Orang ini Pernah Jadi Otak Rencana Kode Nuklir di Simpan di Tubuh Manusia
Ide ini cukup mengejutkan. Beruntung banyak orang yang tidak sepakat. Namun dia punya alasannya sendiri.
Pada 1981, Roger Fisher menulis sebuah artikel di Bulletin of the Atomic Scientists yang mengusulkan cara untuk membuat keputusan peluncuran senjata nuklir menjadi lebih sulit dan emosional. Ia khawatir bahwa keputusan untuk memulai perang nuklir terlalu mudah bagi seorang presiden, yang hanya memerlukan kode peluncuran dari seorang perwira yang mendampinginya.
Fisher, yang mengabdikan hidupnya untuk mencegah konflik dan perang, merasa bahwa proses pengambilan keputusan terkait peluncuran nuklir terlalu impersonal. Sebagai pendukung negosiasi dan nilai-nilai kemanusiaan, ia ingin memastikan bahwa pemimpin yang memiliki wewenang tersebut benar-benar mempertimbangkan dampak kemanusiaan dari keputusan mereka.
-
Di mana belasan kerangka manusia itu ditemukan? Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur.
-
Bagaimana kerangka manusia itu ditemukan? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong."HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks," ucap dia.
-
Dimana tulang manusia ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
-
Di mana kerangka manusia yang diborgol ditemukan? Pada 2016 lalu, ditemukan kerangka manusia yang dirantai di sebuah pemakaman kuno di Faliro, Yunani.
-
Di mana kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
Mengutip IFLScience dan Abalearninglab, Selasa (17/12), Fisher mengusulkan agar kode peluncuran nuklir disimpan dalam sebuah kapsul kecil yang ditanamkan di dalam tubuh seorang sukarelawan. Sukarelawan ini akan mendampingi presiden dengan membawa pisau besar. Jika presiden memutuskan untuk meluncurkan senjata nuklir, ia harus membunuh sukarelawan tersebut dengan tangannya sendiri untuk mengambil kode peluncuran dari kapsul.
Menurut Fisher, tindakan ini akan memberikan pengalaman langsung kepada presiden tentang konsekuensi dari keputusannya. Melihat darah dan kematian secara nyata diharapkan bisa membuat presiden untuk berpikir dua kali sebelum memulai perang yang berpotensi memusnahkan jutaan nyawa.
Fisher sendiri memiliki alasan yang ingin menekankan betapa seriusnya keputusan peluncuran senjata nuklir. Dengan menambahkan aspek emosional dan moral, dirinya berharap pemimpin akan lebih cenderung memilih solusi damai daripada kekerasan. Keyakinannya didasarkan pada pemahaman bahwa manusia harus diingatkan tentang nilai-nilai kemanusiaan sebelum membuat keputusan dengan konsekuensi kehancuran yang dahsyat.
Ketika ide ini diajukan kepada teman-temannya di Pentagon, mereka terkejut dan menyebutnya sebagai ide yang mengerikan. Namun, Fisher menegaskan bahwa justru itulah tujuannya, untuk memastikan proses peluncuran senjata nuklir tidak diambil dengan mudah. Ia ingin meningkatkan kesadaran pemimpin akan dampak tindakan mereka, sehingga perang nuklir menjadi opsi terakhir bagi mereka.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia