Ternyata ini "Motif Tersembunyi" Banyak Negara Berlomba-lomba Ingin ke Bulan
Banyak negara yang kini dianggap sukses bisa ke Bulan. Lantas, apa motifnya?
Banyak negara yang kini dianggap sukses bisa ke Bulan. Lantas, apa motifnya?
Ternyata ini "Motif Tersembunyi" Banyak Negara Berlomba-lomba Ingin ke Bulan
Jepang baru-baru ini menjadi negara kelima yang berhasil menyelesaikan pendaratan di permukaan bulan.
Dengan demikian, Jepang bergabung dengan beberapa negara terpilih – AS, Rusia, Tiongkok, dan India yang berhasil mencapai prestasi ini.
-
Apa yang membuat astronot bisa terjatuh di Bulan? Menit-menit terakhir di Bulan digunakannya untuk sedikit bermain-main, tetapi karena distribusi dari pakaian luar angkasanya yang berat, akhirnya dia jatuh dengan keras setelah melompat.
-
Siapa astronot yang hampir terjatuh di Bulan? Seperti yang hampir terjadi pada astronot Charlie Duke yang pergi ke Bulan pada tahun 1972 dalam misi Apollo 16.
-
Bagaimana para astronot melakukan eksplorasi di permukaan Bulan? Mencatat nama astronot David Scott dan James B. Irwin melakukan penjelajahan Bulan selama tiga hari menggunakan penjelajah bulan, kendaraan beroda bertenaga listrik, sementara Alfred Worden berjaga di Command Module di orbit Bulan.
-
Kenapa astronot sulit berjalan di Bulan? Gravitasi yang rendah menyebabkan para astronot lebih mudah terjatuh dan kehilangan keseimbangan di Bulan. Selain itu, baju luar angkasa yang berat juga tidak mempermudah pekerjaan para astronot.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Mengapa gua di Bulan penting bagi para astronot? Menurut tim peneliti, lubang atau gua ini bisa menjadi tempat berlindung alami bagi para astronot, melindungi mereka dari pancaran sinar kosmik dan radiasi matahari juga dari hantaman mikrometeorit.
Namun pendaratan di bulan kemungkinan akan menjadi lebih umum dalam beberapa tahun mendatang. Secara global, lebih dari 100 misi ke bulan, baik oleh perusahaan swasta maupun pemerintah, diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun 2030, menurut Badan Antariksa Eropa.
Lalu mengapa negara-negara ini sangat ingin kembali ke bulan?
Direktur Eksekutif di Pusat Hukum Udara dan Luar Angkasa dari Universitas Mississipi, Michelle Hanlon mengatakan Bulan adalah tempat pembuktian. Di sana umat manusia akan belajar banyak hal.
“Umat manusia perlu pergi ke bulan untuk belajar bagaimana hidup di luar angkasa, untuk belajar bagaimana memanfaatkan sumber daya luar angkasa. Dan ini benar-benar merupakan batu loncatan menuju kekayaan yang melimpah di alam semesta,”
Direktur Eksekutif di Pusat Hukum Udara dan Luar Angkasa dari Universitas Mississipi, Michelle Hanlon.
Benda ini langka di Bumi tapi melimpah di Bulan dan secara teori dapat digunakan untuk menggerakkan reaktor fusi nuklir.
“Kami belum menemukan cara untuk melakukannya. Ada banyak teori tentang hal itu. Namun, setelah kita mengetahuinya, helium-3 di bulan dapat memberi energi pada bumi, seluruh bumi, selama berabad-abad,” kata Hanlon.
Selain itu, terdapat pula sumber daya alam penting lainnya yang dicari oleh banyak negara: air.
Selain penting bagi kelangsungan hidup manusia, air dapat digunakan untuk membuat bahan bakar roket, yang berarti bulan suatu hari nanti dapat menjadi stasiun pengisian bahan bakar roket dan batu loncatan untuk eksplorasi ruang angkasa yang lebih dalam.
“Tetapi hal kedua yang lebih baru dari hal ini adalah keyakinan bahwa ada sumber daya signifikan di bulan yang berguna bagi Bumi, atau berguna untuk penerbangan luar angkasa di masa depan,” tambah dia.