Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki. Simak disini!
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Ular ini meruapakan pemakan siput, Guanyinshan dan menjadi fokus penelitian.
Tubuhnya memanjang, berwarna 'merah kekuningan atau coklat kekuningan', dan perutnya kuning merah muda. Temuan didokumentasikan dalam jurnal Animals.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa itu Pecel Semanggi? Pecel Semanggi adalah makanan khas Surabaya yang terbuat dari daun semanggi yang dikukus, kemudian dinikmati dengan sambal atau bumbu semanggi.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti lukisan gua tersebut? Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Indonesia Adhi Augus Oktaviana menggunakan teknik yang disebut pencitraan seri U ablasi laser, yang menurut mereka dalam penelitian tersebut adalah “aplikasi baru dari pendekatan ini”.
Memiliki Kebiasaan Khusus
‘Kebiasaan khusus ini juga memberi mereka keuntungan yang signifikan dalam ceruk tersebut, sehingga mereka menempati wilayah yang luas dari Sundalandia hingga India timur laut dan Tiongkok selatan.'
Penelitian Awal
Newsweek menghubungi penulis penelitian melalui email untuk mendapatkan komentar terkait penemuan spesies ular baru. Para ilmuwan, yang telah melakukan penelitian lapangan selama empat tahun sejak 2019, awalnya berusaha mengumpulkan spesimen mirip Pareas hamptons, sebuah jenis ular pemakan siput.
Namun, mereka menemukan bahwa ular yang dikumpulkan adalah spesies baru. Penangkapan ular-ular itu dilakukan secara manual pada malam hari.
“Semua spesimen spesies baru ini ditemukan di dahan kecil atau di tanah di samping sungai pada malam hari, di dekat hutan dan lahan pertanian,”
kata studi tersebut.
Dalam foto-foto penelitian, warna ular tersebut terlihat coklat dengan garis-garis hitam. Penulis penelitian mengungkapkan bahwa nama spesies ular baru ini diambil dari Cagar Alam Provinsi Guanyinshan, lokasi penemuan ular tersebut,
Ratusan Spesies Baru Ditemukan Setiap Tahun.
Newsweek melaporkan penemuan spesies ular baru yang tersembunyi di hutan awan Ekuador. Ular ini dikenal sebagai Ular Kopi Tudor atau Ninia guytudori, dinamai untuk menghormati ilustrator naturalis Guy Tudor.
Pada bulan Desember, para ilmuwan juga menemukan enam spesies laba-laba baru, termasuk satu di pembangkit listrik Brasil.
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Hiu Hantu, Ikan Langka Tanpa Sisik dan Bermoncong Sangat Panjang
- Kenalan dengan Maleo Senkawor, Burung Unik dan Terancam Punah yang Hanya Ditemukan di Pulau Sulawesi
- Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung
- Menyelam di Pulau Terpencil, Peneliti Temukan Spesies Baru Udang Tembus Pandang
Ular siput berbisa apa tidak?
Ular siput tidak berbisa dan tidak berbahaya bagi manusia. Ular siput berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 3 sampai 8 butir.
Apa saja makanan ular siput?
Sesuai dengan namanya, ular ini menyukai siput sebagai makanan utamanya. Walaupun hidup dan berkelana di tanah, ular ini juga dapat memanjat tanaman atau vegetasi lainnya.
Apakah ular siput menggigit?
Ular ini tidak berbisa, bahkan tak bisa menggigit manusia. Akan tetapi perilakunya ketika merasa terancam mirip dengan ular berbisa, bagian tubuh melengkung membentuk huruf “S” untuk menakut-nakuti pengganggu.
Ular apa yang paling berbisa?
Ular beludak Russell (Daboia russelii) bertanggung jawab atas sebagian besar kematian ini. Spesies ini dianggap sebagai salah satu ular beludak yang paling mematikan, dalam laporan jurnal Toxins 2021.