NASA Siapkan Proyek Untuk Deteksi Air di Bulan
NASA Siapkan Proyek Untuk Deteksi Air di Bulan
NASA akan mengirim sebuah robot ke bulan pada 2022 mendatang. Robot yang ukurannya sebesar mobil golf ini, akan bertugas untuk mencari sumber air di permukaan bulan.
Dalam pernyataan NASA, upaya ini dilakukan untuk mengevaluasi keberadaan air, sebelum manusia direncanakan menempuh perjalanan ke bulan pada 2024.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Siapa yang mengatur anggaran NASA? Masyarakat mendukung dan bersemangat dengan gagasan ini, begitu pula anggota parlemen yang mengatur anggaran NASA yang besar.
-
Apa misi Pratiwi Sudarmono bersama NASA? Menurut laporan American Indonesian Exchange Foundation, Rabu (22/11), Pratiwi dipilih oleh NASA untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa yang dijadwalkan untuk terbang pada bulan Juni 1986.
Sumber air tersebut diperlukan untuk persediaan minum astronot dan untuk membuat bahan bakar roket.
Sebagaimana dikutip Reuters via Tekno Liputan6.com, robot bernama VIPER ini akan berkendara di permukaan bulan yang berdebu untuk melihat kantong-kantong bawah tanah yang dikatakan oleh administrator NASA Jim Bridenstine.
Bridenstine menyebutkan, kantong-kantong bawah tanah ini berisi "ratusan juta ton air es" yang mampu mengubah Bulan menjadi titik tolak ke Mars.
"VIPER akan mencari keberadaan air es tersebut. Kami akan bisa mengenali air es tersebut dan mengebornya," kata Bridenstine.
Ia menyebut, hal ini penting dilakukan. Menurutnya, karena air es mewakili sesuatu yang signifikan, yakni dukungan manusia untuk hidup.
VIPER merupakan kepanjangan dari Volatiles Investigating Polar Exploration Rover. Rover ini diperkirakan akan tiba di wilayah kutub selatan bulan pada Desember 2022.
Bawa Empat Instrumen
Rover ini akan membawa empat instrumen untuk sampel tanah bulan, untuk jejak hidrogen dan oksigen.
Keduanya merupakan komponen dasar air yang dapat dipisahkan dan disintesis menjadi bahan bakar untuk armada lunar komersial yang direncanakan meluncurkan kendaraan.
Dalam pengembangan di Pusat Penelitian Ames NASA di California, robot VIPER akan mencatat data selama 100 hari di bulan.
Data ini berisi mengenai informasi peta sumber daya air global pertama bulan.
NASA sendiri tengah dalam proses memulai program Artemisnya. Program ini menjadi misi percepatan untuk datang ke bulan, pertama kalinya sejak 1970-an.
Tujuannya adalah untuk melatih dan membuktikan teknologi yang nantinya akan dikirim ke Mars.
Para ilmuwan pun telah mengamati ketersediaan air di bulan sebagai sumber daya utama yang memungkinkan misi astronot jangka panjang di bulan.
VIPER akan berusaha mencari tahu mengenai ketersediaan beserta jumlah volume air yang ada di sana.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani