Fakta Lengkap Gugurnya Jenderal Telik Sandi di Bumi Cendrawasih
Jenderal bintang satu itu ditembak Kelompok Kriminal Bersejata di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen Anumerta TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha gugur. Jenderal bintang satu itu ditembak Kelompok Kriminal Bersejata di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Ya benar (ditembak)," kata Pangdam XVII, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (25/4/2021).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Pelaku penembakan terhadap Putu Danny adalah kelompok Lekagak Telengen. Saat itu, Satgas BIN bersama dengan Satgas TNI-Polri melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Perjalanan dilakukan dalam rangka observasi lapangan dan menentukan lokasi titik ambush Pasukan Pemulihan Keamanan di sekitar SDN Dambet dan Honai milik Benert Tinal (Kepala Suku Distrik Beoga) yang dibakar pada 17 April 2021.
"Hal itu dilakukan dalam rangka memotong Pergerakan KSB (kelompok separatis bersenjata) ke Illaga," jelas keterangan laporan yang dibenarkan oleh Yogo.
Kemudian, sekira Pukul 15.50 WIT, Satgas BIN diadang oleh KSB yang diduga dilakukan oleh Kelompok Amir Uamang. Terjadilah aksi saling tembak di sekitar gereja Kampung Dambet Distrik Beoga Kabupaten Puncak.
"Akibat kontak tembak tersebut mengakibatkan korban dari Satgas BIN, Kabinda Papua Brigjen Putu Danny Nugraha Karya tertembak di bagian belakang kepala dan tembus depan kepala yang mengakibatkan meninggal dunia," tulis laporan terkait.
Pada pukul 18.30 WIT, jenazah baru dapat dievakuasi dan tiba di Beoga. Namun, evakuasi jenazah almarhum Putu Danny ke Timika baru akan dilakukan Senin (26/4) pagi karena cuaca di Beoga tidak memungkinkan penerbangan dilakukan pada Minggu sore hari. Kemudian, setelah berhasil dievakuasi ke Timika, Senin sore diterbangkan ke Jakarta.
Selama bertugas di Lembaga Telik Sandi, Putu Danny tercatat memiliki prestasi cemerlang. Dalam pergaulan, dia juga dikenal sebagai pribadi yang hangat.
"Beliau dikenal memiliki karier cemerlang di kesatuannya dan pekerja keras," kata Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Senin (26/4).
Selama bertugas, Putu Danny juga mudah berbaur dengan masyarakat. "Almarhum juga dekat dengan masyarakat. Gugur di medan tugas adalah pride tertinggi insan intelijen. Gugurnya Kabinda Papua merupakan bentuk nyata pengorbanan BIN dalam mempertahankan kedaulatan NKRI," jelasnya.
Pascakejadian ini, Wawan memastikan tidak akan menyurutkan semangat pihaknya untuk berada di lini terdepan dalam sistem keamanan nasional.
"Kejadian ini tidak akan menyurutkan mental dan moril insan intelijen maupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional," kata dia.
Wawan memastikan, BIN terus meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua yang selama ini meresahkan masyarakat.
"Kami mohon dukungan dan doa dari segenap rakyat Indonesia agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," tutup.
Reporter Magang: Syifa Caecar Madyaratri