Seperti Burung, Ayam Juga Punya Sayap tapi Kenapa Tidak Bisa Terbang? Ini Penjelasan Ilmuwan
Begini penjelasan ilmiah dari seorang ilmuwan mengapa ayam yang memiliki sayap tapi tidak bisa terbang seperti burung.
Begini penjelasan ilmiah dari seorang ilmuwan mengapa ayam yang memiliki sayap tapi tidak bisa terbang seperti burung.
Seperti Burung, Ayam Juga Punya Sayap tapi Kenapa Tidak Bisa Terbang? Ini Penjelasan Ilmuwan
Ayam dan burung sama-sama merupakan bagian dari spesies unggas.
Keduanya memiliki sayap di tubuhnya. Namun, mengapa ayam, tidak seperti burung, tidak bisa terbang dengan baik? Berikut ulasannya.
-
Ayam Goreng Mbah Tumbu itu apa? Ada kuliner ayam goreng yang rasanya begitu lezat di Gunungkidul. Namanya Ayam Goreng Mbah Tumbu. Kuliner ini terbilang legendaris karena sudah ada sejak tahun 1963.
-
Kapan TH mencuri ayam? Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang pemuda berinisial TH (22) mencuri seekor ayam saat malam hari.
-
Apa itu Ayam Tangkap? Salah satu kuliner ikonik dari Aceh bernama Ayam Tangkap. Sajian ini sudah menjadi santapan sehari-hari masyarakat setempat.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu kari ayam? Bumbu kari ayam merupakan salah satu komponen makanan yang banyak digemari oleh masyarakat luas, khususnya di Asia tak terkecuali Indonesia. Umumnya, kari berwarna kuning kemerahan. Makanan berkuah satu ini memiliki cita rasa gurih dan pedas dari perpaduan bumbu rempah yang beragam.
-
Kenapa Ayam Goreng Mbah Tumbu bisa terkenal? Kuliner ini terbilang legendaris karena sudah ada sejak tahun 1963.
-
Kapan nasi bakar ayam matang? Bakar sampai daunnya kecokelatan.
Menurut laporan LiveScience dan USA Today, Kamis (7/12), sebenarnya ayam bisa saja terbang. Tapi tidak dalam jarak yang jauh. Rekor dunia untuk penerbangan ayam terlama adalah selama 13 detik, dengan jarak lebih dari 300 kaki atau sekitar 91 meter.
Namun, dulu ayam juga pernah dapat terbang dengan baik meski tidak selihai burung. Ayam hutan (Gallus gallus) merupakan burung liar asli India utara, Tiongkok selatan, dan Asia Tenggara.
Ayam hutan adalah nenek moyang langsung atau kerabat sangat dekat dari ayam modern (Gallus gallus domesticus) yang pertama kali didomestikasi antara 6.000 hingga 8.000 tahun lalu.
Ayam hutan dapat terbang dalam jarak yang pendek, karena daya tahannya yang rendah meskipun ototnya kuat. Mereka menggunakan ototnya untuk lepas landas dalam ledakan cepat yang hampir vertikal dan terbang dalam jarak pendek.
Ayam umumnya dipelihara manusia untuk diambil daging dan telurnya.
Oleh karena itu, penting bagi ayam modern untuk memiliki daging dada dan otot terbang yang lebih besar dibanding nenek moyangnya.
Sayangnya, otot terbang yang besar ini ternyata menghalangi kemampuan terbang dari ayam.
Untuk dapat terbang, burung memerlukan apa yang disebut sebagai “pembebanan sayap” yang sesuai, yaitu rasio massa tubuh terhadap luas sayap.
Setidaknya, burung harus memiliki 1 inci persegi sayap per 0,6 ons massa tubuh (1 sentimeter persegi per 2,5 gram) untuk terbang.
Dengan rasio ini, tidak mengherankan bila ayam modern dengan sayap yang kecil dan massa yang lebih berat tidak dapat terbang dengan baik.
Ayam modern muda yang belum seberat ayam dewasa terkadang bisa terbang dengan cukup baik, meski dalam jarak yang sangat pendek. Dengan begitu, pagar pembatas saja sudah cukup untuk mencegahnya kabur ke alam liar.