Awalnya Enggak Bisa Pipis, Bocah 11 Tahun kini Harus Rutin Cuci Darah, Penyebabnya Makanan & Minuman
Bocah malang bernama Raihan itu menderita gagal ginjal. Kini ia rutin melakukan pengobatan rawat jalan.
Bocah malang bernama Raihan itu menderita gagal ginjal. Kini ia rutin melakukan pengobatan rawat jalan.
Awalnya Enggak Bisa Pipis, Bocah 11 Tahun kini Harus Rutin Cuci Darah, Penyebabnya Makanan & Minuman
Kisah pilu dialami bocah 11 tahun bernama Raihan.
Di usianya yang masih belia, dia harus menanggung berat beban hidup karena divonis menderita penyakit kronis.
Raihan divonis dokter menderita gagal ginjal. Kini ia rutin melakukan pengobatan rawat jalan.
Berikut ulasan selengkapnya, Senin (26/2).
- Junk Food dan Minuman Manis Bukan Satu-satunya Penyebab Gagal Ginjal Hingga Cuci Darah pada Anak
- Gaya Hidup dan Makanan yang Picu Sakit Ginjal, Berpotensi Cuci Darah
- Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
- 11 Makanan dan Minuman yang Bagus untuk Maag, Pilihan yang Aman dan Berkhasiat
Di usia yang masih 11 tahun, Raihan Abimanyu divonis menderita gagal ginjal.
Sang ibunda menjelaskan bahwa penyakit kronis yang dialami putranya itu sudah berada di stadium 5.
Melansir dari video unggahan akun TikTok @hady_addoa, setiap minggu Raihan harus menjalani cuci darah di RSCM Kiara, Jakarta.
“Seminggu dua kali cuci darah, Selasa sama Jumat,” tutur ibunda Raihan menjelaskan.
Akibat penyakit yang diderita Raihan terpaksa harus berhenti sekolah. Dia kini lebih fokus untuk pengobatan penyakitnya itu.
“Enggak sekolah. Karena fokus ke cuci darah, iya,” timpal ibu Raihan.
Sang ibunda menceritakan bahwa sejak 2019 lalu Raihan sudah nefro dan mulai menjalani cuci darah di tahun 2021 hingga saat ini.
Gejala awal yang dialami Raihan adalah tidak bisa buang air kecil atau kencing. Kemudian ketika diperiksa dokter divonis gagal ginjal.
Penyebab gagal ginjal yang diderita Raihan adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman siap saji.
Hal ini kemudian membuat perut Raihan mulai membengkak dan harus menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan.
“Iya enggak keluar sama sekali (pipisnya). Setelah itu dibawa ke rumah sakit, di rawat satu bulan. Dan divonis harus cuci darah,” tutur sang ibunda.
Perasaan sedih dan hancur sontak dirasakan oleh ibunda Raihan. Hingga saat ini dia hanya bisa berpasrah dan mendoakan yang terbaik untuk buah hati tercintanya.
“Doanya harapan saya semoga ada mukjizat untuk sembuh. Biar normal lagi seperti anak-anak yang lain bisa sekolah,” imbuh ibu Raihan.