10 Makanan Unik yang Merupakan Kuliner Khas Indonesia
Sebagai negara yang memiliki beragam suku dan budaya tentu hal ini juga membuat kuliner Nusantara semakin beragam dan berbeda-beda di setiap daerah.
Makanan unik khas kuliner Indonesia bisa dibilang cukup banyak macam-nya. Sebagai negara yang memiliki beragam suku dan budaya tentu hal ini juga membuat kuliner Nusantara semakin beragam dan berbeda-beda di setiap daerah.
Cita rasa yang berbeda-beda berasal dari aneka rempah-rempah yang memberikan keunikan tersendiri pada setiap kuliner khas Nusantara. Keunikan kuliner-kuliner ini menjadi tanda kalau orang Indonesia pandai dan kreatif dalam mengolah makanan.
-
Apa makanan khas yang berasal dari Sulawesi Utara yang terbuat dari ubi? Kudapan yang terbuat dari bahan dasar ubi ini memiliki cita rasa yang manis.
-
Kapan sebaiknya makan makanan berkuah khas Nusantara? November jadi penanda datangnya musim hujan. Walau di awal bulan hujan masih belum merata, tetapi di akhir November ini hampir seluruh daerah di Indonesia diguyur hujan.
-
Apa saja makanan khas Indonesia yang dijual Ibu Bunga? Ibu Bunga menjajakan berbagai kuliner Indonesia di rumahnya seperti lemper, ongol-ongol, nasi kuning, dan ada juga kue pukis. “Di sini juga ada urap-urap, sambal lado udang, sayur lodeh, dan lain sebagainya,” kata Ibu Bunga dikutip dari kanal YouTube Rudy Chen.
-
Makanan apa yang menjadi salah satu masakan yang cukup akrab di lidah masyarakat Indonesia? Bagi sebagian masyarakat Indonesia mungkin sudah cukup sering mengonsumsi masakan chinese food. Bahkan, Chinese food menjadi salah satu masakan yang sudah cukup akrab di lidah masyarakat.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa saja jenis makanan pokok selain nasi yang bisa ditemukan di Indonesia? Sebenarnya Indonesia bukan hanya kaya akan beras saja, melainkan juga ubi, kentang, dan bahkan jagung.
Untuk itu, berikut Merdeka.com merangkum 10 makanan unik yang merupakan khas kuliner Nusantara dilansir dari berbagai sumber:
Botok Tawon
©Jenggiratangi
Botok tawon merupakan makanan yang biasa diolah oleh masyarakat di beberapa daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Botok tawon terbuat dari sarang tawon yang berisi lebah muda atau larva yang masih ada di dalam sarangnya.
Sarang tawon yang berisi larva akan dimasukkan ke dalam daun pisang dan dibumbui dengan cabai, asam, tomat, gula merah, dan bawang merah yang kemudian di kukus bersama.
Selain lezat, botok tawon juga dipercaya mampu menyehatkan tubuh serta meningkatkan stamina. Di daerah Banyuwangi, ada sebuah warung botok tawon yang cukup terkenal.
Gulai Siput
Foto:makananoleholeh ©2020 Merdeka.com
Gulai Siput merupakan makana unik selanjutnya yang menjadi andalan terlebih pada bulan Ramadhan di Riau. Tentu saja, hidangan ini menggunakan bahan baku siput dalam pembuatannya.
Proses memasaknya pun hampir sama seperti gulai pada umumnya yakni menggunakan rempah, kunyit, santan, dan lain sebagainya. Hanya saja dagingnya diganti menggunakan daging siput. Dalam bahasa melayu dialek Kuantan Singingi, Gulai Siput disebut dengan 'Gulai Cipuik', sedang dalam bahasa melayu Rokan disebut dengan 'Lengkitang'.
Tempoyak
©Shutterstock/Sardo 2BMichael
Tempoyak merupakan makanan yang populer di daerah Bengkulu, Lampung, Jambi, dan Palembang. Makanan ini berasan dari buah durian yang difermentasi. Meski terbuat dari fermentasi durian, tempoyak biasanya dinikmati bersama nasi sebagai lauk.
Tempoyak dibuat menggunakan bahan dasar durian yang sudah matang kemudian disimpan di dalam wadah tertutup sambil diberi garam. Lalu, difermentasi selama 3 sampai 5 hari. Tempoyak yang sudah difermentasi bisa diolah menjadi sambal tempoyak dan dicampur dengan daging ayam atau menjadi sambal tempoyak udang.
Tempoyak sendiri memiliki cita rasa unik yang asam berasal dari proses fermentasi yang dilakukan.
Mandai
Sumber:tokopedia ©2020 Merdeka.com
Mandai sangat populer di kalangan masyarakat Kalimantan. Hidangan ini terbuat dari proses fermentasi dari kulit cempedak. Mandai dibuat dari kulit bagian dalam cempedak yang sudah matang yang kemudian di potong dan direndan dalam air garam selama 3 hari sampai sebulan.
