Kalender Tertua di Dunia Ditemukan di Kuil Berusia 13.000 tahun di Turki
Ukiran-ukiran ini, yang kemungkinan dibuat sekitar 10.850 SM, dianggap sebagai cara untuk mencatat kejadian benturan komet yang terjadi pada waktu itu.
Sebuah studi mengungkapkan ada ukiran yang dipahat pada pilar batu besar di Turki sekitar 13.000 tahun. Para ahli menduga itu merupakan kalender matahari dan bulan tertua di dunia. Kalender ini diyakini dibuat untuk menandai peristiwa bencana akibat hantaman komet.
Para arkeolog menemukan tanda-tanda ini di Göbekli Tepe, sebuah situs arkeologi di Turki selatan yang terkenal dengan banyaknya kuil yang dihiasi ukiran-ukiran rumit. Studi yang dipublikasikan pada 24 Juli di jurnal Time and Mind.
-
Siapa arkeolog pertama di dunia? Teks-teks kuno mengungkapkan, Raja Babilonia dari abad ke-6 adalah arkeolog pertama di dunia.
-
Dimana arkeolog pertama di dunia tinggal? Raja tersebut tinggal di Nippur Babilonia, ungkap mendiang arkeolog klasik, Elizabeth Douglas Van Buren (1881-1961).
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog dalam penemuan ini? Tim arkeolog yang melakukan penelitian di daerah tersebut dipimpin oleh Serres Antiquities Ephorate, yang bekerja sama dengan Sekolah Prancis di Athena.
-
Dimana para arkeolog menemukan bukti tentang bikini zaman kuno? Mosaik Romawi kuno menggambarkan perempuan memakai bikini. Mosaik ini ditemukan di situs Villa Romana del Casale di Pompeii, Italia.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kuburan tersebut? Penemuan ini terjadi saat sedang melakukan pekerjaan rutin membersihkan jalur untuk pengunjung baru, yang terletak di antara dua kuil yang menonjol.
-
Dimana para arkeolog menemukan artefak bela diri ini? Temuan itu berada di kompleks kuil di Kastil Ayanis, sebuah benteng dekat Danau Van di Turki timur yang termasuk wilayah Kerajaan Urartu atau dikenal saat ini dengan Kerajaan Van.
Ukiran pada pilar tersebut berisi 365 simbol berbentuk huruf "V". Para ilmuwan meyakini setiap "V" mewakili satu hari, dengan keseluruhan kalender mencakup 12 bulan lunar ditambah 11 hari ekstra. Selain simbol "V", para peneliti juga menganalisis ukiran makhluk seperti burung dengan bentuk "V" serupa di sekitar lehernya.
Gambar ini mungkin menggambarkan rasi bintang titik balik matahari musim panas pada saat ukiran tersebut dibuat. Ukiran-ukiran ini, yang kemungkinan dibuat sekitar 10.850 SM, dianggap sebagai cara untuk mencatat kejadian benturan komet yang terjadi pada waktu itu.
Temuan ini menunjukkan bahwa penghuni awal Göbekli Tepe mampu mencatat pengamatan mereka terhadap matahari, bulan, dan rasi bintang dalam bentuk kalender matahari.
"Tampaknya para penghuni Göbekli Tepe adalah pengamat langit yang tajam, yang diharapkan mengingat dunia mereka telah dihancurkan oleh benturan komet," kata Martin Sweatman, penulis studi sekaligus insinyur dari Universitas Edinburgh.
"Peristiwa ini mungkin telah memicu peradaban dengan memulai agama baru dan memotivasi perkembangan pertanian untuk mengatasi iklim dingin. Mungkin, upaya mereka untuk mencatat apa yang mereka lihat adalah langkah pertama menuju perkembangan tulisan milenium kemudian,” tambah dia.
- Kalender Libur Nasional 2025 mencakup daftar tanggal merah dan cuti bersama yang perlu diperhatikan.
- Sambut Tahun Baru, Berikut Fakta Menarik Kalender 2025 yang Punya 27 Hari Libur
- Ilmuwan Temukan Kalender Tertua di Dunia, Diukir Manusia Prasejarah Pada Batu Besar 12.000 Tahun Lalu
- Kalender Kuno Berusia 2000 Tahun Ditemukan di Sebuah Makam Kuno, Begini Bentuknya
Ukiran-ukiran tersebut mirip dengan yang ditemukan di situs arkeologi lain di wilayah Urfa, Turki. Penemuan ini secara gamblang membuka wawasan baru tentang bagaimana peristiwa alam dapat mempengaruhi perkembangan budaya dan peradaban manusia sejak zaman prasejarah.