Menyambangi Masjid Terapung Al-Alam di Teluk Kendari
Masjid Al-Alam Berada di perairan Teluk Kendari, membuat ini mempunyai julukan unik. Masyarakat biasa menyebutnya masjid terapung. Arsitekturnya tak kalah mengagumkan, membuat semua orang dibuat takjub. Namun, masjid ini tak hanya unik pada posisinya di atas permukaan air laut.
Selain terkenal dengan wisata bahari Wakatobi, Sulawesi Tenggara Punya wisata religi yang cukup fenomenal, tepatnya di kota Kendari. Saat berada di kota ini, kurang lengkap rasanya jika tak mendatangi Masjid Al-Alam. Berada di perairan Teluk Kendari, membuat Masjid Al-Alam mempunyai julukan unik tersendiri. Masyarakat biasa menyebutnya masjid terapung. Arsitekturnya tak kalah mengagumkan, membuat semua orang dibuat takjub.
Keunikan utama Masjid Al-Alam adalah dibangun di atas air. Lokasinya jauh dari hiruk pikuk kebisingan kota. Berada di Masjid Al-Alam terbukti menambahkhusyuk beribadah. Formasinya membentuk menyerupai angka delapan berlatarkan gemerlapnya lampu kota Kendari. Melihat senja sambil menunggu azan di pelataran Masjid Al-Alam, menjadi salah satu cara menikmati keagungan ciptaan Tuhan.
-
Dimana Masjid Kenari berada? Masjid Kenari yang berlokasi di Kampung Kenari, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Banten.
-
Apa yang membuat Masjid Kenari begitu istimewa? Masjid ini jadi sisa peninggalan Kesultanan Banten yang masih tersisa. Masjid Kenari yang berlokasi di Kampung Kenari, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Banten.
-
Bagaimana konsep Masjid Merah Kedung Menjangan? Secara konsep, masjid ini membawa unsur tradisional khas zaman kerajaan. Ini bisa terlihat dari adanya gerbang masuk masjid yang dibuat dari susunan batu bata merah, dengan pola konstruksi khas Trowulan, Majapahit.
-
Apa yang digambarkan foto pertama di koran? Foto ini menggambarkan jalan-jalan Paris yang dibarikade akibat aksi mogok kerja.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Kapan Masjid Kemayoran dibangun pertama kali? Konon, masjid ini awalnya dibangun di Jalan Tembaan Kota Surabaya pada tahun 1772.
Masjid Terapung ini, terbagi menjadi bangunan utama masjid, plaza tertutup dan plaza terbuka. Selain untuk tujuan beribadah, keindahan arsitekturnya sering dijadikan pengunjung lokasi berfoto.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Keindahan eksteriornya begitu menawan. Menara masjid yang tinggi menjulang bagaikan menara Burj Dubai di Uni Emrat Arab. Menara masjid di sisi timur memiliki ketinggian 321 meter. Sedangkan dua menara pada sisi barat sedikit lebih rendah. Desain keseluruhan menara dinominasi dengan warna biru dan diselingi cat putih. Bentuknya pun juga unik, lebar di bawah dan meruncing ke atas. Sedangkan menara pendek melembung pada bagian tengah kemudian meruncing ke atas.
Tembok luar masjid dihiasi dengan ornamen bernuansa kelopak bunga. Ke empat sudut masjid dikelilingi dengan hiasan berbahan GRC tersebut. Menjadikan penampilan Masjid Al-Alam begitu elegan. Disekat dengan 9 pilar di setiap sisi masjid membuat konstruksi masjid begitu kokoh.
Pada bagian atas tembok kanan dan kiri terpampang nama Masjid Al-Alam Kendari berwarna putih. Papan nama yang akan menyala saat senja tiba dan mempercantik keindahan Masjid Al-Alam.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Memalingkan pandangan ke atap masjid semakin menambah kesan indah. Kubah berwarna emas ini dominan menutupi atap masjid Al-Alam. Ujung kubah terdapat simbol bulan bintang yang jadi simbol masjid pada umumnya. Menurut penjelasan pemerintah terkait, kubah Masjid Al-Alam konstruksinya didatangkan dari negara Jerman.
Sebenarnya, masjid ini tidak serta-merta terapung dengan pelampung. Masjid Al-Alam berdiri dengan luas 12.692 meter, mampu menampung hingga 10.000 jemaah. Pondasi Masjid Al-Alam tertancap ke dasar Teluk Kendari. Sehingga menyebabkan seolah masjid ini melayang di permukaan air laut. Pada saat tertentu, air laut surut dan memperlihatkan dasar teluk.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Tiga pintu utama menjadi jalur memasuki Masjid. Interior Masjid Al-Alam tak kalah elegan. Masjid bagian dalam didominasi dengan warna putih. Pada bagian kubah dihiasi cat berwarna hijau tosca dengan aksen bunga keemasan. Langit-langit atapnya dibuat persegi bersekat. Pada setiap bentuk perseginya dihias dengan bintang segi delapan berwarna hijau tosca.
Mimbarnya tak luput dari hiasan warna keemasan yang melengkung menjulang ke langit-langit. Jika dilihat dari luar, masjid ini terlihat hanya memiliki satu lantai. Berbeda ketika memasukinya, baru terlihat masjid ini memiliki dua lantai. Berada di dalam Masjid Terapung Al-Alam nampaknya memberikan kesejukan tersendiri.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Masjid Al-Alam dibangun pada tahun 2010 era kepemimpinan Gubernur Nur Alam. Delapan tahun kemudian telah rampung, dan diresmikan penggunaannya. Fasilitas Masjid Terapung Al-Alam juga tergolong lengkap. Bahkan tempat parkirnya lebih dari dua kali lipat bangunan masjidnya.
Untuk mendatangi Masjid ini harus melintasi bentangan jalan yang membelah Teluk Kendari. Jaraknya mudah dijangkau, hanya perlu 15 menit perjalanan dari Kota Kendari.
(mdk/Ibr)