Jejak Kelam John Kei, Awal Urusan Sama Polisi di Kasus Pembunuhan Tahun 1992
Peristiwa di Perumahan Green Lake City itu harus membuatnya mendekam di balik jeruji.
Nama John Kei kembali bikin heboh atas tindakan penyerangan rumah pamannya Nus Kei. Peristiwa yang terjadi di Perumahan Green Lake City, membuat John kembali mendekam di balik jeruji.
Sudah kesekian kalinya John Kei terjerat kasus pidana. Berikut ulasannya.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Kekeyi sering dicibir? Sayangnya, terkadang momen heboh Kekeyi malah mendapat cibiran.dari sejumlah. Malahan ada beberapa komentar bernada body shaming padanya.
Pembunuhan Bos Besar
©2016 Merdeka.com
Keterlibatan John Refra Kei di daftar kepolisian, saat dirinya berurusan dalam kasus pembunuhan Tan Harry Tantono atau lebih akrab disapa Ayung.
Ayung ditemukan tewas akibat 32 tusukan di pinggang, leher, serta perut. Kamar nomor 2701, Swiss-Belhotel, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu kebengisan John Kei dan para anak buahnya pada 26 Januari 2012.
Melihat hasil reka adegan yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya, John Kei kala itu berada di kamar dan mengamati proses penusukan. Saat anak buahnya menghabisi nyawa Ayung, sang 'Bos Sanex Steel'.
"Menyatakan terpidana satu John Kei telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan pembunuhan secara terencana. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa John Refra alias John Kei selama 12 tahun," ujar Ketua Majelis Hakim Supraja di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (28/12).
Pembunuhan di Tempat Kerja
©2020 Merdeka.com
Sebuah ketidaksengajaan yang diakui oleh John Kei, saat dirinya menjadi tersangka pembunuhan. Saat John tengah bekerja, datang sekitar enam orang membuat keributan.
Peristiwa pada 12 Mei 1992 itu memicu John untuk berusaha melerai. Tak disangka ada yang memukulnya dari belakang. Sontak emosi terpancing lalu mengambil golok.
Tak ada niat membunuh, John Kei mengaku hanya ingin memotong tangan korban. Saat ditebaskan, ternyata di luar dugaan langsung mengenai leher dan mati di tempat.
"Saya lagi pisahin, terus saya dipukul dari belakang, sempat berantem, polisi datang menyelesaikan. Saya pulang ke rumah, masih panasan dan balik lagi ambil golok," ujar John Kei dikutip dari akun Youtube Kick Andy Show.
John tidak berniat untuk membunuh, ia hanya ingin melukai tangan korban. "Di luar dugaan, parang pas kena leher, mati. Saya kejar mereka yang lain lari, saya hantam lagi kakinya," tuturnya.
"Saya merasa jago kalau bisa bunuh orang, waktu itu," timpal John Kei.
Selah menjadi buronan polisi selama 1 minggu, John memutuskan untuk menyerahkan diri ke Polda.
"Tanggal 24 Mei, saya menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Ya, pertama kali dalam hidup masuk penjara tuh," ungkapnya.
Penyerangan Paman Sendiri
John Kei ©2020 Merdeka.com/istimewa
Kasus yang masih segar baru-baru ini, yakni penyerangan kediaman, sekaligus rencana pembunuhan terhadap Nus Kei. Belum genap setengah tahun John Kei dinyatakan bebas, sudah membuat masalah lagi.
Dia bersama 30 anak buahnya terjerat kasus penyerangan di Green Lake City dan penganiayaan di Cengkareng. Hingga menewaskan satu orang dan empat lainnya luka-luka. Melakukan perusakan rumah milik Nus Kei, serta mobil putih yang terparkir di depan.
Pria yang mengaku telah membunuh lebih dari satu orang itu kini masih harus menjalani persidangan. John Kei yang berawal merantau ke Jawa untuk mengubah nasib miskin orang tua, kini telah memilih jalan meraup kekayaannya sendiri.
Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana menjelaskan, dalam percakapan pelaku ditemukan, ada perintah pembunuhan dari John Kei. Kasus ini karena penyelesaian tanah yang tak kunjung menemukan titik temu.
Kirim Pesan Singkat Lewat WhatsApp
Agrapinus Rumatora alias Nus Kei mengatakan bawah dirinya sempat mengirim sebuah pesan singkat pada keponakannya John Kei. Sebelum terjadi perencanaan pembunuhan memang sempat ada konflik antara keduanya yakni soal sengketa tanah. Nus Kei meminta agar segera bertemu dengan sang keponakan secara empat mata tanpa harus melibatkan orang lain.
"Saya sampaikan di sini ini sebenernya masalah pribadi berdua Nus Kei dan John Kei, kita dapat dari barang bukti yang ada di WA. Sempat Nus Kei sampaikan di situ 'tolong John kita ketemu aja berdua jangan membawa kita punya anggota, ini urusan pribadi kita berdua'," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
John Kei Merasa Dikhianati
Pesan singkat yang dikirimkan Nus Kei kepada sang keponakan John Kei untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan, nyatanya tidak ditanggapi oleh John hingga terjadilah peristiwa penyerangan tersebut. Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus pada Selasa (23/6) kemarin.
"Tetapi tak ditanggapi John Kei, inilah yang terjadi ini," imbuh Yusri.
Peristiwa pengeroyokan serta pembacokan yang terjadi sebenarnya berlatar belakang masalah pribadi antara Nus Kei dan John Kei. Menurut Yusri, setiap kali ditanya John Kei selalu mengungkapkan bahwa ia tengah dikhianati oleh sang paman.
"Sebenarnya ini masalah pribadi yang hasil pemeriksaan John Kei dia akui merasa dikhianati oleh Nus Kei salah satunya masalah uang atau tanah ini, masih ada beberapa lain yang belum diungkapkan John Kei, cuma dia sampaikan setiap ditanyakan itu saya dikhianati oleh Nus Kei, gitu," tegasnya.
Pernyataan Kuasa Hukum John Kei
Kuasa hukum John Kei, Anton Sudanto mengaku bahwa pemilik nama asli John Refra itu sudah menjalani pemeriksaan terkait barang bukti senjata sajam.
"Ya jadi begini yang pertama saya mau ngomong bahwa ada kejadian dan untuk bang John Kei ini tetap harus dikedepankan bahwa ada azas praduga tak bersalah, tidak boleh kita langsung menyalahkan seseorang sebelum ada kekuatan hukum yang tetap itu satu. Yang kedua bang John Kei sudah diperiksa semalam sampai tadi tentang UUD darurat saja," kata Anton di Polda Metro Jaya, Selasa (23/6).
Tak hanya itu, Anton juga membantah soal John Kei perintahkan anak buah lakukan penyerangan. Ia mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyidikan.
"Tentu itu kami membantah (John Kei perintahkan anak buahnya), karena enggak ada bukti sama sekali. Tetapi tetap ini masih dalam penyidikan. Jadi biarkanlah diuji dulu oleh penyidik, kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," tutupnya.
John Kei dan Nus Kei Saudara Dekat
Nus Kei mengatakan jika ia dan John Kei memiliki hubungan saudara sangat dekat. Peristiwa tersebut ia katakan hanya semata masalah kesalahpahaman antar-keluarga, hal tersebut tengah dijelaskan Nus Kei pada saat melakukan wawancara yang diunggah oleh saluran Youtube tvOneNews.
"Hubungan kami ini kan adalah hubungan keluarga yang sangat dekat banget antara paman dan ponakan. Saya adalah pamannya, dia adalah ponakan saya," kata Nus Kei.
"Jadi saya enggak punya masalah sama beliau, mungkin saja beliau yang punya masalah dengan saya. Cuma memang komunikasi kami agak mandeg. Perjalanan waktu saya enggak tahu akan terjadi kejadian sampai kemarin," imbuhnya.