Mark Zuckerberg dan Hawking kerjasama cari alien di Alpha Centauri
Pesawat yang dimanfaatkan oleh Hawking dan Mark Zuckerberg hanya sebesar perangko
Bukan NASA, Space X, atau ESA yang dalam waktu dekat bakal meluncurkan misi pencarian alien termahal di dunia, tetapi Fisikawan tersohor Stephen Hawking, bos Facebook Mark Zuckerberg, dan biliuner asal Rusia Yuiri Milner.
Tiga 'serangkai' itu rela menggelontorkan uang USD 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun dalam misi luar angkasa bernama 'Breakthrough Startshot'. Menariknya, mereka tidak akan meluncurkan roket raksasa berawak manusia, melainkan pesawat luar angkasa mini yang disebut 'nanocraft'.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Apa yang membuat ilmuwan kebingungan tentang Planet Mars? Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa Mars berputar lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang NASA cari dalam penelitian UFO? Misi NASA adalah untuk menemukan yang tidak diketahui, " kata Nelson, seperti dilansir laman Science Alert, Jumat (15/9). "Saya telah mengatakan beberapa kali dalam komentar saya di sini hari ini bahwa kami di NASA menangani ini secara terbuka dan kami akan transparan dalam hal ini."
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang bekas luka astronot dari luar angkasa? Penelitian menemukan bahwa telomer, pelindung ujung kromosom, memanjang secara dramatis ketika tiba di luar angkasa. Namun, telomer kembali ke panjang semula dalam beberapa bulan setelah kembali ke Bumi.
Rencananya nanocraft itu akan diluncurkan ke sistem tata surya Alpha Centauri yang berjarak 4,37 tahun cahaya (40 triliun kilometer) dari Bumi. Untuk sampai di Alpha Centauri, nanocraft diperkirakan membutuhkan waktu 20 tahun.
Nanocraft disebut Stephen Hawking sangat ringan dan terbang di luar angkasa dengan dorongan laser. Harapannya, nanocraft mampu melaju hingga 20 persen kecepatan cahaya. Perlu diketahui, kecepatan cahaya setara dengan 299.792.458 meter per detik.
Misi penelitian dan peluncuran nanocraft ini bakal dipimpin oleh Pete Worden, mantan Ketua NASA Ames Research Center. Berbekal pesawat nanocraft berukuran perangko itu, Hawking, Zuckerberg, dan Milner berharap menemukan planet lain yang berpenghuni atau dapat dihuni oleh manusia. Mengingat kata Hawking di masa depan satu-satu cara bagi manusia untuk terus bertahan hidup dalah dengan meninggalkan Bumi.
(mdk/bbo)