Tanda kehidupan alien akan terungkap di 2025
Hal ini diungkapkan oleh Ellen Stofan yang menjabat sebagai Kepala Ilmuwan NASA.
Menurut ilmuwan NASA, umat manusia kini disebut tengah berada di ambang batas untuk menemukan kehidupan asing.
Keyakinan ini diungkapkan oleh Ellen Stofan, Kepala Ilmuwan NASA saat menghadiri diskusi panel terkait upaya badan antariksa untuk mencari dunia baru yang bisa dihuni dan memiliki kehidupan asing.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Apa yang NASA cari dalam penelitian UFO? Misi NASA adalah untuk menemukan yang tidak diketahui, " kata Nelson, seperti dilansir laman Science Alert, Jumat (15/9). "Saya telah mengatakan beberapa kali dalam komentar saya di sini hari ini bahwa kami di NASA menangani ini secara terbuka dan kami akan transparan dalam hal ini."
"Kemungkinan kita akan memiliki indikasi kuat terkait kehidupan di luar Bumi dalam satu dekade ke depan, dan saya pikir kita akan memiliki bukti dalam waktu 20 sampai 30 tahun mendatang," kata Ellen seperti dilansir Space (8/4).
Saat ini sendiri sudah ada beberapa temuan baru yang mendekati ke arah ditemukannya indikasi adanya makhluk hidup di luar Bumi seperti lautan air cair di bawah cangkang es bulan Jupiter, Europa dan Ganymede. Bukti adanya tanda lautan yang menutupi sebagian permukaan Mars di masa lalu hingga garis-garis gelap di permukaan Mars yang disebut sebagai bekas aliran air asin di planet merah tersebut.
Selain itu, robot Curiosity rover milik NASA juga telah menemukan molekul organik di Mars yang mengandung karbon dan nitrogen, yang dikenal sebagai bahan dasar yang diperlukan untuk memulai sebuah kehidupan, termasuk di Bumi pada masa lalu.
"Kami tahu di mana mencarinya. Kita tahu bagaimana untuk melihat. Dalam banyak kasus kita terbukti memiliki teknologi yang mumpuni dan kita telah berada di jalan yang tepat." tambah Elen.
Keyakinan jika umat manusia bakal segera menemukan indikasi adanya kehidupan di luar Bumi juga diungkapkan mantan astronot John Grunsfeld, yang kini menjabat sebagai administrator asosiasi di NASA Science Mission Directorate. Dirinya menyebut jika tanda-tanda kehidupan (di luar Bumi) akan ditemukan dalam waktu relatif dekat, baik itu dalam tata surya kita atau di luarnya.
Untuk mewujudkan misi ini, NASA sendiri akan meluncurkan satu lagi robot penjelajah ke Mars yang dijadwalkan untuk memulai tugasnya pada 2020. Nantinya robot ini akan mencari tanda-tanda kehidupan dan sampel dari masa lalu Mars yang akan dibawa kembali ke Bumi untuk analisis. Selain itu, NASA juga memiliki rencana untuk mengirim astronot ke Mars pada 2030-an yang disebut sebagai langkah kunci untuk mencari kehidupan di Mars.
NASA juga merencanakan sebuah misi ke Europa, yang akan meluncurkan pada awal 2022. Disebut badan antariksa miliki Amerika Serikat ini rela menggelontorkan dana hingga USD 2,1 milyar untuk mewujudkan misi ke Europa ini. Misi ini ditargetkan untuk menyelidiki potensi kelayak-hunian 'bulan dingin' tersebut.
(mdk/dzm)