NASA kembangkan laser untuk komunikasi antar planet
Nantinya laser ini mampu mengirimkan data 10 hingga 100 kali lebih cepat di luar angkasa.
Sejak awal misi eksplorasi luar angkasa dilakukan NASA, mereka mencoba untuk mencari cara yang tepat dalam hal komunikasi luar angkasa. Sayangnya, perkembangannya terhenti dengan sambungan komunikasi radio saja hingga kini.
Namun, seperti yang dilansir Mashable (6/11), teknologi tersebut kini mulai dikembangkan lagi. Badan antariksa Amerika Serikat tersebut dikabarkan tengah mengembangkan bentuk komunikasi antar planet baru menggunakan sinar laser.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang NASA berhasil uji coba? NASA telah merilis rekaman yang diambil oleh tim Mars Ascent Vehicle (MAV) saat mereka melakukan uji terowongan angin di Marshall Space Flight Center yang bersejarah milik badan antariksa tersebut.
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
Menurut perwakilan NASA, laser sendiri dipilih karena mampu mengirim transaksi percakapan dengan cepat. Selain itu, laser juga diketahui mampu menerima dan mengirim transmisi dengan akurat baik itu melalui pesawat luar angkasa yang beredar di sekitar tata surya.
Karena kecepatannya itu, NASA yakin bahwa teknologi ini mampu menjadi internetnya dunia luar angkasa. Setidaknya, data yang dikirim pesawat akan berjalan 10 hingga 100 kali lebih cepat dari biasanya.
"Kami yakin komunikasi laser akan jadi perubahan besar dalam komunikasi luar angkasa masa depan," kata NASA.
Sayangnya, hingga kini sendiri modal dan dana merupakan masalah besar untuk pengembangan teknologi ini. Sehingga, belum diketahui pasti kapan komunikasi seperti ini akan mulai diimplementasikan.
(mdk/nvl)