Tips Menyimpan Tempe Agar Tetap Segar Hingga 3 Bulan, Rasanya Tidak Hilang Patut Dicoba
Agar tempe tetap segar dan awet hingga 3 bulan, simpanlah di dalam freezer menggunakan cara ini.
Tempe merupakan salah satu makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai lauk utama maupun sebagai camilan yang sehat. Kandungan protein serta nutrisi penting lainnya dalam tempe menjadikannya tidak hanya lezat, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan proses pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, tempe segar memiliki masa simpan yang cukup singkat jika disimpan pada suhu ruangan. Meskipun demikian, terdapat metode sederhana untuk menyimpan tempe agar tetap awet dan tidak kehilangan cita rasanya hingga tiga bulan. Salah satu trik penyimpanan ini dibagikan oleh seorang warganet bernama Rini, yang tinggal di Ukraina, melalui kanal YouTube-nya.
"Kalian bisa simpan sampai 2 sampai 3 bulan. Tapi aku biasa 1 bulan aja sudah habis karena suamiku emang suka ngemil tempe" ujar Rini.
-
Bagaimana cara simpan tempe agar tidak cepat busuk? Kemudian, setelah itu, tempe dapat dibungkus dan disimpan di dalam kulkas atau freezer.
-
Apa yang dibutuhkan untuk menyimpan tempe agar tahan lama? Bungkus dengan Plastik Menurut informasi dari MadgeTech, paparan udara dapat meningkatkan perkembangan jamur dan mikroorganisme pada makanan, yang dapat mengakibatkan makanan menjadi busuk dengan cepat.
-
Bagaimana cara menyimpan terasi agar awet? Untuk mencegah hal tersebut, akun Instagram @pramita_rusdan membagikan trik mudah untuk menyimpan terasi agar lebih tahan lama dan praktis saat dimasak.
-
Bagaimana cara menyimpan timun agar awet hingga sebulan? Tidak Dibungkus Tisu, Ini Trik Simpan Timun Biar Tetap Awet Selama Sebulan Timun bisa tahan lama sampai satu bulan dengan 1 alat saja. Berikut caranya.
-
Bagaimana cara menyimpan tahu agar awet tanpa kulkas? Metode ini dipopulerkan oleh kanal YouTube Umi Zaadan's Kitchen pada Selasa (29/10) dan telah menarik perhatian ribuan penonton serta menerima banyak komentar positif dari warganet. Persiapan Awal untuk Menyimpan Tahu Tanpa Kulkas Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan tahu dan memastikan bahwa wadah penyimpanan yang akan digunakan dalam keadaan bersih. Umi Zaadan menyatakan, 'metode ini sangat sederhana, namun memerlukan ketelitian pada tahapan perebusan dan penyimpanan agar tahu tetap segar lebih lama.' Untuk memulai, tahu direndam dalam panci yang berisi air dengan ketinggian cukup untuk menutupi seluruh permukaannya. Proses ini penting agar tahu terendam dengan sempurna, yang membantu menjaga teksturnya tetap lembut tanpa mengubah rasa. Setelah direndam, panci harus diletakkan di atas kompor dengan api sedang. Langkah ini bertujuan untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan tahu cepat basi jika dibiarkan pada suhu ruang. 'Rebus hingga air benar-benar mendidih selama 15 menit,' jelas Umi Zaadan dalam video YouTube-nya yang tayang pada 29 Oktober. Durasi perebusan 15 menit ini dimulai saat air sudah mencapai titik didih. Jika tahu direbus lebih dari waktu yang ditentukan, maka risiko tahu akan hancur semakin besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan waktu perebusan agar kualitas tahu tetap terjaga. Proses Pendinginan Tahu Setelah Perebusan Setelah proses perebusan selesai, panci dibiarkan beberapa saat agar tahu mulai mendingin dalam air rebusannya. Menurut Umi Zaadan, 'tahu harus didiamkan semalaman untuk memastikan hasil terbaik.' Tahap ini sangat penting dan tidak boleh diabaikan jika ingin menjaga keawetan tahu tanpa menggunakan kulkas. Setelah dibiarkan semalaman, tahu bisa diangkat dan ditiriskan. Penting untuk diingat bahwa tidak boleh membilas tahu dengan air biasa setelah perebusan, karena air biasa dapat mengurangi masa awet tahu tersebut. Penyimpanan Tahu dengan Teknik Rendaman Air Mendidih Setelah proses penirisan selesai, langkah selanjutnya adalah merendam kembali bahan tersebut dalam air mendidih sebelum disimpan. Metode ini bertujuan untuk menjaga suhu panas yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Umi Zaadan menyarankan agar air yang digunakan untuk merendam diganti setiap hari dengan air mendidih yang baru. 'Lakukan hal ini setiap hari di pagi hari. Buang air rendaman sebelumnya dan ganti dengan air mendidih yang baru,' ungkap Umi Zaadan dalam penjelasannya. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memastikan bahwa bahan yang disimpan tetap aman dan terhindar dari kontaminasi bakteri.
