itu diubah? Isi dari surat yang ditulis pada 21 Desember 1613 merupakan hasil editan bahasa yang dihaluskan oleh Galileo untuk mengatasi keributan yang diakibatkan oleh argumennya.
Saat proses pemindahan, Tozzetti sedang membawa sebuah pisau. Cocchi, Gori, dan Capponi kemudian memotong dan mengambil beberapa bagian tubuh Galileo tadi sebagai peninggalan dari Galileo.
Jari tengah Galileo dipotong oleh Gori, sementara Capponi mengambil jempol, telunjuk, dan sebuah gigi dari Galileo.
Tozzetti kelak menulis bahwa alasan Capponi mengambil bagian tubuh Galileo adalah “karena Galileo menulis begitu banyak hal indah dengan kedua jari itu.”
Jari tengah Galileo kemudian menjadi dimiliki oleh Angelo Maria Bandini di Perpusatakaan Laurenziana/Medici. Pada 1841, jari tengah tersebut dipindahkan ke Museo di Fisica e Storia Naturale.
Selanjutnya, jari itu dipindahkan ke Museo di Storia della Scienza, yang nantinya akan menjadi Museo Galileo, di tahun 1927.
Jempol, telunjuk, dan gigi Galileo disimpan dalam sebuah wadah yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam sebuah keluarga. Akan tetapi, wadah tersebut bersama isinya menghilang pada tahun 1905.
Akhirnya, peninggalan Galileo tersebut muncul kembali di tahun 2009. Dokumen sejarah terperinci serta catatan keluarga membantu para ahli untuk mengidentifikasikannya. Berbagai peninggalan tersebut juga ditempatkan di Museo Galileo.
Untuk tulang belakang Galileo, setelah beberapa kali terjadi perpindahan tangan, tulang belakang itu jatuh ke tangan Domenico Thiene di tahun 1820. Thiene kemudian mendonasikannya pada Universitas Padua dan masih disimpan di sana hingga saat ini.
Saat ini, pengunjung dapat melihat jari-jari Galileo, yang telah dipotong dan disimpan dalam pengaman kaca tersebut, bersama dengan batu-batu magnet, teleskop-teleskop, dan berbagai objek saintifik lain di Museo Galileo.
Reporter magang: Laurensius Katon Kandela