Kasal Tantang Penyebar Isu Tunjuk Hidung Perwira AL Terima Sogokan Rp4,2 Miliar
Sebagian besar dari mereka akan bebas jika sudah mentransfer sebesar US$205 ribu sampai US$300 ribu atau setara Rp3,5 miliar sampai Rp4,2 miliar.
Beredar isu secara global yang mencoreng nama TNI Angkatan Laut. Belasan kapal kargo, pengangkut curah dan kapal tanker mengaku ditahan dan baru dibebaskan setelah menyetor sejumlah uang.
Isu ini pertama kali dilaporkan oleh situs web industri, Lloyd's List Intelligence. Mengutip dari Reuters, para awak dan pemilik kapal akan dibebaskan setelah memberikan pembayaran kepada Perwira TNI AL.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
Sebagian besar dari mereka akan bebas jika sudah mentransfer sebesar US$205 ribu sampai US$300 ribu atau setara Rp3,5 miliar sampai Rp4,2 miliar.
Kasal Laksamana TNI Yudo Margono pun dengan tegas menantang para penyebar isu tersebut. Simak ulasannya berikut ini.
Isu Keterlibatan Perwira TNI
Instagram @tni_angkatan_laut ©2021 Merdeka.com
Beredar isu miring terhadap TNI AL terkait adanya pembayaran miliaran rupiah kepada perwira TNI AL dari sejumlah kapal yang ditahan. 30 kapal itu terdiri dari kapal pengangkut curah, lapisan pipa dan kapal tanker.
Para pemilik kapal mengaku lebih memilih untuk membayar, daripada kehilangan kargo yang berharga. Selain itu, mereka tak ingin terlibat kasus hukum di pengadilan Indonesia yang bisa memakan waktu cukup lama.
Isu itu menyebutkan pula bahwa TNI AL menggunakan kapal perang untuk mendekati kapal-kapal tersebut dan kemudian digiring menuju pangkalan AL di daerah Batam atau Bintan.
Sikap Tegas Kasal Laksamana Yudo
Laksamana TNI Yudo Margono ©2020 Merdeka.com/Nur Habibie
Dalam Upacara Peringatan HUT ke-76 Korps Marinir TNI AL di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (15/11), Kasal Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan mengenai isu dari media internasional tersebut.
Isu yang beredar tidak gamblang menyebutkan sosok Perwira TNI AL yang menerima pembayaran, baik yang dikirim dengan uang tunai atau transfer ke perantara.
"Silakan buktikan siapa yang menerima, jadi jangan cuma menyampaikan isu yang tidak jelas. Tentunya, Perwira TNI AL kan jelas, pangkatnya apa, siapa namanya dan dimana dinasnya," tegas Kasal Yudo seperti dikutip dari akun Instagram @tni_angkatan_laut.
Kapal Asing Kerap Datang Meski Diusir
Soal penggunaan perairan Indonesia menjadi tempat parkir kapal-kapal asing, Yudo mengatakan bahwa sebenarnya mereka mengantre untuk masuk ke Pelabuhan Singapura bukan ke wilayah tanah air.
Dalam kesempatan berbeda, Pangkoarmada Laksamana Muda Arsyad Abdullah menjelaskan bahwa dalam tiga bulan terakhir pun ada peningkatan jumlah kapal yang ditahan. Hal itu disebabkan mereka berlabuh tanpa izin dalam waktu yang tak lazim di perairan Indonesia.
Namun ditegaskan kembali, bahwa penahanan tersebut dilakukan sesuai hukum di Indonesia. Seperti diketahui, sesuai peraturan keamanan maritim internasional, angkatan laut berhak melindungi perairannya.