Mengiris Tempe Menjadi Potongan Kecil-Kecil
Dikutip Rabu (13/11), langkah awal untuk menjaga agar tempe tetap awet adalah dengan memotongnya menjadi bagian-bagian kecil sesuai dengan selera. Dengan memotong tempe menjadi potongan yang lebih kecil, proses penyimpanan menjadi lebih mudah dan juga akan mempermudah saat menggoreng tempe ketika akan dikonsumsi kembali.
Rini memilih untuk memotong tempe menjadi beberapa bagian agar lebih praktis saat disimpan dalam toples. Selain itu, potongan tempe yang kecil juga memungkinkan bumbu dan minyak untuk meresap dengan baik saat proses penggorengan. Dengan cara ini, kualitas tempe dapat terjaga meskipun disimpan dalam waktu yang lama.
Menggoreng Tempe hingga Setengah Matang
Setelah dipotong, langkah berikutnya adalah menggoreng tempe hingga setengah matang. Rini menjelaskan bahwa tempe yang telah digoreng terlebih dahulu akan lebih awet jika disimpan dalam freezer. "Aku sengaja gorengnya gini (setengah matang), karena nanti kalau mau makan digoreng lagi," ungkap Rini.
Menggoreng tempe hingga setengah matang tidak hanya memperpanjang umur simpan, tetapi juga menjaga tekstur dan rasa aslinya. Dengan metode ini, saat tempe dimasak ulang, kesegarannya tetap terjaga dan rasanya seolah baru saja digoreng.
Tiriskan Tempe sampai Suhu Dingin
Setelah proses penggorengan tempe selesai dan mencapai tingkat kematangan yang diinginkan, langkah berikutnya adalah meniriskan tempe dan membiarkannya hingga benar-benar dingin. Menyimpan tempe dalam keadaan panas tidak disarankan karena dapat menyebabkan uap air terperangkap di dalam toples, yang berpotensi mempercepat proses pembusukan. Rini selalu memastikan bahwa tempe yang akan disimpan telah mencapai suhu dingin sepenuhnya untuk menjaga kualitasnya saat disimpan. Dengan menunggu hingga tempe benar-benar dingin, ia dapat mencegah terbentuknya embun di dalam wadah penyimpanan. Hal ini sangat penting karena embun dapat mengurangi daya tahan tempe dan mempercepat kerusakan saat disimpan dalam freezer.
Menyimpan Tempe dalam Toples Kedap Udara
Langkah selanjutnya adalah menyusun potongan tempe yang telah digoreng dan didinginkan ke dalam toples yang kedap udara. Penggunaan toples kedap udara sangat penting untuk mencegah tempe terpapar udara, yang dapat mengubah rasa dan teksturnya. Rini merekomendasikan penggunaan toples dengan penutup yang rapat agar tempe tetap aman selama proses penyimpanan. Dengan menyimpan tempe dalam toples kedap udara, kesegaran tempe dapat terjaga lebih lama, serta dapat menghindari kontaminasi dari udara dan bau bahan makanan lain yang ada di dalam kulkas.
Menyimpan Tempe dalam Freezer
Setelah tempe diletakkan dalam toples, langkah terakhir adalah menyimpan toples tersebut di dalam freezer. Rini menjelaskan bahwa tempe yang disimpan dengan cara ini dapat bertahan hingga tiga bulan tanpa kehilangan rasa dan tekstur aslinya.
"Ini sudah satu bulan disimpan, nanti digoreng rasanya masih enak, masih fresh gitu," ungkap Rini.
Ketika tempe sudah siap untuk dikonsumsi, cukup digoreng hingga matang. Dengan cara penyimpanan di freezer, tempe dapat bertahan lebih lama dan tetap enak saat diolah, sehingga sangat membantu para penggemar tempe yang ingin menyimpan dalam jumlah yang banyak.