2 Asteroid yang Bikin Dinosaurus Punah
Penemuan baru mengungkap dua asteroid yang menghantam Bumi saat dinosaurus punah.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kepunahan dinosaurus mungkin disebabkan oleh dua asteroid yang menghantam Bumi, bukan hanya satu.
Asteroid pertama yang terkenal adalah yang menghantam Chicxulub, Meksiko, namun penelitian ini mengungkapkan adanya asteroid kedua yang menghantam Nadir crater di lepas pantai Guinea, Afrika Barat.
-
Kapan asteroid yang memusnahkan dinosaurus menghantam Bumi? Di setiap pertanyaan, ambilkan jawabannya dari kalimat (quote) yang ada di isi konteks. Quote harus merupakan jawaban panjang (1 sampai 3 kalimat) yang sangat relevan dari setiap pertanyaan yang dihasilkan.
-
Apa yang menyebabkan dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki 'kotak hitam' itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
-
Apa penyebab dinosaurus punah? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kepunahan dinosaurus disebabkan oleh aktivitas vulkanik, bukan serangan asteroid.
-
Kenapa Chicxulub memusnahkan dinosaurus? Chicxlub merupakan tumbukan yang terkenal karena memusnahkan dinosaurus non-unggas 66 juta tahun lalu.
-
Kenapa Dinosaurus punah? Punahnya dinosaurus non-avian pada saat itu disebabkan oleh jatuhnya asteroid ke bumi, menghancurkan banyak hal yang ada di bumi.
-
Kenapa dinosaurus musnah? Sumber: USA Today Membuka kembali perdebatan tersebut, sebuah studi baru mengatakan letusan gunung berapi mungkin telah mengganggu ekosistem dan mengancam keberlangsungan dinosaurus non-burung sebelum asteroid menabrak Bumi.
Penemuan ini menambah pemahaman kita tentang peristiwa yang mengubah wajah Bumi 66 juta tahun yang lalu. Studi yang dipimpin oleh Uisdean Nicholson, seorang geolog dari Heriot-Watt University di Skotlandia, menggunakan data seismik 3D untuk mengukur dampak asteroid.
Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai ukuran, sudut, dan kecepatan asteroid yang menghantam Bumi. Asteroid kedua ini diperkirakan memiliki ukuran antara 450 hingga 500 meter dan bergerak dengan kecepatan 20 kilometer per detik. Hal ini menunjukkan bahwa dampak dari asteroid kedua mungkin berkontribusi pada kepunahan dinosaurus.
Detail Penelitian Mengenai Nadir Crater
Penelitian ini mengungkap bahwa Nadir crater adalah hasil dari dampak asteroid yang terjadi bersamaan dengan asteroid Chicxulub. Dengan menggunakan teknologi canggih, para ilmuwan dapat memvisualisasikan struktur crater secara tiga dimensi.
Menurut Nicholson, “Craters on the surface are usually heavily eroded and we can only see what is exposed.” Ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh dari penelitian ini sangat berharga untuk memahami dampak asteroid di masa lalu.
Proses Dampak Asteroid
Dampak asteroid ini diperkirakan sangat dahsyat, menyebabkan pergeseran air di area tersebut selama hampir satu menit. Air yang terdisplace menciptakan gelombang tsunami besar yang melanda Samudera Atlantik.
Selain itu, sedimen yang terdorong masuk ke dalam lubang yang terbentuk akibat dampak, menyebabkan pembentukan tepi di sekitar crater. Tsunami yang dihasilkan dapat terukur hingga 20 kilometer dari lokasi dampak.
Konsekuensi dari Dampak
Setelah dampak, terjadi gempa bumi yang menyebabkan kerusakan di bawah permukaan laut, termasuk likuifaksi batuan. Gelombang tsunami yang terbentuk kemudian akan berbalik dan kembali saat area tersebut terisi air kembali.
Selain itu, dampak ini juga menyebabkan gangguan ionosfer dan radiasi termal. Tanah longsor besar terjadi ketika bagian dari dataran dasar laut jatuh ke dalam lautan.
Untungnya, dampak asteroid seperti ini sangat jarang terjadi. Meteor terbesar yang tercatat dalam ingatan hidup adalah asteroid 'super bolide' yang meledak di atas Rusia pada tahun 2013.
Ada kemungkinan kecil bahwa asteroid seukuran Bennu dapat menghantam Bumi sekitar tahun 2300, dengan probabilitas sekitar satu banding 1.750. Hal ini menunjukkan pentingnya pemantauan terhadap objek luar angkasa yang berpotensi membahayakan Bumi.