Setelah difermentasi, tekstur mandai juga tergantung dari lamanya proses fermentasi. Setelah jadi, mandai biasanya disajikan hanya dengan digoreng saja ataupun dimasak menjadi tumisan dengan tambahan bumbu dan bahan lain.
Ampiang Dadiah
Foto:superadventure ©2020 Merdeka.com
Ampiang dadiah merupakan hidangan kombinasi antara ampiang atau emping yang terbuat dari beras ketan dengan dadiah yang merupakan makanan mirip seperti yoghurt tetapi diolah dengan cara tradisional khas Minangkabau.
Kudapan ini sangat populer oleh masyarakat Sumatera Barat. Dadiah yang mirip seperti yoghurt dibuat menggunakan susu kerbau yang disimpan dalam potongan bambu, yang kemudian dituutp dengan daun pisang lalu disimpan selama dua malam.
Hasilnya, susu kerbau akan berubah teksturnya mirip seperti yoghurt. Hal inilah yang membuat dadiah disebut sebagai yoghurt tradisional-nya Indonesia.
Cara penyajian ampiang dadiah sendiri dengan mengkombinasikan emping, dadiah, santan, gula merah cair, serutan kelapa, dan serutan es dalam satu mangkuk.
Papeda
©istimewa
Untuk makanan satu ini mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Papeda atau bubur sagu merupakan makanan khas yang banyak ditemudia di daerah Maluku, Papua, Sulawesi Selatan. Meski begitu, hidangan ini sudah banyak ditemukan hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Papeda atau bubur sagu disajikan dengan cara disiram dengan air panas lalu diaduk hingga mengembang. Papeda biasanya dinikmati dengan lauk pendamping berupa ikan tongkol atau mubara yang dimasak semacam gulai dengan bumbu kuning yang pedas. Papeda lebih baik jika disajikan panas-panas dan cara memakannya, bisa diseruput atau disedot langsung.
Pipis Kopyor
Foto:sofiadewi.com ©2020 Merdeka.com
Kudapan pipis kopyor merupakan makanan ringan khas Jawa Tengah yang terbuat dari kelapa muda, roti tawar, dan santan yang dibungkus menggunakan daun pisang. Pipis kopyor bisa ditemukan dengan tekstur padat atau berkuah santan. Isianya pun ada yang hanya berisi roti tawar dan kelapa muda, dan ada juga yang menambahkan isian lain seperti pisang.
Pipis kopyor sendiri memiliki citarasa yang manis dan gurih sehingga cocok dinikmati sebagai makanan ringan atau makanan penutup.
Panada
Foto: cookpad/marlianimusta ©2020 Merdeka.com
Banyak orang kesusahan membedakan dan mengira jika panada merupakan pastel. Panada sendiri memang makanan yang mirip dengan pastel. Hanya saja, perbedaannya berada di isiannya. Panada dibuat dengan isian menggunakan ikan cakalang yang dimasak panpis.
Panpis sendiri merupakan cara memasak ikan cakalang yang telah disuir-suir kecil dimasak dengan bawang merah, daun jeruk, kemangi, cabe merah dan daun bawang.
Secara penampilan, pastel dan panada memang terlihat sama. Namun, kulit panada lebih tebal sehingga tidak renyah saat digigit. Makanan ini merupakan jajanan khas Manado.
Sate Kere
©2017 Merdeka.com
Sate kere merupkan salah satu kuliner yang cuku populer di daerah Solo dan Yogyakarta. Makanan ini disebut sate kere alias sate miskin, karena terbuat dari bahan-bahan yang terjangkau untuk kelas ekonomi menengah ke bawah.
Sate kere dibuat karena pada zaman dahulu, daging sapi yang bermutu hanya bisa dibeli oleh kaum berada. Maka dari itu, sate kere hanya dibuat menggunakan lemak dan otot dari daging. Sedangkan sate kere khas Solo dibuat dari tempe gembus dan jeroan seperti ginjal dan babat. Keduanya disajikan bersama bumbu kacang.
Nasi Kentut
correcto.id ©2020 Merdeka.com
Saat mendengar namanya, tentu saja makanan ini terdengar cukup aneh. Meski namanya aneh, nasi kentut merupakan makanan favorit masyarakat Medan. Dinamakan nasi kentut karena makanan ini terdiri dari daun kentut yang merupakan tanaman liar di alam terbuka yang memiliki nama lain sembukan atau dalam bahasa latin bernama Paederia foetida.
Di sebut daun kentut karena memang memiliki aroma yang tidak sedap mirip seperti bau kentut manusia. Daun tersebut digunakan sebagai campuran nasi yang kemudian dibungkus dengan daun pisang saat dibakar.