Melihat Kemegahan Candi Muara Takus, Candi Tertua di Sumatera
Tak hanya Jawa, Sumatera juga punya situs candi. Candi Muara Takus menjadi candi tertua di Pulau Sumatera. Sejarahnya tak lepas dari persebaran agama Budha dan masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Bentuknya unik dibangun dari susunan batu bata merah hingga menjulang setinggi 14 meter.
Bangunan candi di Jawa Tengah dan Sumatera berbeda. Umumnya, candi di Jawa terbuat dari susunan batu andesit, sedangkan di Sumatera lebih sering menggunakan bau bata. Satu contohnya ialah Candi Muara Takus yang jadi situs candi tertua di Pulau Sumatera. Berada di Desa Muara Takus, Kec. XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Candi Muara Takus dengan megah masih berdiri hingga kini.
Para ahli sejarah memastikan Candi Muara Takus didirikan sejak abad 4 hingga 11 Masehi. Candi Muara Takus menjadi candi bernuansa Budha tertua di Sumatera. Kompleks candi ini telah diakui UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia. Bangunannya unik, punya menara dan ada bangunan utamanya yang besar.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Siapa yang mengunjungi Desa Wisata Apar sebagai desa wisata pertama dikunjungi? Selain itu, tempat ini merupakan desa pertama yang dikunjungi oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Di mana Ekspedisi Perubahan pertama kali diadakan? Desa Turus Patria, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Ekspedisi Perubahan oleh Ubah Bareng, Senin (8/1).
-
Apa saja tempat wisata di Banda Aceh yang terkenal dengan sejarahnya? Banda Aceh menyimpan khazanah budaya, monumen, tempat-tempat bersejarah, dan makam raja-raja seperti makan Sultan Iskandar Muda dan makam Syekh Abdurrauf Syiah Kuala.
Stupa menjadi simbol dari Budha Gautama yang juga ada di Candi Muara Takus. Candi ini juga menjadi salah satu bukti masa keemasan Kerajaan Sriwijaya.
©2021 Merdeka.com/Edi Muhammad Yamin
Sesuai namanya, Candi Muara Takus diambil dari nama tempatnya. Candi ini tepat berada di sebuah ujung sungai bernama Muara Takus. Hanya berjarak 500 meter dari candi ini terdapat Sungai Takus yang bermuara di Muara Takus. Namun ada yang berpendapat Takus berasal dari bahasa China. Takuse yang berarti Candi tua yang berukuran besar di Muara Sungai.
Terlepas dari namanya, Bagi Ajaran Budha konsep bangunan suci harus berada dekat dengan sumber air yang dianggap suci. Air suci tersebut digunakan sebagai media dalam ritual keagamaan. Saat ini Candi Muara Takus dikelilingi oleh pepohonan juga tumbuhan kelapa sawit yang rindang.
©2021 Merdeka.com/Edi Muhammad Yamin
Melangkah lebih dalam, terdapat bangunan tertinggi di Muara Takus. Bernama Candi Mahligai dengan tinggi menjulang 14 meter. Terdapat kaki dengan panjang 10.4 meter dan lebar 10.6 meter. Atapnya berbentuk kerucut tumpul yang menjulang ke atas. Candi Mahligai menjadi candi tertinggi di Kompleks Candi Muara Takus.
Di sampingnya terdapat Candi Tua dan bangunan terbesar di Candi Muara Takus. Candi ini memiliki panjang 31.6 meter dan lebar 20.2 meter. Menghadap ke timur, terdapat anak tangga dengan lebar 4 meter. Atapnya berbentuk stupa layaknya candi Budha pada umumnya.
Candi Tua Sekilas memang mirip dengan Candi Borobudur di Jawa Tengah. Namun disusun dari cetakan batu bata, dan warna yang familiar dengan bata merah. Selain itu hanya satu stupa yang ada di atap Candi Tua.
©2021 Merdeka.com/Edi Muhammad Yamin
Sebelah timur Candi Mahligai terdapat Candi Bungsu dengan panjang 13.2 meter dan lebar 16.2 meter. Material bangunan Candi Bungsu berasal dari batu bata dan batu pasir. Mulanya bangunan dari batu pasir. Diperkirakan terjadi kerusakan dan dibangun ulang dengan material batu bata
Di samping bangunan Candi Bungsu terdapat lubang yang berisi abu dan tanah. Selain itu ditemukan 1keping emas yang bergambar trisula. Belum pasti fungsi dan kegunaan pasti dari benda temuan tersebut.
Candi terakhir di kompleks Candi Muara Takus adalah Candi Palangka. Diperkirakan candi ini sebagai Altar kompleks Candi Muara Takus. Tingginya hanya 2 meter dengan panjang 5.1 meter dan lebar 5.7 meter. Terdapat pintu masuk yang berada di utara bangunan candi.
©2021 Merdeka.com/Edi Muhammad Yamin
Candi Muara takus berada di 116 km dari Pekanbaru, Ibukota Provinsi Riau. Dapat ditempuh dengan 3 jam perjalanan darat. Harga tiketnya Rp 10 ribu untuk memasuki kompleks candi. Candi ini tak terlalu luas, sehingga hanya butuh 1 jam saja untuk mengitari seluruh kompleks situs candi purbakala tertua di Sumatera ini.
(mdk/Ibr)