Ini Tips Menyimpan Makanan Frozen Agar Awet dan Tahan Lama
Makanan beku sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang untuk menjaga kualitas dan kesegarannya agar dapat dinikmati lebih lama.
Menyimpan makanan frozen dengan cara yang benar sangat penting untuk mempertahankan kualitas dan daya tahannya. Dengan menerapkan trik penyimpanan yang tepat, makanan tersebut bisa bertahan lebih lama dan siap dinikmati kapan saja. National Sales Manager PT. Eloda Mitra, Junaedi Laudianto mengungkapkan penyimpanan produk beku sebenarnya cukup sederhana. Hal yang paling utama adalah menjaga produk pada suhu minimum -18°C. Selain itu, saat mencairkan produk, perhatian terhadap waktu pencairan juga sangat penting.
"Produk sebaiknya tidak dibiarkan mencair terlalu lama. Maksimal empat jam masih aman untuk dikonsumsi, asalkan produk segera dimasukkan kembali ke dalam freezer setelah pencairan," ungkap Junaedi belum lama ini.
-
Bagaimana hiu paus menelan makanannya? Hiu paus tidak memiliki gigi yang tajam dan panjang. Hal ini yang membuat mereka hanya bisa menelan makanan, seperti plankton, udang, dan ikan kecil secara utuh.
-
Apa jenis makanan yang dibahas dalam caption lucu ini? Lantas apa saja kumpulan caption makanan lucu yang menggelitik dan bikin senyum-senyum sendiri?
-
Mengapa pengemasan makanan beku sangat penting? Selain karena mengandalkan suhu dingin, kualitas makanan juga akan berpengaruh pada kondisi produk tersebut. Sehingga mempertimbangkan jasa pengiriman dan packing produk menjadi sebuah kewajiban.
-
Bagaimana makanan pedas bisa memicu ambeien? Makanan pedas seperti cabai dan rempah-rempah mengandung senyawa kimia yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat memicu gejala ambeien.
-
Apa itu makanan real food? “Tentunya makanan yang baik itu makanan yang sebisa mungkin pengolahannya itu sesimpel mungkin atau disebut real food. Kalau makan ayam ya ayam goreng biasa, bukan ayam di restoran siap saji,” jelas dr. Merry dilansir dari Antara.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Dia juga menambahkan, jika makanan dicairkan lebih dari empat jam, meskipun masih aman, kualitasnya akan menurun terutama pada teksturnya yang menjadi lebih kering.
"Sebaiknya, ambil hanya yang diperlukan dan simpan sisanya kembali ke freezer agar kualitasnya tetap terjaga," katanya.
Menurut Junaedi untuk menjaga makanan beku tetap segar, perlu dilakukan pembekuan dengan metode yang benar sebagai salah satu cara pengawetan yang efektif. Dengan cara ini, produk dapat bertahan lebih lama jika pengawet yang digunakan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Badan POM RI.
"Jika produk daging olahan dibiarkan terlalu lama di luar freezer tetapi tidak mengalami kerusakan, hal itu bisa menjadi indikasi adanya masalah. Daging yang kaya akan protein sangat rentan terhadap pembusukan, jadi jika tidak rusak, kita perlu lebih berhati-hati," tambahnya.
Indikator Kerusakan Pada Makanan Beku
Junaedi menjelaskan beberapa tanda kerusakan pada makanan beku dengan cara memeriksa kelayakan konsumsi. Tanda-tanda tersebut biasanya terlihat dari permukaan produk yang mulai tampak berlendir dan mengeluarkan bau asam.
"Indikator utama yaitu melihat produk berlendir atau tidak. Jika produk beku masih tersimpan dengan baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda ini, maka produk tersebut tetap aman untuk digunakan meskipun sudah lebih dari satu hari pencairan," sebut Junaedi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bila produk sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan POM seperti yang ada di BERNADI, setiap bahan tambahan seperti penyedap rasa atau pengawet itu telah disesuaikan bertahan dengan batas aman yang telah ditentukan oleh badan tersebut.
"Kami selalu mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku untuk memastikan produk kami aman untuk dikonsumsi," kata dia.
Junaedi juga menegaskan bahwa sebelum produk dapat mendapatkan izin edar dari Badan POM, setiap item harus melewati proses pengujian. Semua bahan dan kandungan produk akan diperiksa untuk memastikan kesesuaian dengan informasi yang tertera pada label.
Hapus Stigma Negatif Terhadap Makanan Beku
Junaedi mengungkapkan masih banyak orang yang beranggapan makanan beku yang terbuat dari daging tidak sehat, terutama karena adanya zat pengawet yang ditambahkan. Oleh karena itu, pihaknya berusaha mencari metode lain untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh pelanggan. Salah satu langkah kuncinya adalah dengan selalu menggunakan bahan baku daging yang segar. Mereka mengklaim bahwa kandungan daging sapi dalam setiap produk mencapai lebih dari 60 persen demi menjaga kualitas. Daging sapi segar tersebut dikirim setiap hari dari lokasi pemotongan di Jawa Timur.
"Setelah menerima daging sapi segar, kami melanjutkan proses produksi dengan menggunakan mesin berteknologi terbaru, sehingga semua proses dari penggilingan tepung hingga produk akhir yang sudah dipacking dilakukan tanpa sentuhan tangan manusia," jelas Junaedi.
"Setiap bahan baku yang kami gunakan telah melewati pemeriksaan dan dipastikan memenuhi standar keamanan yang ketat, jadi konsumen tidak perlu merasa khawatir," tambahnya.
Selain itu, mereka sangat memperhatikan teknik pembekuan yang digunakan untuk menjaga kesegaran produk.
"Dengan menyimpan pada suhu di bawah -18°C, produk dapat bertahan hingga 12 bulan untuk sosis dan 6 bulan untuk burger buns," tutupnya.
Semua Produk Bersertifikasi Halal
Junaedi mengungkapkan bahwa Bernadi memiliki total sekitar 300 jenis produk yang berbeda, mencakup semua merek yang mereka kelola. Di antara produk-produk tersebut, terdapat beberapa yang menjadi unggulan, seperti sosis sapi dan ayam, burger, burger buns, smoked beef, serta bakso yang terbuat dari sapi, ayam, dan ikan.
“Namun, untuk produk seperti sosis, meskipun ada proses manual, kebersihan tetap menjadi prioritas utama. Semua karyawan produksi diwajibkan mengenakan pelindung rambut, sarung tangan, dan pakaian khusus,” tambahnya.
Harga produk Bernadi bervariasi, mulai dari Rp50.000 hingga Rp150.000 per paket. Pabrik Bernadi berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, dan semua produk yang dihasilkan telah mendapatkan sertifikasi halal, mulai dari bahan baku, tempat penyimpanan, hingga proses pengirimannya.
“Biar aman dikonsumsi dan masyarakat tidak khawatir untuk membeli,” ujarnya mengenai pentingnya sertifikat halal tersebut.
Sesuai dengan amanat PP 39 Tahun 2021, kewajiban sertifikasi halal untuk produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di Indonesia akan mulai diterapkan pada 17 Oktober 2024. Ini mencakup produk makanan, minuman, hasil sembelihan, jasa penyembelihan, bahan baku, bahan tambahan pangan, serta bahan penolong untuk produk makanan dan minuman. Berdasarkan data SIHALAL, hingga 15 Oktober 2024, jumlah produk yang telah bersertifikat halal mencapai lebih dari 5,38 juta.