Menyusuri Alas Purwo, Hutan Tertua di Pulau Jawa yang Penuh Misteri
Alas Purwo dinobatkan sebagai hutan tertua di Pulau Jawa. Mitos dan keanekaragaman hayati ternyata mampu berdampingan. Intim dengan kekayaan alam dan menjaganya dari tangan jahil. Alas Purwo begitu menawan, punya berbagai ekosistem yang terjaga dengan aman.
Alas Purwo merupakan daerah yang berisi hutan nan lebat. Alas Purwo termasuk dalam ekosistem hutan hujan dataran rendah tergabung dalam lingkup Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi. Keberadaan Alas Purwo diyakini sebagai hutan tertua di Pulau Jawa.
Sesuai dengan namanya 'Purwo'yang bermakna permulaan. Lebatnya Alas Purwo ternyata menimbulkan berbagai mitos dan misteri yang beredar di masyarakat. Terlepas dari keangkerannya, ternyata Alas Purwo menjadi rumah yang nyaman bagi flora dan fauna.
-
Apa saja yang ditemukan di Taman Purbakala Sriwijaya? Penetapan tempat ini menjadi Taman Purbakala dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka mulai dari perahu, bangunan bata, gerabah, dan lain sebagainya.
-
Dimana letak Taman Wisata Alam Posong? Taman Wisata alam Posong Temanggung terletak di Desa Tlahab, Kledung, Temanggung, Jawa Tengah.
-
Kenapa Taman Nasional Alas Purwo begitu menarik untuk dikunjungi? Di sini, para pengunjung dapat menikmati suasana dan pemandangan dari banyak vegetasi seperti hutan, pantai, savana, dan gua.
-
Di mana letak Taman Nasional Alas Purwo yang memiliki berbagai vegetasi? Lokasinya yakni di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
-
Dimana letak Taman Nasional Gunung Palung? Tempat wisata di Pontianak ini terletak di Padu Banjar, Simpang Hilir, Ketapang, Kalimantan Barat.
-
Di mana Taman Purbakala Sriwijaya berada? Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya Kerajaan Sriwijaya yang terletak di pesisir Sumatra Selatan ini dikenal dalam sejarah sebagai salah satu pemerintahan yang cukup kuat di wilayah maritimnya.
Keanekaragaman hayati di Alas Purwo begitu melimpah. Di hutan inilah menjadi pertahanan terakhir Banteng Jawa. Tak hanya itu, setidaknya 700 jenis tumbuhan mendiami Alas Purwo. Semuanya menjadi satu kesatuan pada daratan seluas 43.420 hektare.
Misteri dan keanekaragaman hayati tumbuh subur di lebatnya Alas Purwo. Namun, tak banyak orang berani menjamah pedalaman Alas Purwo.
Alas Purwo ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Alas Purwo punya titik koordinat yang menjadi ujung timur Pulau Jawa. Tepatnya berada di titik koordinat 114°36’E. Tak hanya itu, Alas Purwo juga menjadi lokasi paling selatan Pulau Jawa yang berada pada koordinat 8°46’S. Lokasinya tersembunyi, menyimpan berbagai misteri.
Kegiatan pesugihan, mencari wangsit, atau ilmu hitam sering dilakukan beberapa orang. Tak berhenti, hilangnya beberapa orang berulang kali terjadi di Alas Purwo. Bahkan sebagian orang percaya, Alas Purwo merupakan sebuah kerajaan gaib tempat seluruh jin di Pulau Jawa bersarang.
Di tengah lebatnya Alas Purwo juga terdapat sebuah pura umat Hindu. Pura Giri Saloka yang dipercaya sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit pada abad ke 14. Selain untuk tempat ibadah, pura ini juga dijadikan gerbang memasuki wilayah sakral Alas Purwo.
Alas Purwo ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Terlepas dari mitos yang berkembang, berkembang pula keindahan dan pesona alam. Ekosistem alam Alas Purwo benar-benar terjaga. Terdiri dari hutan hujan lebat, padang savana, hutan mangrove dan dikelilingi dengan pantai. Utara pulau ini langsung berhadapan dengan Pulau Bali. Sedangkan sisi selatan membentang Samudera Hindia.
Hewan dan tumbuhan bebas berkembang di dalam hutan. Sawo Kecik merupakan tanaman yang sering dijumpai. Di Alas Purwo juga ditemukan 13 jenis bambu yang sebagian dalam kategori langka, seperti bambu wulung, bambu rampal, dan bambu petung. Selebihnya merupakan tumbuhan teduh khas hutan hujan tropis.
Alas Purwo ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Fauna yang mudah dijumpai ialah Banteng Jawa, burung merak, hingga burung bangau. Selain itu, mudah ditemui rusa, kijang, lutung, monyet ekor panjang, bahkan macan tutul. Semuanya mendiami 6 ekosistem yang terbagi dalam hutan bambu, hutan mangrove, hutan alam, hutan tanaman, hutan pantai, hingga padang rumput.
Keindahan alamnya begitu mempesona, dengan banyak ekosistem yang beragam. Tak jarang penyu juga sering bertelur di tepian pantai Ngagelan. Ada penyu lekang, penyu belimbing, penyu sisik, hingga penyu hijau.
Alas Purwo ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Kesan mistis yang berkembang ternyata mampu bersanding dengan keanekaragaman hayati yang beragam. Status taman nasional juga memperkuat perlindungan hutan sebagai habitat bagi beragam spesies flora dan fauna. Tak hanya itu, hutan dengan pepohonan mampu menyuplai oksigen bagi makhluk hidup.
Berada di Timur Kota Banyuwangi, dengan menempuh kurang lebih 2 jam perjalanan. Hingga tiba pada gerbang utama Alas Purwo yang dijaga oleh petugas taman nasional.
(mdk/Ibr)