Sempat Dikaitkan dengan UFO hingga Nazi, Misteri Anomali Laut Baltik Mulai Terpecahkan
Setelah ditemukan pada 2011, Anomali Laut Baltik memicu spekulasi tentang UFO, peradaban kuno, hingga senjata Nazi.
Para ilmuwan meyakini mereka akhirnya berhasil mengungkap salah satu misteri laut dalam terbesar di dunia. Pada tahun 2011, penjelajah asal Swedia, Peter Lindberg dan Denis Asberg, menemukan sebuah struktur luar biasa di Laut Baltik saat mencari harta karun.
Mengutip Indy100, Kamis (10/10), dengan sonar, mereka mendeteksi objek berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 200 kaki (60 meter), seperti dilaporkan Discovery Channel. Yang paling mengejutkan, objek tersebut memiliki garis-garis geometris, membuat banyak orang membandingkannya dengan pesawat luar angkasa Millennium Falcon dari Star Wars.
- Apa yang Selama Ini Dianggap UFO Bisa Jadi Cuma Awan, Begini Penjelasan Ilmuwan
- Mengapa Peradaban Alien Hingga Kini Tidak Ditemukan? Ilmuwan Temukan Jawabannya di Laut dan Lempeng Bumi
- Jerman Kembalikan Kendi Anggur Berusia 2.600 Tahun ke Yunani, Pernah Dicuri Nazi Saat Perang Dunia II
- Jejak Nazi Jerman di Bumi Sumatra, Tenggelamnya Kapal Van Imhoff hingga Republik Nias Merdeka
Bahkan, formasi tersebut tampak memiliki struktur seperti tangga yang mengarah ke lubang gelap, serta objek lain yang terletak sekitar 200 meter dari sana.
Berbicara tentang penemuan tersebut, Asberg mengatakan kepada TV4 Swedia, "Kami sangat terkejut dan bingung. Kami berpikir, 'Apa yang kami temukan di sini?' Ini bukan bangkai kapal. Saat itu kami yakin pasti ada penjelasan alami."
Tim penjelajah tersebut pun berkonsultasi dengan ahli geologi dan biologi laut, namun tidak ada yang dapat memberikan penjelasan. Penemuan ini memicu spekulasi luas, dengan beberapa orang berspekulasi bahwa objek tersebut adalah peninggalan peradaban kuno, UFO, atau bahkan senjata Nazi yang tersembunyi.
Lindberg pun menawarkan hipotesisnya, "Jika ini merupakan konstruksi, itu pasti dibangun puluhan ribu tahun yang lalu, sebelum Zaman Es." Dalam wawancara radio 2012, ia juga menyatakan bahwa ada kemungkinan objek tersebut adalah meteor atau gunung berapi bawah laut. Namun, selama bertahun-tahun, para ahli belum mencapai kesepakatan tentang apa sebenarnya struktur ini, yang kemudian dikenal sebagai "Anomali Laut Baltik."
Sementara banyak peneliti menyimpulkan bahwa objek tersebut terbuat dari batu, beberapa lainnya bersikeras bahwa objek itu terbuat dari logam. Klaim ini diperkuat oleh laporan dari penyelam Stefan Hogerborn, yang mengatakan bahwa peralatan elektronik dan satelit berhenti bekerja ketika mereka mendekati objek tersebut.Seorang ahli geologi dari Universitas Stockholm, Volker Brüchert, menganalisis sampel yang diambil dari lokasi dan menyimpulkan bahwa formasi tersebut tidak misterius.
"Saya menemukan batu hitam besar yang bisa jadi batuan vulkanik," katanya, menambahkan bahwa objek tersebut kemungkinan terbentuk selama Zaman Es ribuan tahun yang lalu.
Meski Anomali Laut Baltik memiliki penampilan yang aneh dan misterius, mayoritas bukti kini menunjukkan bahwa formasi tersebut merupakan hasil dari proses geologis alami.