Ini Alasan Harus Segera Berhenti Merokok, Tak Cuma soal Kesehatan
Merokok tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga membahayakan orang-orang di sekitar serta lingkungan.
Bagi sebagian orang, merokok dianggap sebagai salah satu cara untuk mengurangi stres dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mereka percaya bahwa merokok dapat membantu meringankan tekanan pikiran.
Rokok yang terbuat dari tembakau ini dapat menyebabkan kecanduan. Namun, penting untuk diingat bahwa merokok sangat berisiko bagi kesehatan manusia.
-
Siapa saja yang terkena dampak buruk dari rokok? Dampak negatif dari kebiasaan ini tidak hanya dirasakan oleh perokok aktif, tetapi juga oleh perokok pasif yang terpapar asap rokok di sekitarnya.
-
Apa itu Rontek? Rontek (ronda tetek) dikenal sebagai musik tradisional untuk membangunkan sahur di Pacitan.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Akumulasi zat-zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang menyebabkan iritasi dan peradangan kronis pada paru-paru, mengurangi kemampuan organ ini untuk bekerja dengan optimal.
-
Apa saja gangguan paru-paru yang ditimbulkan oleh rokok? Berikut ini adalah informasi mengenai apa saja gangguan paru-paru akibat rokok yang patut diwaspadai, dilansir dari berbagai sumber.
-
Kenapa Rontek dibuat? Dikarenakan gamelan sebagai pengiring asli kedua kesenian tersebut mahal, warga berinisiatif membuat alat musik dari bambu.
-
Kapan Rontek mulai muncul? Musik ini sudah marak dijumpai sekitar tahun 1966.
Kandungan berbahaya dalam rokok dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya berbagai penyakit serius. Selain itu, merokok tidak hanya berdampak pada perokok aktif, tetapi juga pada orang-orang di sekitarnya yang terpapar asap rokok.
Dengan demikian, dampak merokok dapat dirasakan oleh banyak orang. Menurut laporan dari Pan American Health Organization (PAHO) yang dirilis pada Senin (23/09/2024), terdapat beberapa alasan mengapa perokok aktif sebaiknya berhenti menghisap rokok.
1. Mengancam Kesehatan Seluruh Organ Tubuh
Merokok meningkatkan risiko berbagai penyakit yang dapat menyerang perokok aktif. Kegiatan ini dapat memicu kanker karena tubuh terpapar racun dan karsinogen setiap kali seseorang menghisap rokok.
Selain kanker, merokok juga dapat menyebabkan diabetes, penyakit peradangan kronis pada gigi dan gusi, masalah kepadatan tulang, infeksi paru-paru, bahkan kematian. Dari segi kognitif, merokok dapat menghambat peningkatan daya ingat dan fungsi otak, yang dapat membuat perokok lebih rentan terhadap penyakit Alzheimer yang berhubungan dengan demensia.
Hal ini berujung pada penurunan daya ingat dan kesehatan mental seseorang. Sekitar 14% kasus Alzheimer disebabkan oleh kebiasaan merokok yang tinggi.
2. Meningkatkan Risiko Gangguan Mata dan Telinga
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko gangguan pada mata. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius, seperti kehilangan fungsi penglihatan secara permanen.
Selain itu, ada kemungkinan besar munculnya katarak, yang membuat lensa mata tidak dapat meneruskan cahaya dengan baik, sehingga penglihatan menjadi kabur, serta penyakit degenerasi makula dini.
Selain dampak pada penglihatan, merokok juga berdampak negatif pada pendengaran seseorang. Ini disebabkan oleh kandungan zat berbahaya dalam asap rokok yang dapat mengganggu kemampuan mendengar, seperti benzena, toluena, dan karbon monoksida. Merokok juga meningkatkan risiko terjadinya infeksi telinga.
3. Membahayakan Kesehatan Orang Sekitar
Merokok tidak hanya berisiko bagi perokok itu sendiri, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan orang-orang di sekitarnya. Mereka yang tidak merokok tetapi terpapar asap rokok disebut perokok pasif.
Setiap tahunnya, lebih dari 1 juta orang di dunia meninggal akibat terpapar asap rokok. Ketika perokok pasif menghirup asap rokok, mereka juga mengonsumsi nikotin dan berbagai zat berbahaya lainnya.
Ini dapat meningkatkan kemungkinan mereka terkena penyakit seperti kanker paru-paru dan diabetes tipe 2.
4. Menguras Dompet
Biaya untuk merokok cukup tinggi. Sebuah bungkus rokok harganya sekitar Rp30 ribu. Jika seseorang merokok secara rutin selama seminggu, ia akan mengeluarkan sejumlah uang yang signifikan hanya untuk kebutuhannya sendiri.
Ini dapat menyebabkan masalah keuangan dan mengakibatkan pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu, merokok juga berisiko menimbulkan berbagai penyakit.
Ketika seorang perokok jatuh sakit, ia harus mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan. Dengan demikian, merokok tidak hanya menguras dompet untuk pembelian rokok, tetapi juga untuk biaya perawatan kesehatan.
5. Mencemari Lingkungan
Asap yang dihasilkan dari rokok yang terbuat dari tembakau mengandung zat-zat berbahaya seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida, yang dapat mencemari lingkungan.
Dampaknya, hal ini dapat menyebabkan peningkatan polusi udara dan memperburuk efek rumah kaca. Proses penanaman tembakau juga memerlukan penggunaan bahan kimia seperti pestisida, pupuk, dan zat pengatur pertumbuhan.
Jika bahan-bahan kimia tersebut mengalir ke sungai, maka akan mengakibatkan pencemaran sumber air. Selain itu, dalam proses menyalakan rokok, biasanya digunakan batang kayu korek api yang berasal dari pohon.
Penggunaan korek api yang berulang oleh perokok aktif berkontribusi pada penebangan hutan, yang dapat mengakibatkan deforestasi. Akibatnya, hal ini menimbulkan masalah serius seperti hilangnya keanekaragaman hayati, peningkatan kadar karbon dioksida, pencemaran air, serta erosi dan degradasi tanah.