Kini arsitek bisa cetak gedung pakai teknologi 3D printing
Robot-robot mungil ini bisa cetak bangunan hingga gedung bertingkat
Teknologi 3D printing diyakini mempunyai satu masalah utama yang cukup mendasar. Sebagai alat cetak, mesin 3D printing harus lebih besar dari benda yang akan dicetak. Masalah ini lah yang telah dipecahkan oleh peneliti lewat pemakaian robot mini.
Sebuah institut yang berkecimpung di bidang arsitektur di Catalunya, Spanyol, telah berhasil membuat cikal bakal bangunan pertama yang dibangun oleh beberapa robot berukuran kecil bernama Minibuilder. Robot-robot mini ini bekerja dengan teknik 3D printing layaknya sekumpulan pekerja yang secara bergotong royong membangun sebuah bangunan.
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Dimana penelitian tentang robot berjalan seperti manusia dilakukan? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot dari sel manusia? Ada tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia. Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS), menciptakan robot yang berasal dari sel tubuh manusia. Robot yang bernama Anthrobots ini digunakan sebagai alat untuk terapi, penyembuhan dan regenerasi sel baru pada tubuh manusia.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot yang bisa melompat sangat tinggi? Para ahli mengembangkan teknologi lompat tinggi untuk menjelajahi medan rumit yang mungkin sulit dilalui oleh teknologi robot lain, seperti gua dan hutan.
-
Bagaimana cara para ilmuwan melatih cacing robot tersebut? Dalam studi ini, para peneliti melatih AI untuk mengarahkan cacing Caenorhabditis elegans sepanjang satu milimeter menuju tambalan Escherichia coli di sebuah piring berukuran empat sentimeter.
Peneliti dari institut tersebut, Petra Nonikov dan Sasa Jokic, menambahkan jika teknologi Minibuilder dapat melakukan proses konstruksi yang lebih murah dan ramah lingkungan, Gizmodo (19/6).
"Minibuilder dapat bekerja secara terus-menerus yang mencakup banyak hal sekaligus. Nantinya, Minibuilder bisa digunakan untuk membangun sebuah gedung dengan bentuk apapun, tergantung material yang digunakan," kata Novikov dan Jokic,"karena mempunyai ukuran yang kecil, robot ini bisa dengan mudah dibawa ke area konstruksi dan akan meninggalkan sedikit sisa konstruksi yang bisa merusak lingkungan."
Minibuilder bekerja secara berkelompok untuk membangun 'cangkang' dari bangunan. Ya, karena masih dalam tahap awal, bangunan yang dibuat oleh Minibuilder akan berdiri tanpa rangka.
Akan ada 3 robot yang masuk dalam tim Minibuilder. Robot pertama bertugas membangun pondasi, yang kemudian dilanjutkan oleh robot kedua untuk membangun dinding, atap, maupun bagian ruangan lain seperti jendela dan pintu. Di bagian terakhir ada sebuah robot yang berfungsi merapikan dan memperkuat seluruh sambungan yang dibuat oleh kedua robot sebelumnya.