Apa Itu Gangguan Bipolar? Simak Penjelasan Lengkapnya
Penderita gangguan ini bisa merasa sangat gembira dan kemudian berubah menjadi sangat sedih. Simak selengkapnya.
Apa itu gangguan bipolar? pertanyaan itu mungkin saja masih membuat penasaran banyak orang. Bipolar sendiri adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati.
Penderita gangguan ini bisa merasa sangat gembira dan kemudian berubah menjadi sangat sedih. Gangguan bipolar umumnya dapat diderita seumur hidup. Sehingga, jika seseorang sulit mengendalikannya maka bisa memengaruhi aktivitas penderitanya.
-
Apa saja ciri-ciri gangguan kesehatan mental pada ibu hamil? "Kalau pada ibu hamil khususnya ada perasaan tertekan sepanjang hari, ada insomnia atau hypersomnia, jadi kebanyakan tidur atau sulit tidur, kebanyakan makan atau sulit makan," kata Lenny beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Kapan sebagian besar gangguan mental kronis dimulai? Hampir setengah gangguan mental kronis dimulai sebelum usia 14 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
Perubahan suasana hati secara drastis ini dapat memengaruhi kebiasaan tidur, tingkat energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir pengidapnya. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman halodoc dan berbagai sumber, Kamis (29/6/2023):
Tentang Bipolar
Seperti disebutkan di atas, jika gejala awal dari bipolar tentu adanya perubahan suasana hati (mood) yang drastis. Perubahan mood ini bisa terjadi dalam hitungan jam, hari, atau bulan.
Biasanya akan dimulai pada fase mania yang bisa membuat penderitanya memiliki perasaan gembira atau antusias, semangat yang menggebu, dan insomnia. Namun, fase tersebut bisa berlanjut menjadi fase depresi berat.
Pada fase depresi berat, gejala yang muncul bisa berupa tidak memiliki minat terhadap suatau pekerjaan atau kegiatan, merasa bersalah berlebihan, serta keinginan untuk bunuh diri.
Jenis Gangguan Bipolar
1. Gangguan bipolar I
Gangguan bipolar I adalah jenis kelainan yang paling parah. Pengidap setidaknya mengalami satu periode mania dalam hidup. Pengidap gangguan bipolar jenis ini juga berpotensi mengalami depresi.
2. Gangguan bipolar II
Selanjutnya, gangguan bipolar II. Ciri-ciri jenis ini sekilas mirip dengan bipolar I. Bedanya, jenis ini selalu memiliki episode depresi dengan hipomania sesekali.
Selain itu, gangguan bipolar II bukan jenis yang ringan, sebab beberapa pengidapnya sering kali mengembangkan gejala gangguan bipolar I.
3. Gangguan siklotimik
Gangguan siklotimik adalah jenis yang tergolong langka. Tingkat keparahannya mungkin tidak seperti bipolar I dan II. Namun, gangguan siklotimik dapat berdampak besar pada kehidupan pengidapnya.
Seseorang dengan gangguan siklotimik mungkin mengalami periode gejala hipomania yang lebih singkat dan gejala depresi periode singkat. Namun, gangguan siklotimik juga dapat berkembang menjadi bipolar I dan II.
4. Gangguan bipolar campuran
Apabila dokter menambahkan kata 'campuran' dalam diagnosis bipolar, maka ini artinya pengidapnya mengalami mania dan depresi selama episode yang sama.
Misal, seseorang mungkin memiliki energi tinggi dan sulit tidur. Namun, pada waktu yang sama mereka juga merasa putus asa atau memiliki pikiran untuk bunuh diri.
5. Bipolar musiman
Maksudnya, pengidap jenis bipolar ini bisa mengalami episode depresi pada musim gugur atau musim dingin. Misalnya, pengidap bipolar I akan mengalami mania pada musim semi atau musim panas, sedangkan pengidap bipolar II akan mengalami hipomania selama bulan-bulan tersebut.
6. Bipolar dengan siklus yang cepat
Seseorang mungkin mendapatkan diagnosis bipolar I atau II dengan siklus cepat. Artinya, mereka memiliki empat atau lebih episode mania, hipomania, dan depresi dalam rentang waktu 12 bulan. Selain itu, perubahan suasana hati juga dapat terjadi selama beberapa jam atau hari.
Apa Penyebab Bipolar?
Dilansir dari laman halodoc, beberapa pakar berpendapat jika bipolar disebabkan karena ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak.
Namun, ada pula yang mengatakan jika gangguan mental ini erat kaitannya dengan faktor genetik. Meski begitu, beberapa kondisi yang berhubungan dengan gangguan bipolar adalah:
- Mengalami stres tingkat tinggi.
- Memiliki pengalaman traumatik.
- Kecanduan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang.
- Adanya riwayat keluarga (saudara kandung atau orangtua) yang mengidap gangguan bipolar.
©Shutterstock/Yuri Arcurs
Cara Mengatasinya
Untuk memutuskan apakah seseorang mengidap bipolar atau tidak, tentu hanya bisa dilakukan oleh dokter. Dokter akan menentukan diagnosis gangguan bipolar dari sesi wawancara dengan bertanya gejala apa saja yang muncul, bagaimana riwayat kesehatan pengidap dan keluarga.
Melalui hasil pemeriksaan tersebut, dokter selanjutnya akan membandingkan tanda dan ciri-ciri bipolar pada pengidap dengan kriteria berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
Pengobatan bipolar sendiri hanya bertujuan untuk mengurangi frekuensi kemunculan gejala dan membantu penderitanya agar bisa kembali beraktivitas. Adapun beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah:
- Pemberian obat-obatan, seperti obat penyeimbang suasana hati, obat antidepresan, serta obat antipsikotik
- Psikoterapi, seperti interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT), cognitive behavioral therapy (CBT), dan psikoedukasi
Untuk mencegah gangguan bipolar, penderitanya juga bisa melakukan aktivitas rutin seperti:
- Rutin mengonsumsi obat sesuai resep dokter dan menjalani psikoterapi
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau menyalahgunakan NAPZA
- Berolahraga secara rutin
- Mengelola stres dengan baik
- Beristirahat dan tidur yang cukup
- Menjalin hubungan baik dengan keluarga dan teman