Kini deteksi pencemaran air bisa dilakukan lewat pembalut
Metode ini ditemukan oleh para peneliti di University of Sheffield, Inggris.
Sebuah metode deteksi pencemaran air telah ditemukan para ilmuwan Inggris yang cukup sederhana dan hanya memerlukan media pembalut.
Nantinya bisa diketahui apakah sungai atau aliran air tercemar dengan hanya mencelupkan pembalut ke dalamnya. Jika nantinya pembalut itu akan bersinar, maka bisa dipastikan jika sungai atau aliran air tersebut telah tercemar dan dalam kondisi kotor.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti ekolokasi pada kelelawar? Para peneliti menggunakan tengkorak yang terpelihara dengan baik dari kelelawar berusia 50 juta tahun untuk mengamati dan mengukur telinga bagian dalamnya.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Apa yang dimaksud dengan pecinta lingkungan? Pecinta lingkungan adalah suatu kelompok yang peduli terhadap kelestarian dan kesehatan alam. Biasanya kelompok ini berupa komunitas yang di dalamnya tergabung orang-orang yang menaruh perhatian sama tentang isu-isu lingkungan.
Dilansir Eurekalert (31/3), penggunaan pembalut ini sendiri memang dimungkinkan karena terbuat dari bahan yang bersumber dari alam yaitu kapas. Pembalut yang bisa digunakan untuk tes ini sendiri adalah jenis pembalut yang hanya terbuat dari bahan kapas tanpa ada campuran bahan lainnya.
Sinar yang akan muncul untuk mendeteksi pencemaran air ini sendiri terjadi karena bahan kapas di pembalut dapat dengan mudah menyerap bahan kimia berupa 'optical brighteners' yang terdapat dalam air, seperti diungkapkan para peneliti di Fakultas Teknik, University of Sheffield. Bahan kimia ini sendiri kebanyakan terdapat di dalam deterjen dan shampoo, yang menjadi sumber utama pencemaran air di lingkungan sekitar pemukiman.
Dalam uji laboratorium yang telah dilakukan sebelumnya, menunjukkan mencelupkan tampon selama lima detik ke dalam larutan air yang sudah tercampur dengan deterjen, sudah cukup untuk membuat pembalut tersebut bersinar di bawah sinar UV hingga 30 hari sesudahnya.
"Kesulitan utama dengan mendeteksi pencemaran limbah dengan mencari 'optical brighteners' adalah menemukan kapas yang sudah tidak mengandung bahan kimia ini," kata Prof David Lerner, yang memimpin penelitian ini.
"Itu sebabnya pembalut bisa menjadi jawaban dan, memberikan sebuah solusi mudah untuk menerapkan metode baru kami ini yang mungkin juga tak konvensional, tapi murah dan bekerja secara efektif." tambahnya.
(mdk/dzm)