Kisah Para WNI Nekat Berobat Keluar Negeri Ketimbang Dalam Negeri, dari Biaya 10 Kali Lebih Murah Hingga Ketepatan Diagnosa
Kisah beberapa WNI yang memutuskan lebih memilih berobat di rumah sakit luar negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyampaikan jika sekitar 2 juta Warga Negara Indonesia (WNI) tercatat lebih memilih berobat ke luar negeri dibandingkan ke rumah sakit yang ada di dalam negeri pada tahun 2023.
Hal tersebut diungkap Jokowi saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Mayapada Hospital Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu 1 November 2023 lalu.
- Di RI Diminta Rp600 Juta buat Operasi & Perawatan Kanker, WNI Nekat Berobat ke Malaysia Syok Biayanya 10 Kali Lebih Murah
- Penampakan Kantor Pertama Kementerian Luar Negeri, Sempat jadi Rumah Menlu Suasana Nyaman Bikin Betah
- 10 WNI Diklaim Ikut Perang di Ukraina, Mabes TNI: Kita Tidak Mengenal Tentara Bayaran
- 2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
Banyak WNI memilih berobat ke rumah sakit di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Jepang hingga Amerika Serikat (AS). Tentunya ada beberapa alasan yang mendasari fenomena tersebut. Mulai dari perbandingan biaya hingga ketepatan diagnosa.
Kisah WNI Pilih Berobat di Malaysia Karena Perbedaan Biaya
Seorang WNI sempat menceritakan alasannya lebih memilih berobat ke luar negeri melalui unggahan di akun Tiktok @intanaww. Postingan tersebut kemudian jadi sorotan usai dibagikan ulang oleh akun Instagram @whichis.sebenarnya.
WNI bernama Intan itu mengungkap jika ibunya sempat dirawat di rumah sakit Indonesia untuk menjalani perawatan kanker. Namun, dia akhirnya memutuskan membawa sang ibu berobat ke Malaysia karena perbedaan biaya yang sangat jauh.
"Pas di Indonesia sudah disuruh siapin uang Rp600 juta buat operasi + treatment cancer. Kira-kira ada yang bisa tebak tidak kami habis berapa di Malaysia? Jawabannya ada di slide terakhir ya," tulisnya dalam video.
Intan mengatakan, jika dia menghabiskan biaya kurang dari Rp100 juta untuk membayar operasi dan perawatan selama menjalani pengobatan di Mahkota Medical Centre Melaka Malaysia.
"Ini biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp65 juta. Total keseluruhan biaya operasi dan treatment selama rawat inap, dokter dan kamar. Untuk biaya dokter utamanya sendiri sekitar 3000 RM atau Rp10 jutaan rupiah," jelasnya.
Dalam postingannya, Intan memaparkan perbedaan fasilitas di rumah sakit Indonesia dan Malaysia. Berbeda dari kebanyakan rumah sakit di Indonesia, rumah sakit Malaysia ini menyajikan makanan dalam bento box.
Lebih lanjut, Intan juga sempat dibuat kaget ketika ia ternyata banyak menemukan pasien asal Indonesia yang berobat di rumah sakit tersebut.
"75% pasien di sini orang Indonesia (for real)," ungkap Intan.
Cerita WNI Divonis Sakit Jantung Ternyata Cuma Kolesterol Tinggi
Akun Tiktok @mahdi.adhiansyah, membagikan kisah seorang pria yang sempat divonis oleh dokter di Indonesia menderita penyakit jantung. Ia bahkan diharuskan untuk melakukan operasi bypass jantung atau CABG (Coronary Artery Bypass Graft).
Pria tersebut memilih untuk bertolak ke negeri tirai bambu dan menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Tradisional Hospital Guangzhou, China. Namun, ternyata ada perbedaan vonis yang ia dapatkan.
Jika di Indonesia, ia divonis menderita penyakit jantung dan harus dioperasi. Sedangkan di China, dokter mengatakan bahwa penyakitnya muncul karena kadar kolesterol yang tinggi.
"Menurut dokter Indonesia saya ini sakit jantung, ternyata saya full kolesterol. Jadi katup jantung saya tertimbun kolesterol," jelasnya.
"Dan juga saraf kejepit, bukan saraf kejepit tapi kolesterol di bagian saraf belakang. Alhamdulillah sembuh juga sampai sekarang," paparnya.
Di video terpisah, Ia juga mengatakan dokter di China tidak memvonisnya untuk di operasi bypass. Ia justru diberikan ramuan seperti jamu untuk melunturkan kadar kolesterol dalam jantungnya.