Jepang Kirim Robot ke Asteroid Ryugu
Jepang Kirim Robot ke Asteroid Ryugu
Pesawat luar angkasa besutan Jepang yakni Hayabusa 2 telah tiba di asteroid Ryugu pada Juni, tahun lalu. Pesawat ini diluncurkan oleh lembaga antariksa Jepang yakni JAXA.
Selama berbulan-bulan, pesawat luar angkasa ini telah mengorbit di sekitar asteroid Ryugu. Banyak informasi seputar asteroid ini yang telah didapatkan.
-
Apa yang sedang direncanakan oleh para ilmuwan tentang asteroid? Rencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor. Ide dasar untuk mengubah asteroid yang berotasi menjadi ‘habitat baru’ di luar angkasa sudah ada sejak lama. Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Asteroid apa yang baru ditemukan oleh para ilmuwan? Para ilmuwan dari Asteroid Institute (Institut Asteroid) dan Universitas Washington telah menemukan 27.500 benda langit yang baru diidentifikasi menggunakan teknologi canggih.
-
Kapan para ilmuwan menemukan asteroid yang dekat dengan Bumi? Dari 27.500 asteroid yang baru ditemukan, 100 di antaranya merupakan asteroid dekat Bumi, yaitu batuan luar angkasa yang melintas di orbit Bumi.
-
Mengapa para ilmuwan ingin mengubah asteroid menjadi stasiun luar angkasa? Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Bagaimana cara ilmuwan mendeteksi asteroid yang mengancam Mars? Meskipun menarik, mendeteksi PHA di Mars memiliki tantangan tersendiri. Objek-objek ini sering kali kecil dan gelap, sehingga sulit ditemukan. Namun, lebih dari 26.000 asteroid yang melintasi Mars telah diidentifikasi dari Bumi.
-
Siapa yang terlibat dalam mempelajari dan membahas asteroid berbahaya? Melansir laporan ScienceAlert, Rabu (29/11), para ilmuwan dan politisi yang mempelajari asteroid telah mengadakan Planetary Defence Conference (PDC) atau Konferensi Pertahanan Planet pada tahun ini, untuk mengkaji semua masalah yang berhubungan dengan asteroid.
Hayabusa 2 juga telah berhasil memfoto, menembakkan proyektil ke asteroid, mengambil sampel asteroid ini dan mengirimnya kembali untuk dipelajari oleh para ilmuwan di Bumi.
Kini, pesawat angkasa ini telah berada di penghujung waktunya di Ryugu. Tujuan akhirnya adalah mengirimkan sebuah robot ke asteroid tersebut.
Dalam update yang dipaparkan oleh JAXA, tim mengumumkan keberhasilan penyebaran rover Minerva-II2 yang saat ini tengah melayang ke permukaan asteroid.
Mengutip laman BGR via Tekno Liputan6.com, rover ini bukanlah robot yang memiliki banyak roda, seperti yang dilihat pada permukaan Mars. Namun, bukan berarti Minerva-II2 akan kembali tanpa penemuan-penemuan baru.
Sekadar informasi, mesin kecil tersebut berbentuk mirip dengan kaleng kopi dan memiliki sejumlah kamera. Kamera ini nantinya akan memberikan tampilan foto permukaan Ryugu.
Pulang ke Bumi
JAXA merilis gambar rover Minerva-II2 itu tengah menuju Ryugu. Perjalanannya relatif singkat dan memakan beberapa hari untuk benar-benar mendarat. Hal ini karena tarikan gravitasi asteroid yang cukup ringan.
Para peneliti kemudian akan menugaskan tim untuk mengamati asteroid ketika rover ini mendekat dengan Ryugu.
Sementara itu, Hayabusa 2 akan meninggalkan asteroid Ryugu dan rover tersebut. JAXA berharap rover Minerva-II2 akan kembali ke Bumi sebelum akhir tahun. Perjalanan pulang rover ini akan memakan waktu setidaknya satu tahun lamanya.
JAXA merencanakan, rover ini bakal kembali ke Bumi pada Desember 2020 dan membawa sejumlah penemuan untuk dianalisis.
Tentang Hayabusa 2
Sebelumnya, pesawat luar angkasa Badan Antariksa Jepang (JAXA) Hayabusa-2, akhirnya berhasil mengabadikan wajah asteroid tersebut. Hayabusa-2 berhasil menyentuh permukaan Ryugu pada Jumat, 22 Februari 2019.
Pesawat tersebut juga telah menembak peluru kecil untuk menggapai permukaan asteroid dan mengumpulkan sampel debu dari objek ini.
Adapun foto Ryugu diambil dengan kamera ONC_W1 milik Hayabusa-2. Karena permukaan asteroid 'ditembak', foto memperlihatkan beberapa permukaan tidak rata dan berlubang.
Hayabusa-2 sendiri akan mengumpulkan sampel debu dalam kisaran 10-100 miligram, dan akan mengirimkannya ke Bumi dalam waktu dua tahun.
Dengan sampel ini, ilmuwan bisa mempelajari lebih lanjut tentang Ryugu dan asal usul terciptanya Tata Surya.
Walaupun JAXA masih belum yakin jumlah sampel yang dikumpulkan, foto yang diambil Hayabusa-2 mengkonfirmasi kalau proses pendaratan pesawat berjalan dengan lancar.
Sebelum pendaratan berlangsung, Hayabusa-2 sempat menurunkan objek berbentuk beanbag ke permukaan Ryugu. Beanbag tersebut berfungsi sebagai penanda untuk mengambil sampel di lokasi yang tempat.
Hayabusa-2 sendiri akan menghabiskan lebih banyak waktu di Ryugu pada tahun ini, di mana pesawat tersebut ditargetkan bakal kembali ke Bumi pada akhir 2020.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani