Kisah Djamari Chaniago di TNI, Gantikan Pangkostrad yang Hanya Menjabat 17 Jam
Kala itu, Djamari menggantikan seorang Pangkostrad yang hanya menjabat selama 17 jam.
Baru-baru ini, nama mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Djamari Chaniago muncul kembali. Namanya ramai diperbincangkan lantaran dirinya menjadi pemimpin rombongan Motor Gede (Moge) Harley Davidson yang viral karena mengeroyok dua anggota TNI.
Saat masih aktif berdinas, Djamari Chaniago mendapat amanah menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Kala itu, Djamari menggantikan seorang Pangkostrad yang hanya menjabat selama 17 jam.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Ada sebuah kisah saat Djamari diamanahi jabatan sebagai Pangkostrad. Penasaran dengan kisah Djamari Chaniago di TNI?
Berikut ulasan lengkapnya.
Gantikan Pangkostrad yang Hanya Menjabat 17 Jam
Usai Presiden Soeharto lengser, persaingan antara Wiranto dan Pangkostrad Prabowo Subianto memanas. Wiranto dan Prabowo pun berusaha mendekati Presiden BJ Habibie.
Kivlan Zen mengaku bersama Muchid PR, diperintah oleh Prabowo untuk menemui BJ Habibie. Tetapi, usaha tersebut tak berhasil. Kala itu, BJ Habibie akhirnya memilih Wiranto tetap sebagai Panglima ABRI.
Kivlan Zen mencatat pada tanggal 22 Mei 1998 tepatnya pukul 19.00 WIB, Prabowo Subianto dicopot sebagai Pangkostrad. Kemudian selang beberapa hari setelah sang mertua lengser, Prabowo digantikan oleh Johny Lumintang.
Akan tetapi, Johny Lumintang hanya menjabat sebagai Pangkostrad selama 17 jam. Kemudian, pada 23 Mei pukul 17.00 WIB, jabatan Pangkostrad pun diserahkan kepada Djamari Chaniago.
Selepas menjabat Pangkostrad, Djamari dipercaya menjabat sebagai Wakil Kasad dan Kepala Staf Umum. Setelah itu Lulus Akmil 1971 itu pensiun.
Namanya Disorot Karena Pimpin Rombongan Moge
Nama mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Djamari Chaniago kini muncul kembali. Hal ini lantaran Djamari diketahui menjadi pimpinan rombongan Moge yang viral karena mengeroyok dua TNI.
Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto pun membenarkan jika Djamari merupakan ketua rombongan dari klub Moge tersebut.
"Dia kan ini ketua rombongan, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan (Djamari) Chaniago. Iya (ada), dia kan di rombongan depan," ujar Bayu saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (1/11).
Anggota Moge yang Dipimpin Djamari Keroyok Dua TNI
Baru-baru ini, beredar sebuah video yang viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan beberapa pengendara Motor Gede (Moge) tengah mengeroyok dua anggota TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat. Dua anggota TNI yang dikeroyok yakni Serda M Yusuf dan Serda Mistari, personel Kodim 0304 Agam.
Saat insiden tersebut terjadi, Djamari Chaniago tak sempat melerai, hal ini lantaran dirinya berada di rombongan depan.
"Enggak, jadi dia kan rombongan di depan enggak tahu. Jadi begini, jadi ada 21 Moge kan, nah yang 11 kendaraan itu sudah di depan, ini yang 10 ini kan tertinggal dia. Karena tertinggal, dia kan mungkin nambah kecepatan atau bagaimana," ujar Kombes Stefanus.
"Terus ini kan yang boncengan tentara ini mungkin pas rombongan pertama dia sudah minggir gitu, karena dia enggak tahu kalau di belakang masih ada, dia kan jalan. Kemudian dateng lah ini rombongan yang di belakangnya ini yang 10 itu, mungkin sambil geber-geber kan, mungkin apakah dia bertujuan supaya yang di depan ini minggir. Karena dia kan enggak ada pengawalannya, ini kan rombongan tertinggal ini," sambungnya.
Polisi Tetapkan 4 Anggota Moge Sebagai Tersangka
Saat ini, Kepolisian Resort (Polres) Kota Bukittinggi telah menetapkan empat pengendara rombongan Motor Gede (Moge) Harley Davidson asal Bandung, Jawa Barat sebagai tersangka pengeroyokan terhadap dua anggota TNI. Keempat tersangka diketahui berinisial MS (49), B (18), RHS (48) dan NJAD (26).
Pihak kepolisian pun hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap anggota Moge lainnya.