Arti Kata Ikigai, Budaya Jepang yang Membahas Soal Konsep Kehidupan
Pengertian konsep filosofi hifup ikigai seperti budaya Jepang yang perlu diketahui.
Arti kata ikigai sempat membuat penasaran banyak orang setelah ramai bersliweran di media sosial. Ikigai sendiri adalah konsep yang mendasari makna dan tujuan hidup dalam budaya Jepang yang berarti reason to live atau alasan untuk hidup.
Filosofi ini merangkum keyakinan bahwa setiap individu harus memiliki alasan yang kuat untuk hidup dan merasa bahagia. Ikigai dapat diaplikasikan dengan cara mengintegrasikan empat elemen penting.
-
Kapan filosofi ikigai muncul di Jepang? Ikigai adalah filosofi Jepang berusia 3000 tahun, merujuk pada sesuatu yang dapat memberikan tujuan dan alasan untuk hidup.
-
Apa yang dimaksud dengan prinsip Ikigai? Konsep ini juga yang ditekankan oleh masyarakat Jepang, yaitu Ikigai yang berarti tujuan hidup agar lebih bermakna, berharga, dan seimbang. Konsep ini mengajarkan agar setiap individu memahami apa yang jadi tujuannya dalam melakukan sesuatu.
-
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan "ikigai" dalam filosofi Jepang? Ikigai adalah filosofi Jepang berusia 3000 tahun, merujuk pada sesuatu yang dapat memberikan tujuan dan alasan untuk hidup.
-
Apa yang dimaksud dengan filosofi? Secara umum, filosofi adalah kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa.
-
Siapa yang memperkenalkan konsep 5 pilar Ikigai? Menurut Ken Mogi, penulis buku The Book of Ikigai, ada lima pilar yang menopang konsep ikigai.
-
Apa yang dimaksud dengan filosofi berdasarkan asal katanya? Kata filosofi atau yang dalam bahasa Inggris disebut “phylosophy” berasal dari bahasa Yunani (Latin) “philosophia” dengan arti cinta kebijaksanaan atau upaya memahami alam semesta secara keseluruhan. Istilah Yunani ini terdiri dari kata philos yang berarti cinta atau sahabat dan kata sophia yang berarti kebijaksanaan, kearifan atau pengetahuan.
Filosofi ikigai mengajarkan bahwa hidup yang memenuhi keempat elemen ini akan membawa kehidupan yang bermakna dan penuh kepuasan. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman Gramedia dan berbagai sumber, Senin (11/11/2024):
Penjelasan Ikigai
Seperti disebutkan di atas, jika ikigai bisa dilakukan dengan menerapkan empat elemen penting. Pertama ialah what you love (apa yang dicintai/sukai), what you are good at (apa keahlian kita), what the worlds needs (apa yang dibutuhkan dunia), dan what you can be paid for (apa sesuatu yang bisa didapatkan untuk finansial).
Filosofi ikigai mengajarkan bahwa hidup yang memenuhi keempat elemen ini akan membawa kehidupan yang bermakna dan penuh kepuasan. Maksudnya, Anda harus mengejar dan menggabungkan passion dari apa yang dicintai dengan mission untuk apa yang dunia butuhkan.
Hal itu dilakukan demi memenuhi vocation atau yang bisa memenuhi finansial dan profession yang menjadi keahlian. Keempat aspek cinta, dunia, finansial, dan keahlian harus dimiliki untuk mencapai cara hidup ikigai yang utuh.
Selain itu, ikigai juga menekankan pentingnya hidup dengan penuh kesadaran dan menghargai momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya seperti mudah menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.
Kemudian menghargai hubungan sosial yang kuat, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta menjalani gaya hidup yang sehat dan aktif.
Empat Pilar Ikigai
1. Passion: Melakukan Apa yang Kita Cintai
Passion dalam konsep Ikigai mengacu pada hal-hal yang kita cintai dan membuat kita merasa bersemangat. Bisa berupa hobi atau aktivitas yang memberikan kebahagiaan tanpa mengharapkan imbalan tertentu.
Melakukan sesuatu yang dicintai dapat memotivasi kita dan memberikan energi positif yang membantu menjalani hidup dengan lebih berwarna. Hal ini akan membuat hidup kita lebih berwarna dan tidak monoton.
2. Mission: Melakukan Apa yang Dibutuhkan Dunia
Mission dalam ikigai berarti menjalani sesuatu yang diperlukan oleh lingkungan. Tak selalu harus berkaitan dengan passion, tetapi sejalan dengan kebutuhan masyarakat di sekitar. Mission ini memungkinkan kita memberikan dampak positif meski sederhana bagi orang lain.
3. Vocation: Mendapat Penghasilan dari Pekerjaan
Vocation yaitu kemampuan untuk menghasilkan pendapatan dari pekerjaan yang dilakukan. Sebagai manusia, memperoleh penghasilan adalah kebutuhan mendasar yang tidak bisa diabaikan.
Dengan menjadikan apa yang disukai sebagai sumber penghasilan, maka Anda dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus merasakan kepuasan dan kebahagiaan yang lebih mendalam.
Elemen ini menjadi dasari dari keberlanjutan dalam menjalani konsep ikigai. Sebab membantu Anda tetap bertahan di tengah berbagai tantangan hidup.
4. Profession: Melakukan Apa yang Kita Kuasai
Profession dalam ikigai berhubungan dengan kompetensi dan keahlian. Saat kita menguasai sesuatu, ada rasa kepuasan yang hadir karena merasa menjadi bermanfaat dan diakui oleh orang lain.
Menjalani profesi yang sesuai dengan keahlian akan menciptakan rasa percaya diri dan kebanggaan dalam diri sendiri.
Dengan menyatukan keempat elemen tersebut, Anda dapat menemukan jalan hidup bermakna yang menjadi inti dari konsep ikigai.
Tips Menerapkan Filosofi Ikigai
1. Lakukan Journaling
Journaling bisa menjadi salah satu cara untuk memudahkan mengidentifikasi keempat elemen yang dibutuhkan untuk menerapkan cara hidup ikigai.
Setiap hari, mulailah menuliskan hal-hal yang berkesan. Pertimbangkan bagaimana anda bisa mengintegrasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Temukan cara untuk menjadikan passion sebagai bagian penting dalam hidup.
2. Eksplor Keahlian
Mulailah juga bereksplorasi untuk mengetahui bakat dan keahlian yang dapat anda manfaatkan dalam karier atau kegiatan sehari-hari.
Identifikasi bidang yang sesuai dengan minat dan pikirkan cara untuk dapat mengembangkan keahlian. Luangkanlah hari libur untuk melakukan berbagai kegiatan yang disuka dan mungkin bisa ditekuni.
3. Hargai Perjalanan
Salah satu tips yang gak kalah penting adalah menghargai tiap perjalanan. Ingatlah bahwa pencarian ikigai berarti pula mencari alasan untuk tetap hidup.
Nikmati setiap momen dan belajarlah dari pengalaman-pengalaman tersebut. Terimalah tantangan dan kegagalan sebagai bagian dari proses, dan tetaplah berkomitmen untuk terus tumbuh dan mencapai kehidupan yang bermakna.