NASA yakin bulan milik Saturnus dan Jupiter dihuni alien
Dua bulan tersebut tertutupi lapisan es yang menyembunyikan alien
Bulan planet Saturnus, Enceladus, dan bulan milik Jupiter, Europa diklaim NASA (National Aeronautics and Space Administration) berpotensi dihuni oleh alien.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (28/10), Enceladus dan Europa adalah jenis bulan atau satelit yang permukaannya tertutup lapisan es tebal. Nah, di bawah es itu lah NASA yakin terdapat samudra luas yang dipenuhi mikroba atau hewan asing alias alien.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Siapa astronot NASA yang terjebak di luar angkasa? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
Untuk menemukan alien di Enceladus, NASA sudah mengirim pesawat luar angkasa Cessini. Cessini bertugas terbang ke bagian kutub selatan Enceladus di ketinggian 30 mil. Dari sana, Cessini bakal meneliti air dan gas yang disemburkan dari Enceladus.
Menurut NASA, sampai saat ini Cessini masih berhasil mengumpulkan satu tetes air saat melintasi Enceladus dengan kecepatan 30.600 kilometer per jam. Tetapi, NASA percaya satu tetes air itu cukup untuk menjawab beberapa misteri dari Enceladus.
Sayangnya, hasil analisis data Cessini disebut baru akan selesai dalam beberapa bulan ke depan.
"Ini adalah sebuah langkah besar menuju era baru eksplorasi dunia laut yang ada di tata surya. Langkah ini berpotensi memberikan bukti adanya kehidupan di luar Bumi," ujar Curt Niebur, ilmuwan dalam misi Cessini NASA.
Di sisi lain, NASA juga meyakini ada sebuah laut asin luas di bawah daratan es Europa. Ilmuwan dari Caltech mengungkapkan bila manusia bisa mencari tanda-tanda kehidupan di retakan permukaan es Europa. Retakan itu disebut hasil dorongan kuat air yang berusaha keluar dari bawah es.
Konsep robot NASA yang dipakai untuk meneliti Europa
"Kita telah mengetahui sejak lama bahwa permukaan es segar Europa, yang ditutupi dengan retakan dan pegunungan, adalah tanda keberadaan dari laut asin yang luas tepat di bawahnya," kata ilmuwan Caltech, Mike Brown.
Baca juga:
Tiap detik, alkohol mengucur deras dari komet Lovejoy
13 November, Bumi kejatuhan objek misterius dari luar angkasa
Bumi berputar kencang, mengapa manusia tak ikut terlempar?
Ilmuwan kaget, bulan Pluto satu ini ternyata tak bulat
Ada asteroid raksasa dekati Bumi di hari Halloween, berbahayakah?