Israel Ngebet Segera Pakai Senjata Laser 'Iron Beam', Gelontorin Duit Nilainya Tak Main-Main
Iron Beam dirancang untuk memperkuat kemampuan dalam mencegat drone serta proyektil lainnya.
Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan pada hari Senin (28/10/2024) bahwa mereka akan menginvestasikan miliaran shekel untuk mempercepat pengembangan sistem pertahanan udara laser yang dikenal sebagai Iron Beam. Dalam pernyataannya, "Kementerian Pertahanan (Israel) telah menandatangani kesepakatan besar senilai sekitar 2 miliar shekel (sekitar Rp8,4 triliun dengan nilai tukar 1 shekel Rp 4221) untuk memperluas pengadaan sistem intersepsi laser Iron Beam," seperti yang dilaporkan oleh Al Arabiya pada Rabu (30/10/2024).
Sistem Iron Beam direncanakan untuk melengkapi kemampuan pertahanan udara lainnya, termasuk Iron Dome yang lebih terkenal. Meskipun Iron Dome telah terbukti efektif, sistem ini tidak mampu mencegat setiap proyektil yang diluncurkan oleh musuh, yang mengakibatkan terjadinya korban di kalangan sipil dan militer.
- Israel Benar-benar Kejam, 2 Warga Palestina Sedang Berjalan Tiba-tiba Dibom Pesawat Tak Berawak
- Terbangkan Drone Tanpa Terdeteksi, Lebanon Ungkap Daerah Militer Sensitif Israel, Ternyata Punya Teknologi Pertahanan & Perang
- Tiga Negara Ini Bantu Israel Hadapi Serangan Rudal dan Drone Iran, Salah Satunya Negara Arab
- Drone Israel Tembaki Warga Gaza yang Hendak Ambil Bantuan Makanan, 40 Orang Tewas
Kementerian Pertahanan Israel juga menegaskan bahwa mereka akan berkolaborasi dengan perusahaan pertahanan Rafael dan Elbit dalam proyek ini. Eyal Zamir, Direktur Jenderal kementerian, berharap sistem baru ini dapat beroperasi dalam waktu satu tahun.
Rafael Advanced Defense Systems merupakan divisi yang bertanggung jawab untuk penelitian dan pengembangan pertahanan nasional Israel. Sementara itu, perusahaan Elbit mengungkapkan bahwa kementerian telah memberikan kontrak senilai sekitar USD 200 juta untuk pengembangan Iron Beam.
Pada akhir September, Israel juga mengumumkan bahwa mereka menerima paket bantuan militer terbaru dari Amerika Serikat (AS) senilai USD 8,7 miliar, di tengah konflik dengan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Kementerian menyebutkan bahwa dari total bantuan tersebut, USD 5,2 miliar dialokasikan untuk sistem pertahanan udara, termasuk dukungan untuk pengembangan sistem pertahanan laser canggih yang saat ini berada pada tahap akhir.
Pertahanan udara Israel saat ini dilengkapi dengan beberapa lapisan perlindungan yang berhasil mencegat sekitar 200 rudal yang diluncurkan oleh Iran pada 1 Oktober.
Iron Dome berfungsi untuk memberikan perlindungan jarak pendek terhadap rudal dan roket, termasuk proyektil yang berasal dari Jalur Gaza dan Lebanon.
Di sisi lain, Rudal David's Sling dan generasi terbaru dari rudal Arrow merupakan teknologi Israel-AS yang didanai melalui bantuan AS dan dirancang untuk menjatuhkan rudal balistik.