Pelengkap robot masa depan, otot artifisial ini mampu 'regenerasi'
Nantinya, material ini bisa dihubungkan dengan neuron manusia dan dikendalikan oleh sinyal neuron manusia.
Para ilmuwan internasional telah mengembangkan penemuan yang revolusioner. Penemuan ini digadang-gadang akan membuat revolusi terhadap perlengkapan prostetik dan bahkan robot.
Material yang ditemukan ini dapat meregang 100 kali lebih panjang dari panjang aslinya, dan mampu 'sembuh' sendiri ketika ditusuk. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature Chemistry.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Terlihat seperti otot, material ini sangat fleksibel hingga para ilmuwan tak punya peralatan yang sebanding dengan kemampuan fleksibilitasnya. Dua orang tim riset, Dr. Cheng-Hui li dan Dr. Chao Wang, mencoba meregangkan material ini. Hasilnya, sekitar 2,5 centimeter material bisa meregang hingga 2,5 meter.
Benda yang akan tentu akan memberi fleksibilitas pada penemuan-penemuan di masa depan ini, terbuat dari jaringan yang membentuk plastik polimer, yang memang mengandung zat yang flaksibel namun sekuat plastik. Para peneliti tak hanya mencoba kekuatan regangannya, namun juga membuatnya merespon detakan dan kedutan, layaknya otot asli. Hal ini dilakukan dengan mengehentaknya dengan tegangan listrik.
Para peneliti juga menemukan bahwa material ini bisa 'memperbaiki diri' dengan berbagai luka tusukan atau robekan yang terjadi, asal temperaturnya berada di sekitar minus 20 derajat celcius.
Dr. Zhenan Bao, seorang profesor teknik kimia di Standford University dan penulis studi ini menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi: "Setiap ion logam mengikat setidaknya dua ligan, sehingga jika salah satu ligan rusak, ion logam masih dapat terhubung ke ligan di sisi lain. Hal ini membuat ion dengan mudah dapat berhubungan kembali degan ligan lain jika cukup dekat."
Material ini akan digunakan untuk mengembangkan prostetik bagi para penyandang disabilitas atau robot. Dengan adanya material ini, prostetik atau robot nantinya akan bisa punya pergerakan yang sangat mirip dengan manusia, dan bisa dikontrol langsung melalui otak manusia, karena kemampuan dan responnya terhadap kedutan layaknya otot manusia.
"Di masa depan, material ini bisa dihubungkan dengan neuron manusia dan dikendalikan oleh sinyal neuron manusia," ungkap Dr. Wang.
Baca juga:
Ini 3 dinosaurus terbesar yang pernah berjalan di muka Bumi
Ngeri, tawon pembunuh manusia di Jepang tumbuh sebesar burung!
6 Binatang laut yang terancam punah karena perubahan iklim
Ini narkoba paling berbahaya di dunia, sampai dijuluki napas setan!
Badai terkuat di samudra Hindia tertangkap kamera NASA
[Video] Jepang buat teknologi pengubah kulit jadi layar LED